Tips Menjaga Otak Agar Tetap Berkualitas

Akhir-akhir ini di kantor, beberapa kawan sering mengeluhkan menjadi pelupa. Umur sih berada dikisaran antara 35 sampai 40 tahun, namun keluhan lupa menjadi topik hangat yang dialami beberapa kawan tersbut. Bagaimana tidak, janjian meeting jam 10.00 baru teringat pukul 13.00, kunci mobil yang sudah disimpan rapi di tas kerja, lupa dimana menaruhnya. Dan berbagai keluhan tentang lupa. Tertarik dengan hal tersebut, beberapa kawan yang peduli berusaha mencari referensi, salah satunya tips menjaga otak agar tetap berkualitas.

Menurut dr. Sukodono Djojo-atmodjo, Sp.S., spesialis saraf dari RS Mitra Internasional, Jatinegara, Jakarta, yang mengatakan, 

Jangan cepat menilai diri sudah mulai pikun. Memasuki usia 40-an daya ingat seseorang rata-rata masih normal, kecuali pernah mengalami stroke, cedera otak berat, atau lainnya.”

Penyebab Seseorang Menjadi Pelupa

Nah yang menjadi pertanyaan adalah mengapa seseorang mengeluh pelupa?

Tips Menjaga Otak Agar Tetap Berkualitas
Ilustrasi (Foto: istockphoto.com)

Pada umumnya kebanyakan orang di usia 40-an tahun sedang mulai sibuk-sibuknya atau dengan kata lain sedang naik daun, sibuk dengan pekerjaan kantor atau urusan nisnis. Begitu bangun tidur, yang ada diotaknya hanya hal-hal besar yang harus dilakukan saat itu, sehingga hal-hal kecil sering terabaikan. Bisa jadi hal tersebut di atas menjadi salah satu penyebabnya, yaitu kurang konsentrasi.

Menurut dr. Sukono Djojo-atmodjo, Sp.S, yang ditulis Nanny Selamihardja dalam Kumpulan Artikel Kesehatan Intisari, “Apabila sifat pelupa diartkan sebagai pikun, maka hal tersebut berkaitan dengan fungsi luhur yang mulai menurun, yang meliputi daya pikir, daya ingat (memori), kemampuan menilai, berbahasa, dan lain-lain.”

Maka menurut dr. Sukono, “Kalau dalam otaknya tersimpan berbagai masalah yang perlu diselesaikan sehingga lupa melakukan banyak hal, hal tersebut masih normal. Bukan gejala penurunan daya ingat, tapi hanya kurang konsentrasi saja.”

Menjaga Otak Agar Tetap Sehat 

Banyak sekali contoh tentang fungsi luhur dikatakan mulai menurun, seperti kebingungan mencari uang yang hilang, padahal masih tersimpan di saku. Sibuk mencari kacamata, padahal menempel di kepala, atau masih banyak contoh lain tentang menurunnya fungsi luhur.

Menurut dr. Sukono, untuk menjadi pikun pun ada prosesnya, melalui tahap MCI (mild cognitif impairment), kalau tidak dijaga, maka bisa menjurus pada kepikunan (dementia).

Baca juga: Tips Hidup Sehat Saat Usia Menopause ala Dokter Tan.

Yang harus dipahami adalah memasuki umur 50 tahun fungsi organ dalam tubuh, termasuk otak, mengalami penurunan. Berat otak orang dewasa sekitar 1,3 kg, pada usia 50 tahun otak tersebut beratnya tingal 1,2 kg, karena menyusutnya kadar air.

Khawatir? Tenang, memasuki usia tua tidak berarti harus menjadi orang pikun. Pikun baru terjadi apabila otak mengalami atrofi atau penciutam. Dengan gaya hidup sehat, maka risiko pikun bisa dihindari.

Yang perlu diperhatikan menurut dr Sukono, antara lain:

  1. Sebelum memasuki fase MCI, segera melakukan primary prevention, yaitu makan yang seimbang, berhenti merokok, menghindari minuman beralkohol, berolahraga secara teratur, menghindari stres dan juga cukup rekreasi.
  2. Apabila sudah benar-bnar memasuki tahap MCI, maka usahakan jangan sampai masuk ke tahap dementia dengan melakukan secondary prevention.
  3. Apabila gejalan pikun mulai nampak, segera atasi, misalnya dengan banyak melakukan senam crossing (tangan dan kaki digerakkan menyilang secara bergantian) agar otak kiri dan otak kanan bekerja secara seimbang, lebih banyak membaca, mengisi teka-teki silang, lebih memperhatikan makanan sehat dan tetap aktif berorganisasi sosial.
  4. Yang perlu diperhatikan juga adalah jangan sampai terserang penyakit yang bisa mengganggu fungsi otak, seperti stroke, diabetes atau pengapuran pembuluh darah.

Sebagai catatan, apabila Anda penderita tekanan darah tinggi atau diabetes, maka kendalikan penyakit tersebut sebaik-baiknya agar selalu berada pada kadar normal untuk mencegah serangan stroke.

Tips Cara Menjaga Otak Tetap Awet Hingga Masa Tua

Menjaga otak agar tetap sehat sudah menjadi keharusan bagi setiap orang, apalagi yang sudah menapaki usia menuju 40 tahun.

Menurut dr. Luciana B. Sutanto MS, Sp.GK, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga agar otak tetap berfungsi dengan baik, antara lain:

  1. Mengonsumsi makanan sehat.
  2. Jangan menganggur.

1. Mengonsumsi makanan sehat.

Terdapat beberapa bahan makanan yang berperan dalam menjaga penurunan daya ingat serta kemampuan berpikir abstrak nonverbal, seperti makanan sumber vitamin B12 (daging tanpa lemak, hati, susu, keju dan telur), asam folat (sayuran segar hijau, hati, daging tanpa lemak) dan B6 (daging, ikan, sayur mayur, ragi, beras, susu, kacang tanah, kacang-kacangan), vitamin C (sayuran hijau tua, kuning/merah, buah-buahan seperti jambu klutuk, jeruk, tomat) dan riboflavin atau B2 (ragi, susu, telur, kacang tanah, kacang-kacangan, sayur berdaun hijau, daging tak berlemak).

Terdapat penelitian di Meksiko yang menunjukkan bahwa orang tua yang mendapat asupan karbohidrat, serat, vitamin B6, C dan E (padi-padian, minyak biji kapas, sayuran hijau, taoge, kuning telur, kacang-kacangan), beta karoten, besi (Fe) dan seng (Zn) dalam jumlah yang cukup mempunyai penampilan kognitif lebih baik.

2. Jangan menganggur.

Selain makanan sehat dan seimbang, hal lain yang harus diperhatikan, yaitu tetap aktif di usia lanjut. dr Sukono bahkan menyarankan agar setiap manula tidak menarik diri dari dunia pergaulan. Bahkan bermain catur, membaca buku, bernyanyi, belajar bahasa semuanya itu ikut menunjang agar daya ingat tidak cepat turun.

Semoga informasi tentang tips menjaga otak agar tetap berkualitas ini bermanfaat dan menjadi referensi untuk Anda.

Belum ada Komentar untuk "Tips Menjaga Otak Agar Tetap Berkualitas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel