Asal Usul Pompa Listrik

Pompa listrik? Pasti Anda sudah sangat mengenalnya, bahkan saat ini meskipun sudah menggunakan air dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), Anda pasti masih menggunakan pompa listrik untuk menarik air dari tandon ke kamar mandi atau wastafel. Nah, yang menjadi pertanyaan sekarang bagaimana asal usul pompa listrik itu?

asal-usul-pompa-listrik
Pompa listrik (Gambar: econosuperstore.com) 

Dahulu, saat masih zaman purba untuk memenuhi kebutuhan air, orang cukup mendatangi sumber air, dan saat itu dijamin airnya masih bening dan bebas dari pencemaran.

Bagaimana Awal Mula Munculnya Pompa Listrik Air?

Dengan berkembangnya masyarakat dan kebutuhan utnuk mendapatkan salah satu kebutuhan pokok, salah satunya air, maka berkembang pula cara untuk mendapatkan air tersebut.

Dan begitu pula saat orang mulai hidup menetap, cara mendapatkan air pun mulai berkembang. Selain memanfaatkan mata air permukaan, orang-orang pun berusaha mendapatkan air dari sumber air tanah. Yang dilakukan dengan cara menggali sumur. Dari sini muncul metode menimba air dari sumur.

Baca juga: Asal-usul Alat Hitung.

Pada awalnya orang menggunakan peralatan seperti kerek dari sebatang atau beberapa batang bambu. Prinsip kerjanya seperti permainan jungkat-jungkit mainan anak-anak di taman bermain, yaitu dengan menggunakan hukum keseimbangan. Pada ujung bambu yang satu dipasangi tali atau bambu tempat ember atau wadah lain dipasang untuk menimba air. Lalu pada ujung yang lain diberi beban pemberat berupa batu, besi, dan lain-lain.

Kerek bambu tersebut dipasang pada sebatang pohon atau tiang dengan mengambil titik tertentu pada batang bambu sebagai poros putarnya.

Dengan berkembangnya teknologi dan berbagai modifikasi yang dilakukan, salah satunya dengan menciptakan roda kerek dari besi cor, orang lalu membuat alat penimba air dengan roda besi itu sebagai pemutar tali.

Tali yang digunakan biasanya berupa karet irisan ban bekas atau tali plastik. Sewaktu digunakan, alat itu mengeluarkan bunyi khas, seperti kreeek...kreeek.

Setelah era kerek, pada perkembangannya muncul era pompa. Pompa pertama ini masih digerakkan dengan tangan. Saat itu, orang-orang menyebutnya dengan pompa dragon, karena pompa air manual yang pertama kali dikenal orang bermerk “Dragon”. Pompa ini menghisap dan mendorong air menggunakan piston karet yang digerakkan secara manual dengan tangan melalui batang penggerak. Saat ditarik ke atas, piston akan menarik air dari sumur untuk masuk ke dalam silender pompa, sekaligus mendorong air dalam silinder keluar lewat saluran air keluar.

Untuk mencegah air yang sudah masuk ke dalam silinder dan pipa penghubung pompa dengan sumur keluar kembali, di bagian bawah silinder diberi katup. Katup ini akan terbuka saat piston bergerak naik sehingga air bisa masuk dan menutup saat piston bergerak turun. Saat piston turun inilah air berpindah dari dari bawah ke atas piston untuk dikeluarkan dari pompa ketika piston ditarik ke atas.

Prinsip kerja pompa ini sebenarnya sudah ada sejak abad pertengahan. Saat itu, pompa piston digunakan di pertambangan yang membutuhkan alat untuk memindahkan air di areal tambang bawah tanah. Bentuk pompa ini pernah digambar oleh Georgius Agricola dalam bukunya “De re Metallica” (1556). Pompa bekerja berdasarkan perbedaan tekanan udara yang dihasilkan oleh gerakan piston. Ketika piston dinaikkan, timbul kondisi hampa udara di dalam. Karena tekanan udara di luar lebih tinggi, air terdorong masuk ke dalam silinder pompa. Dari sinilah air keluar dari pompa. Tekanan yang ditimbulkan piston dapat mendorong air hingga ketinggian 10 meter.

Setelah ada listrik, pompa air listrik ini lambat laun, menggeser pompa “dragon”. Di Indonesia sendiri, pompa air jenis ini masuk di awal tahun 1970-an. Saat itu, Sanyo sebagai pionir, bahkan nama Sanyo menjadi sebutan generik untuk pompa air listrik. Cara kerjanya dengan mengisap air menggunakan semacam baling-baling yang digerakkan motor listrik. Dengan putaran itu air didorong keluar.

Pada pompa model terbaru, air dialirkan ke tabung dan katup listrik otomatis. Saat keran dimatikan, tekanan air di dalam tabung menjadi tinggi yang menyebabkan katup listrik bekerja memutus arus listrik. Saat keran dibuka lagi, tekanan di dalam tabung berkurang, sehingga katup listrik kembali menyambung aliran istrik dan motor berputar lagi menggerakkan baling-baling. Dan kemmapuan mengisap airnya hanya sampai kedalaman 10 meter.

Namun, lama kelamaan permukaan air tanah menjadi bertambah dalam. Pompa listrik biasa kemudian digantikan dengan jet pump, dengan daya hisap hingga kedalaman lebih dari 10 meter. Hal ini diebabkan adanyaa educator jet nozzle atau venturi nozzle. Prinsip pompa jet sebenarnya sudah ditemukan dan sudah digunakan sejak tahun 1850-an

Itu dia sedikit informasi tentang asal usul pompa listrik. Semoga informasi tersebut bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Asal Usul Pompa Listrik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel