Dunkin Donuts, Toko Donat Legendaris

Anda senang menikmati suasana santai ditemani secangkir kopi dan sepotong kue donat? Kalau iya, berarti Anda sudah memilih jalur yang tepat saat membaca sedikit artikel ini. Donat memang menjadi sajian nikmat yang disukai para pecinta kuliner, bahkan dengan berkembangnya  waktu, kreasi donat semakin banyak dan bervariasi. Namun dengan semakin banyaknya toko donat yang muncul, belum bisa mengalahkan Dunkin Donuts, toko donat legendaris yang saat ini sudah tersebar di kota-kota di Indonesia.

Dunkin Donuts
Donat dan kopi dari Dunkin' Donuts (Dokumen pribadi)

Dunkin Donuts adalah salah satu restoran atau bisa disebut dengan waralaba makanan internasional yang khusus memproduksi donat. Bahkan sampai kini, Dunkin Donuts adalah gerai donat yang memiliki gerai yang tersebar di banyak negara termasuk di Indonesia.

Sejarah Dunkin’ Donuts

Sebagai pecinta donat, kurang afdhol rasanya kalau belum tahu tentang sejarah Dunkin’ Donuts. Dunkin Donuts itu sendiri pertama kali didirikan oleh William Rosenberg sekitar tahun 1940-an. Saat itu Wiliam Rosenberg membuka gerai donat pertamanya dengan nama Open Ketle di Boston, Quincy, Massachusetts, Amerika Serikat.

Di luar perkiraan, gerai donat miliknya tumbuh dengan pesat, hal ini terbukti dari semakin banyaknya pelanggan yang datang ke gerai tersebut. Dengan semakin berkembangnya usaha, pada tahun 1950 Rosenberg mengubah nama gerainya dari Open Ketle, menjadi nama lain.

Sejarah Dunkin’ Donuts
Donat dari Dunkin' Donuts

Setelah melalui perjalanan panjang untuk menemukan nama yang tepat, maka nama Dunkin’ Donuts dipilih, dan saat itu juga mulai dirintis sistem waralaba untuk gerai donat ini.

Baca juga: Topokki MamaSuka, Jajanan Hits & Pedas ala Korea.

Pada tahun 1970, nama Dunkin Donuts menjadi merek internasional dengan reputasi luar biasa dalam kualitas produk dan pelayanan. Reputasi ini menarik minat, Allied Domeeq yaitu perusahan internasional yang membawahi Togo’s dan Baskin Robins untuk membeli Dunkin Donuts dari keluarga Rosenberg. Pembelian ini kemudian disepakati pada tahun 1983.

Yang menarik, meskipun sudah berganti kepemilikan, Aliied Domeeq, tetap berusaha mempertahankan sistem manajemen yang sudah berjalan di Dunkin Donuts. Meskipun terdapat perubahan, perubahan itu pun hanya skala kecil. Ambisi manajamen Allied Domeeq, yaitu memperluas pasar Dunkin Donuts secara internasional.

Tempat pemesanan donat

Untuk mewujudkan ambisi tersebut maka dilakukan standarisasi di seluruh conuter Dunkin Donuts, termasuk memperbaharui perubahan yang disesuaikan dengan trend, fokus atas produk dan berusaha memaksimalkan kepuasan pelanggan. 

Dunkin Donuts Indonesia

Dan pada akhirnya, waralaba Dunkin Donut juga sampai ke Indonesia, yang pertama kali didirikan pada tahun 1985, yang didirikan di Jalan Hayam Wuruk Jakarta, oleh Tan Po Lian dan Tan Po Sian. Dalam perkembangannya, usaha Dunkin Donuts di Indoensia ini kemudian dipimpin oleh YL. Tamuwijaya yang kemudian dilanjutkan oleh Julius Lopatti.

Pada tahun 1995, PT Dunkindo Lestari berhasil mendapatkan sertifikasi halal dari MUI sebagai sebuah perusahaan yang memproduksi dan menjual produk halal. Dan Pada tahun 2002, PT. Dunkin Lestari meluncurkan sebuah citra baru yang dikenal dengan “Dunkin Donuts New Image”.

Dunkin Donuts Menu

Dengan berjalannya waktu, makanan yang dijual pun tidak hanya donat, namun menu-menu yang menarik dan lezat seperti croissant, sandwich dan juga flatbread. Untuk minuman juga disediakan kopi, coklat panas, frozen drink dan juga smoothies.

dunkin-donuts-menu
Berbagai pilihan menu donat

Selain donat, yang membuat Saya tertarik adalah kualitas kopinya yang sangat enak. Hal ini juga dipertegas oleh Brand Keys, yang merupakan perusahaan riset brand, yang mengatakan bahwa Dunkin Donuts telah mempertahankan kesetiaan pelanggan atas kopinya selama 10 tahun.

Dunkin Donuts Indonesia
Kopi Dunkin Donuts

Itu dia sedikit informasi dan perkembangan “Dunkin Donuts, toko donat legendaris”. Semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Dunkin Donuts, Toko Donat Legendaris"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel