Tips Mencegah Pikun di Usia Muda

Anda sering lupa? Namun lupa kali ini, lupa yang berbeda, tentu saja benar-benar lupa dan sangat sering terjadi dan berulang kali, entah saat membawa kunci motor, dan berulang kali lupa menaruhnya, hingga hilang, atau dalam hal-hal kecil bahkan termasuk urusan pekerjaan, apalagi bila umur yang belum tua. Hati-hati Anda bisa terkena penyakit pikun. Tips mencegah pikun di usia muda sengaja disampaikan untuk Anda agar penyakit pikun ini bisa diantisipasi.

tips-mencegah-pikun-di-usia-muda
Ilustrasi (Gambar: Lilli CarrĂ© via nytimes.com)

Pada dasarnya seperti halnya keriput di wajah, penyakit mudah lupa ini ternyata bisa datang lebih cepat di usia muda. Banyak sekali faktor penyebabnya, yang menggembirakan ternyata faktor risikonya bisa dicegah dan dikendalikan.  Banyak sekali informasi yang membahas tentang bagaimana pencegahan timbulnya penyakit mudah lupa ini, salah satunya yang pernah disampaikan M. Sholekhudin yang pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 546.

Pikun Artinya Kondisi Menurunnya Kemampuan Daya Ingat, Bagaimana Bila Terjadi Saat Usia Muda?

Kepikunan tentu saja tidak boleh diremehkan, karena tidak hanya merepotkan. Kepikunan di usia muda bisa jadi merupakan gejala permukaan dari masalah kesehatan yang tidak nampak.

Kepikunan tentu saja berhubungan erat dengan fungsi memori. Padahal, organ yang bertanggung jawab terhadap fungsi ini adalah otak. Di dalam organ vital ini terdapat bagian khusus yang menjadi tempat menyimpan semua data ingatan.

Menurut dr. Vivien Puspitasari, Sp.S dari Rumah Sakit Siloam Karawaci, Tangerang, fungsi memori setidaknya melibatkan dua mekanisme penting, yaitu:

  • Pertama, mekanisme penyimpanan data. Jika disamakan dengan komputer, fungsinya mungkin seperti perintah save.
  • Kedua, mekanisme membuka kembali data itu, mirip perintah open. Jika salah satu atau kedua mekanisme ini mengalami gangguan, saat itulah seseorang mengalami gangguan memori.

Dalam istilah medis, kepikunan biasa disebut dengan demensia. Namun dalam kebanyakan kasus kepikunan di usia muda, gejala ini belum bisa disebut dengan demensia. Dalam hal ini kepikunan dalam pengertiaan gampang lupa. Belum benar-benar pikun dalam pengertian demensia.

Baca juga: Tips Menjaga Otak Agar Tetap Berkualitas.

Seseorang dikatakan menderita demensia, jika sudah tidak bisa mengingat lagi jalan pulang ke rumah, tidak tahu bulan dan tahun saat ini atau bahkan tidak lagi mengenali orang yang sebelumnya ia kenali.

Meskipun begitu, gejala gampang lupa di usia muda harus tetap diwaspadai, hal ini disebabkan  karena gejala ini merupakan sinyal datangnya masalah kesehatan yang lebih gawat di masa datang.

Pada orang yang mengalami demensia, sel-sel otak tempat menyimpan data tersebut mengalami kerusakan.

Mengendalikan Faktor Risiko Kepikunan 

Ada banyak faktor yang menyebabkan kepikunan bisa datang lebih cepat. Faktor-faktor ini pada umumnya bisa dikendalikan, antara lain:

  • Stres berkepanjangan.

Pada beberapa tes memori pada pasien-pasien muda yang datang dengan keluhan mudah lupa, kebanyakan masalah yang dihadapi adalah masalah konsentrasi. Setelah ditelusuri, masalah ini berpangkal dari problem stress, biasanya stress dalam urusan pekerjaan.

Kabar baiknya, gampang lupa akibat stress ini bersifat sementara. Jika stress bisa dikendalikan , maka fungsi memori akan kembali normal. Stres yang terjadi sesekali, tidak sampai menyebabkan kematian sel-sel otak di bagian memori, tapi hanya menyebabkan gangguan konsentrasi.

  • Kurang istirahat

Secara alami sel-sel otak kita akan mengalami penuaan dan secara alami, sel-sel yang menua tersebut diganti dengan sel-sel yang baru. Proses regenerasi sel-sel otak ini terjadi terutama pada saat kita beristirahat.

Jika kita kurang tidur, sel-sel otak yang sudah rusak tidak cepat diganti. Jika terjadi secara berkepanjangan, misalnya karena insomnia kronis, kurang istirahat akan menyebabkan kepikunan  daaing lebih cepat.

Sama halnya dengan stress, maka kurang tidur bisa menyebabkan gangguan konsentrasi, yang selanjutnya menyebabkan seseorang menjadi pelupa. Masalah ini bersifat sementara, jika problem tidur bisa segera diatasi, maka gangguan konsentrasi ini bisa diselesaikan, dan fungsi memori akan kembali normal.

Tidur  yang  cukup itu sekitar 6 sampai 8 jam, namun selain tentang kuantitas (lamanya tidur) terdapat parameter lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu kualitas tidur.

  • Konsumsi obat-obatan tertentu

Tidak semua jenis obat bisa mempercepat datangnya kepikunan. Yang masuk dalam kategori ini, antara lain obat-obatan yang bekerja langsung  di susunan saraf pusat di otak. Contohnya adalah obat penenang, obat tidur dan obat golongan narkotika-psikotropika.

Jika dikonsumsi terus dalam jangka panjang, obat-obat jenis ini bisa menyebabkan timbulnya bad sector di bagian memori.

  • Diabetes, hipertensi, dan hiperkolesterolemia 

Penyakit diabetes ini bisa menyebabkan penyempitan di pembuluh darah kecil di seluruh tubuh, termasuk di otak. Meskipun penderitanya tidak sampai mengalami serangan stroke, pembuluh-pembuluh darah kecil di otaknya, termasuk di bagian memori, banyak yang terganggu. Mekanisme ini juga terjadi pada mereka yang menderita hipertensi dan hiperkolesterolemia kronis.

  • Kebiasaan merokok dan minum alkohol

Sama halnya dengan diabetes, kebiasaan merokok juga bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah kecil di otak. Sedangkan alkohol pengaruhnya lebih parah.

Alkohol ini selain mengganggu keseimbangan kimiawi otak, juga bisa merusak sel-sel otak. Konsumsi alkohol secara terus menerus, selain mempercepat datangnya kepikunan, juga bisa menyebabkan kemunduran intelektual.

Tips Agar Kepikunan Tidak Datang Lebih Dini

Dengan melihat faktor-faktor risiko tersebut di atas, maka jika tidak ingin cepat pikun, maka semua faktor risiko tersebut harus diatasi.

Baca juga: Ternyata Nutrisi Otak Sangat Dibutuhkan.

Terdapat beberapa cara atau tips agar kepikunan tidak datang lebih cepat, antara lain:

  • Pelajari hal-hal baru

Dengan mempelajari hal-hal baru, berarti melatih sel-sel otak untuk melakukan fungsi save. Pada saat kita mengingat kembali hal yang baru dipelajari tersebut, maka kita akan melatih sel otak untuk melakukan fungsi open. Latihan ini akan membuat otak lebih aktif dan tidak mudah pikun.

Bila pekerjaan Anda monoton, maka carilah aktivitas yang membuat Anda sering mempelajari hal-hal baru. Sehingga, otak terlatih dengan fungsi merekam dan membuka data.

  • Jangan bebani otak melebihi kapasitasnya

Terus mengaktifkan otak dan mempelajari hal-hal baru memang diperlukan. Tapi yang harus diperhatikan  yaitu otak juga punya titik jenuh. Jika otak terus menerus bekerja, maka kinerjanya akan seperti komputer yang terus dipakai bekerja.

Fungsi konsentrasi akan terganggu, karena itu, jika otak sudah terasa capek diajak bekerja, istirahatkan. Jika kepala sudah pening, maka itu pertanda otak butuh istirahat.

  • Perbanyak kegiatan interaktif

Kegiatan interaktif akan membuat sel-sel otak kita terlatih menerima data, menyimpan, mengolah dan membukanya kembali. 

  • Terapkan gaya hidup sehat

Olahraga yang teratur akan memperlancar pasokan nutrisi dan oksigen ke otak sehingga sel-sel otak bagian memori  pun menjadi selau bugar.

Begitu pula, bila gizinya cukup akan membuat proses regenerasi sel otak menjadi lancar. Hal yang sama dengan konsumsi oksigen dan nutrisi, otak tidak boleh diremehkan. Meskipun memiliki ukuran yang kecil dan beratnya hanya 2% dari berat tubuh, otak mengonsumsi 20% dari seluruh pasokan oksigen yang kita hirup dan 50% pasokan glukosa yang kita makan.

Itu dia sedikit informasi tentang “Tips mencegah pikun di usia muda”. Semoga informasi tersebut bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Tips Mencegah Pikun di Usia Muda"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel