Asal-usul Terciptanya Obat Anestesi

Pernahkah Anda mengalami sakit, kemudian harus dilakukan operasi? Kalau pernah berarti Anda tahu rasanya dibius saat menjelang akan operasi. Mau tidak mau, sadar atau tidak, anestesi atau dibius harus Anda terima agar saat dilakukan pembedahan tidak terasa sakit. Namun di balik hadirnya obat anestesi, tidak ada salahnya untuk mengetahui asal usul terciptanya obat anestesi.

asal-usul-terciptanya-obat-anestesi
Ilustrasi (Sumber gambar: Wikimedia Commons)

Yang menarik sebenarnya adalah setelah diberikan suntikan obat ini, Anda rasanya tiba-tiba kehilangan kesadaran. Setelah operasi selesai dan kesadaran perlahan-lahan muncul, rasa lemas dan tidak berdaya akan masih dirasakan. Rasanya hampir sama dengan orang mabuk. Apa benar begitu?

Sejarah Lahirnya Obat Anestesi

Banyak sekali informasi yang membahas tentang anestesi ini, salah satunya yang digunakan pedoman adalah catatan yang dimuat di Majalah Intisari Edisi No. 561.

Berdasarkan sejarahnya, saat itu yang digunakan sebagai obat anestesi adalah nitrogen oksida. Yang awalnya sering digunakan sebagai mabuk-mabukan. Saat itu orang menyebutnya dengan gas tertawa, karena bila dihirup maka yang menghirup akan tertawa-tawa.

Gas nitrogen oksida ini juga dipakai dalam pertunjukan lucu-lucuan di panggung. Nah, pada suatu saat, ada penonton yang menghirupnya, tidak tertawa, namun malah mengamuk, berkelahi dan terluka, yang mengherankan ia tidak merasakan sakit.

Baca juga: Asal Usul Pompa Listrik.

Saat itu di tengah penonton ada seorang dokter gigi, Horace Wells yang pada kemudian hari menggunakan gas tertawa untuk anestesi. Rekan kerjanya kemudian diminta untuk mencabut gigi gerahamnya yang sudah berlubang dan berhasil.

Namun saat mendemonstrasikan percobaan ini, sekitar tahun 1844 di depan para dokter di Boston, Wells malah gagal, yang kemudian dianggap menipu dan akhirnya melarikan diri ke Eropa.

Namun rekan Wells, yang bernama William Thomas Green Morton, tetap melanjutkan uji coba gas tertawa dalam pembedahan. Charles Jackson, rekan Morton menganjurkan untuk menggunakan eter. Karena hasilnya bagus, sejak saat itu eter lazim digunakan di Amerika Serikat.

Sedangkan di Eropa, para dokter mengikuti Wells untuk menggunakan nitrogen oksida. Ternyata belakangan antara Welss, Morton dan Jackson (yang merasa ikut berjasa) saling mengunggulkan diri dan merasa telah menemukan obat anestesi.

Kisah tersebut berakhir tragis karena Wells bunuh diri, Morton bangkrut dan mati di usianya yangke 49 tahun, sedangkan Jackson mati dalam keadaan hilang ingatan.

Penemuan Morton tidak diakui hal ini disebabkan eter sudah ditemukan sejak abad 13. Bahkan sebenarnya manusia sudah menggunakan bermacam-macam zat penahan rasa sakit jauh berada-bad sebelum masehi, yang umumnya berbahan herbal, seperti opium pada bangsa Sumeria (4200 SM), Siprus (1100 sm), India (300 SM) dan Cina (200 SM). Bangsa Indian Inca menggunakan koka, orang persia menggunakan olahan anggur dan ilmuawan pada zaman kejayaan Islam menggunakan bahan narkotika.

Saat obat anestesi belum populer, para dokter melakukan operasi dengan cara membedah secepat-cepatnya. Pasien tidak berdaya, pasrah, karena tubuhnya dipegangi banyak orang.

Pada berbagai teknik lain ada yang menggunakan es untuk membekukan saraf, sehingga rasa sakit tidak dirasakan oleh otak.

Contoh Obat Anestesi Lokal yang Sering Dipakai

Anestesi lokal merupakan anestesi yang bekerja dengan cara memblokir sensasi atau rasa sakit pada area tubuh yang akan dioperasi.

Anestesi ini tidak mempengaruhi kesadaram sehingga pasien tetap sadar selama menjalani operasi.

Salah satu obat anestesi lokal adalah Lidocaine, obat anestesi lokal untuk kulit. Obat ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit atau rasa tidak nyaman saat terjadi iritasi kulit.

Tentunya sangat banyak jenis obat anestesi yang sering dipakai, tapi semua itu harus sesuai dengan petunjuk dokter yang mengetahui kandungan obat tersebut. Semoga informasi tentang “asal usul terciptanya obat anestesi” ini bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Asal-usul Terciptanya Obat Anestesi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel