Apa Saja yang Harus Dipertimbangkan Dalam Berinvestasi?

Dari dahulu sampai sekarang, mendengar nama investasi, seperti momok yang ingin segera ditinggalkan. Padahal yang harus dilihat adalah investasi apa dulu? Apakah memang benar-benar investasi atau hanya ikut-ikutan berinvestasi yang tidak jelas produknya. Tentu disinilah menjadi menarik, apa saja yang harus dipertimbangkan dalam berinvestasi?

Hal yang sama juga disampaikan Antony James Nasution, yang tulisannya pernah dimuat dalam Majalah Intisari, yang menyampaikan bahwa “Masih banyak orang yang tidak mau berinvestasi karena takut uang yang ditanamnya tidak kembali”.

pertimbangan-dalam-berinvestasi
Ilustrasi (Gambar: forbesmiddleeast.com)

Investasi memang butuh keberanian, baik saat memilih investasi yang akan dipilih maupun dalam memanfaatkan momentum.

Berinvestasi Artinya Komitmen atas Proses dan Hal-hal Apa yang Harus Dipertimbangkan Saat Memutuskan Berinvestasi

Tidak perlu khawatir tentang investasi, apalagi sampai khawatair atau memikirkan hal yang tidak perlu. Padahal dalam berinvestasi seharusnya tidak perlu dulu memikirkan hal yang rumit.

Menabung bisa menjadi contoh sederhana, apakah dalam bentuk deposito atau tabungan berbunga harian, yang merupakan salah satu produk investasi.

Baca juga: Tips Berinvestasi yang Tepat.

Faktanya tidak sedikit orang yang gagal mewujudkan tujuan menabungnya, biasanya karena disebabkan kurang disiplin atau sejak awal tidak direncanakan dengan matang.

Yang menjadi pertanyaan, bagaimana dengan investasi yang lebih besar?

  • Menggandakan modal pokok.

Sebenarnya banyak sekali instrumen investasi yang bisa dipilih, mulai dari pasar uang, obligasi, reksadana, saham, properti dan masih banyak lagi lainnya.

Terdapat pengetahuan yang harus dipahami bagi yang memilih investasi, antara lain:

1. Pengetahuan tentang apa yang dimaksud dengan investasi itu sendiri. 

Secara sederhana investasi didefinisikan sebagai aktifitas mempergunakan uang yang ada untuk membeli suatu aset yang akan memberi penghasilan atau keuntungan atas modal pokok.

Terdapat persiapan yang harus dilakukan oleh para calon investor, yaitu tentukan apa yang menjadi tujuan investasi. Apakah untuk meningkatkan taraf hidupnya, mempersiapkan dana pada saat tidak produktif (datangnya masa pensiun), menyediakan dana pendidikan untuk anak atau menyiapkan warisan untuk keluarga yang ditinggalkan jika kelak meninggal dunia atau mengalami ketidakmampuan secara total.

2. Keseimbangan antara tujuan investasi dengan jatuh tempo dari aset investasi.

Bila hal ini tidak diperhatikan , investasi yang aman pun bisa berubah menjadi berisiko.

  • Proteksi sebelum beraksi.

Hal lain yang juga sangat penting adalah mengetahui tingkat toleransi atas risiko. Hal ini mengacu pada jangka waktu, variasi penghasilan dan antisipasi kerugian di masa depan.

Hasil investasi itu tentu saja memiliki hubungan sebab akibat dengan risiko investasi itu sendiri.

Secara umum, semakin tinggi hasil investasi maka semkin tinggi risikonya, begitu pua sebaliknya. Yang harus diingat adalah tingkat kesadaran risiko seseorang bisa dipengaruhi oleh usia, tujuan investasi, kondisi keuangan dan karakternya.

Faktor berikutnya adalah tingkat likuiditas aset (kemudahan aset untuk dikonversi menjadi uang tunai).

Contohnya, rekening tabungan harian merupakan investasi yang sangat tinggi likuiditasnya, karena saat kita membutuhkan, dengan sangat mudah bisa dicairkan menjadi uang tunai pada hari itu juga.

Sebaliknya, investasi pada properti, tingkat likuiditasnya sangat rendah, tapi pendapatan investasinya lebih tinggi bila dibanding dengan rekening tabungan atau deposito.

Tingkat likuiditas aset ini berbanding terbalik dengan hasil investasi. Jika hasil investasi tinggi, tingkat likuiditasnya akan sangat rendah begitu pula sebaliknya.

Kapan Mulai Berinvestasi?

Terdapat pertanyaan yang sering ditanyakan, yaitu kapan saat yang tepat untuk memulai berinvestasi?

Apabila memang kebutuhan sehari-hari telah terpenuhi dengan baik, anggaran sudah disiapkan, serta dilaksanakan sesuai komitmen dan disiplin yang tinggi, maka kita bisa segera mulai berivestasi.

Jenis investasinya pun bisa disesuaikan dengan tujuan, jangka waktu, risiko, dan tingkat likuiditas yang diinginkan.

Pada dasanya semua investasi adalah baik dan bagus, yang menjadikan investasi jelek adalah pelakiu investasi tersebut yang tidak memiliki tujuan yang jelas, komitmen serta disiplin dalam menjalankan investasi tersebut. Semoga sedikit informasi tentang “apa saja yang harus dipertimbangkan dalam berinvestasi?” ini bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Apa Saja yang Harus Dipertimbangkan Dalam Berinvestasi?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel