Klasifikasi Kredit Berdasarkan Tujuan Penggunaan Dana

Seperti kita ketahui bersama bahwa kredit, selain sebagai sarana menyalurkan dana ke masyarakat dari dana simpanan yang sudah dihimpun, juga menjadi salah satu cara bank untuk mendapatkan keuntungan. Dengan memberikan kredit maka bank bisa menyalurkan dana setelah dana dalam bentuk simpanan terkumpul. Terdapat banyak jenis kredit yang bisa disalurkan bank, begitu pula kali ini akan disampaikan klasifikasi kredit berdasarkan tujuan penggunaan dana.

Klasifikasi Kredit Berdasarkan Tujuan Penggunaan Dana
Ilustrasi (Gambar: asc.co.uk)

Berdasarkan tujuan penggunaan danannya, kredit dibagi menjadi dua golongan, yaitu:

  • Pinjaman komersial (comercial loan).
  • Kredit konsumsi (consumer loan).

Pinjaman Komersial 

Pinjaman komersial atau comercial loan merupakan pinjaman yang dipergunakan untuk membiayai kebutuhan dunia usaha atau dunia bisnis.

Pinjaman komersial ini pun dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Pinjaman modal kerja (Working Capital Loan).
  2. Pinjaman investasi (Investment Loan).

Baca juga: Klasifikasi Kredit Bank Berdasarkan Mata Uang.

1. Pinjaman modal kerja (Working Capital Loan).

Pinjaman modal kerja adalah pinjaman atau kredit yang diberikan untuk membiayai kegiatan usaha operasional sehari-hari. Misalnya untuk membiayai piutang dagang yang belum jatuh tempo, pembelian barang dagangan dan lain-lain.

Yang termasuk dalam pinjaman modal kerja ini adalah pinjaman untuk kebutuhan dana musiman (seasonal financing), yaitu pinjaman yang bersifat sementara.

Ciri-ciri Kredit Modal Kerja, antara lain:

  • Jangka waktu:
    • Termasuk pinjaman jangka pendek dengan jangka waktu musiman satu tahun, kecuali untuk seasonal financing.
    • Umumnya terdapat kemungkinan untuk dipwrpanjang. Pada seasonal financing pinjaman ini tidak perlu diperpanjang karena setelah masa tertentu berlalu, bisnis tersebut tidak memerlukan dana lagi.
  • Sifat penggunaan dana:
    • Pinjaman modal kerja umumnya bersifat revolving.
    • Pinjaman yang dipakai untuk kegiatan musiman, kredit yang diberikan dapat bersifat non-revolving.
  • Sumber dana pembiayaan kredit:
    • Kredit ini dibiayai dari seluruh sumber dana yang diperoleh bank.
  • Sistem penarikan dan atau pembayaran kembali dana pinjman:
    • Dapat merupakan pinjaman yang tidak terjadwal tetapi ada pula yang terjadwal.
    • Pada pinjaman model kerja, penarikan dan pelunasan dananya relatif bersifat fleksibel karena dalam praktiknya, kebutuhan modal kerja sulit diprediksi dengan tepat.
    • Ada saat tertentu perusahaan memiliki cash suplus (kelebihan dana) yang besar karena pelanggan membayar lebih cepat misalnya.
    • Tetapi ada saat terjadi cash defisit (kekurangan dan) karena mungkin terjadi keterlambatan pembayaran dari para pelanggan.
  • Jenis-jenis pinjaman:
    • Pinjaman rekening koran.
    • Pinjaman aksep.
    • Pembiayaan giro mundur.
    • Anjak piutang.
    • Post import financing.
    • Pre-export financing.
    • Post export financing.

2. Pinjaman investasi (Investment Loan).

Pinjaman investasi merupakan pinjaman yang diberikan bank untuk membiayai kebutuhan yang bersifat jangka panjang. Misalnya, untuk perluasan pabrik, pembelian mesin, dan investasi jangka panjang lainnya.

Ciri-ciri kredit investasi, antara lain:

  • Jangka waktu:
    • Umumnya merupakan pinjaman jangka panjang dengan jangka waktu lebih dari satu tahun.
    • Beberapa kredit investasi mungkin bersifat jangka pendek.
  • Sifat penggunaan dana:
    • Pinjaman untuk tujuan investasi selalu bersifat non-revolving. Apabila debitur bermaksud melakukan investasi baru dan membutuhkan kredit lagi, maka akan diberikan kredit non-revolving baru.
  • Sumber dana pembiayaan kredit:
    • Kredit investasi dibiayai dari seluruh sumber dana yang diperoleh bank.
  • Sistem penarikan dan atau pembayaran kembali dana pinjaman:
    • Selalu merupakan pinjaman dengan sistem penarikan dan pembayaran kembali secara terjadwal.
    • Hal ini disebabkan debitur dapat mengetahui waktu dana dibutuhkan dengan tepat.
    • Pembayaran kembali juga selalu terjadwal.
  • Jenis-jenis pinjaman:
    • Umumnya dikenal dengan istilah ‘Term Loan’. Namun dalam pengaturannya terdapat banyak variasi sesuai dengan kebutuhan dan rencana investasi.

Kredit Konsumsi

Kredit konsumsi atau consumer loan merupakan kredit untuk membiayai pembelian barang yang tujuannya tidak untuk usaha, tetapi untuk pemakaian pribadi atau konsumsi.

Kredit ini pun sering disebut dengan kredit untuk sektor tidak produktif.

Ciri-ciri consumer loan ini, antara lain:

  • Umumnya merupakan pinjaman jangka panjang dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Bahkan beberapa bank memberikan KPR sampai dengan 15 tahun.
  • Sifat pinjamannya adalah non-revolving.
  • Sumber dana untuk membiayai kredit konsumsi adalah dari bank sendiri.
  • Penarikan dan pembayaran kembali kredit adalah terjadwal.
  • Mata uang kredit yang diberikan adalah rupiah.

Jenis-jenis consumer loan yang banyak dikenal adalah:

  • Kredit pemilikan rumah (housing loan).
  • Kredit pemilikan mobil (car loan).
  • Kartu kredit (credit card).
  • Kredit konsumsi lainnya.

Pada dasarnya consumer loan ini adalah kredit investasi biasa atau yang disebut dengan term loan, yang membedakan hanya pada tujuan penggunaannya saja.

Pada term loan, tujuan penggunaan dananya adalah untuk bisnis (usaha), sedang pada consumer loan tujuan penggunaan dana adalah untuk investasi pribadi.

Bentuk pembiayaan consumer loan ini sederhana, bank membiayai pembelian barang sampai dengan persentase tertentu dan sisanya dari dana debitur sendiri.

Itu sedikit informasi tentang “klasifikasi kredit berdasarkan tujuan penggunaan dana”. Semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Klasifikasi Kredit Berdasarkan Tujuan Penggunaan Dana"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel