Apakah Benar Obat Pemutih Bisa Memutihkan Kulit?

Kulit putih, halus dan mulus masih menjadi idaman setiap wanita sampai saat ini. Bahkan produk-produk pemutih atau skincare sampai saat ini selalu laris manis. Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah benar obat pemutih bisa memutihkan kulit?

Maka tidak berlebihan kiranya bila para ahli komunikasi dan marketing mengatakan bahwa perilaku masyarakat dibentuk oleh iklan, baik di media eletronik mau pun di media sosial. Contoh yang paling mudah adalah iklan obat pemutih kulit, hampir tiap menit di media sosial diserang dengan iklan berbagai merek produk yang selalu mengklaim obat tersebut bisa membuat kulit menjadi lebih putih.

Apakah Benar Obat Pemutih Bisa Memutihkan Kulit?
Ilustrasi (Gambar: styleandgeek.com)

Terdapat banyak referensi yang membahas tentang obat pemutih kulit ini, seperti yang disampaikan M. Sholekhudin yang pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi No. 530 dan menyampaikan hal yang sama tentang pertanyana obat pemutih kulit.

Jangan Terpengaruh dengan Iklan Obat pemutih

Menurut dr Emil R. Fadly, Sp.KK, ahli kulit dari klinik Jakarta Skin Center, Jakarta menyampaikan bahwa kulit manusia bermcam-macam yang terdiri atas enam tipe. Pembagian tipe ini berdaasarkan kadar pigmen melanin di dalam sel kulit.

Melanin ini yang menyebabkan kulit memiliki warna gelap. Semakin besar tipe kulit, maka makin tinggi kadar pigmennya.

  • Tipe 1 sampai 3 dimiliki orang-orang Eropa yang jarang terkena sinar matahari.
  • Tipe 3 sampai 4, seperti yang dimiliki orang-orang China.
  • Tipe 4 ke atas dimiliki oleh orang-orang seperti orang Indonesia, atau yang hidup di sekitar garis khatulistiwa.

Kadar pigmen yang tinggi ini ternyata memiliki manfaat yang berfungsi menyaring radiasi sinar matahari yang sangat berlimpah di daerah khatulistiwa, dengan adanya benteng pigmen tersebut, kulit tidak mudah terbakar saat terkena sinar matahari.

Baca juga: Pepaya, Buah dari Amerika untuk Kecantikan Kulit.

Sedangkan produk-produk pemutih kulit ini bekerja dengan cara mengelupas lapisan kulit terluar atau menghambat proses pembentukan pigmen ini sehingga kulit tampak lebih cerah (dalam bahasa iklan disebut ‘lebih putih’).

Maka menurut dr Emil R. Fadly, Sp.KK, tentang klaim produk kosmetik yang bisa membuat kulit putih sebenarnya merupakan janji yang berlebihan atau lebih disebut dengan menyesatkan.

Masih menurut dr Emil R. Fadly, Sp.KK, terdapat saran terkait produk pemutih ilegal ini, antara lain:

1. Selalu pilihlah produk yang terdaftar yang memiliki nomor registrasi. Apabila informasi di label semuanya tertulis dalam huruf Cina, indikasinya adalah produk ilegal.

2. Biasakan membaca kandungan bahan-bahan di kemasan. Hindarilah produk yang termasuk dalam kategori kosmetomedik, hal ini disebabkan kita tidak bisa memprediksi efek buruk yang akan terjadi. Meskipun kelihatan sepele, namun produk pemutih kulit juga bisa menimbulkan masalah yang besar, mulai dari kulit mengelupas, iritasi, alergi, sampai efek bouncing (kulit menjadi menghitam begitu pemakaian obat dihentikan), yang perlu diperhatikan tidak hanya bahan aktifnya, namun juga bahan-bahan pembawanya.

3. Jangan mudah terpengaruh iklan. Apa pun produk yang dipilih, jangan berharap terlalu tinggi, karena iklan biasanya berlebihan.

Pahami Produk Pemutih Kulit

Memahami tentang produk pemutih kulit juga sanagt penting khususnya Anda yang sangat perhatian atas perawatan kulit.

Produk pemutih kulit terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

  1. Kosmetik.
  2. Kosmetisikal.
  3. Kosmetomedik.

Disebut kosmetik bila produk tersebut tidak mempengaruhi fisiologi kulit, seperti sabun. Dan disebut dengan kosmetisikal bila produk tersebut mempengaruhi fisiologi kulit, namun masih boleh dibeli secara bebas terbatas. Contohnya produk yang mengandung alpha hydroxy acid (AHA), asam glikolat (glycolic acid) 4%, artbutin dan hidrokuinon 2%, yang disebut terakhir sedang ramai diperdebatkan karena katanya sudah dilarang pemakaiannya.

Kosmetomedik, produk ini mempengaruhi fisiologi kulit dan hanya boleh dibeli dengan resep dokter. Contohnya, hidrokuinon di atas 2%, dan asam retinoat (berapa pun kadarnya). 

Dalam ilmu kedokteran kulit, yang bisa disebut sebagai pemutih kulit hanya golongan ketiga, yaitu kosmetomedik. Sedangkan pada dua golongan pertama, yaitu kosmetk dan kosmetisikal, masih boleh dibeli secara bebas, tapi tidak sampai membuat kulit menjadi lebih putih.  

Nah, masih mururt dr Emil, “Kalau ada iklan obat bebas yang bisa membuat kulit putih, tentu tidak benar.” Klaim yang masuk akal adalah membuat kulit lebih segar, tidak kusam, sehingga tampak lebih caerah, dan bukan menjadi lebih putih.

Awas Produk Pemutih Ilegal!

Maraknya peredaran kosmetik ilegal ternyata bukan barang baru, bahkan sampai saat ini maslah peredaran produk ilegal selalu emajdi masalah.

Beberapa waktu lalu BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) menarik produk-produk kosmetik ilegal yang berasal dari Cina. Bahkan beberapa diantaranya produk pemutih kulit yag isinya racun merkuri

Bahkan menurut dr Emil, jumlah produk pemutih kulit ilegal yang beradar di pasaran, sudah sangat mengkhawatirkan.

Itu dia sedikit informasi tentang “apakah benar obat pemutih bisa memutihkan kulit?”. Semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Apakah Benar Obat Pemutih Bisa Memutihkan Kulit?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel