Tips Menjaga Kesehatan Kaki Si Kecil

Melihat si kecil semakin sehat tentu semakin membahagiakan. Begitu pula dengan tubuh bayi yang semakin menggemaskan, dengan kulit yang halus dan lembut, apalagi bentuk kakinya kelihatan bulat dan gemuk, menjadikan ingin mencubit karena rasa gemas. Kali ini tema yang dibahas adalah tentang tips menjaga kesehatan kaki si kecil. Selama ini kebanyaakan orang tua muda masih menganggap sepele kan kesehatan kaki si kecil.

tips-menjaga-kesehatan-kaki-si-kecil
Ilustrasi (Gambar: myfootdr.com.au)

Yang harus dipahami adalah dengan sehatnya kaki si kecil, akan membuat langkahnya menjadi mantab dan geraknya menjadi lincah. Apalagi dengan bentuk kakinya yang kelihatan bulat dan gemuk, karena banyaknya lapisan lemak. Selain sebagai cadangan energi, bantalan lemak di kaki ini memiliki fungsi sebagai pelindung dan juga penyangga kaki saat digunakan untuk berjalan.

Berikan Stimulus

Terdapat beberapa referensi yang memberikan penjelasan dan informasi agar langkah kaki si kecil sehat dan terjaga, salah satunya dikutip dari Majalah Ayah Bunda Edisi No. 16 yang menyampaikan betapa pentingnya menjaga kesehatan kaki si kecil.

Sebelum sampai pada tahap berjalan, maka si kecil harus melalui beberapa tahapan penting selama tahun pertama kehidupannya, yang dimulai dari telentang, tengkurap, berguling, merangkak, kemudian belajar duduk, merambat sampai akhirnya si kecil bisa berjalan yang diawali di usia 9 sampai 10 bulan.

Baca juga: Tips Mendeteksi Anak Lambat Bicara.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa begitu lama seorang anak baru mampu mengayunkan langkah untuk bisa menjejak tanah? Hal ini disebabkan pada saat itu saraf dan otot-otot yang dibutuhkan untuk berjalan mulai berkembang dengan sempurana. Selain itu, tulang kedua kakinya pun sudah cukup panjang dan kuat untuk menyangga seluruh tubuhnya, termasuk kepala sebagai pusat gaya berat tubuh.

Hal ini tentu menjawab, seberapa keras upaya orang tua melatih si kecil berjalan, rata-rata seorang bayi baru mulai ‘lancar’ berjalan di usia 11 sampai 14 bulan. Para ahli percaya bahwa kemampuan berjelan ini merupakan hal yang terjadi dengan sendirinya, jadi bukan karena keahlian yang diajarkan mau pun dipelajari. Namun tidak berarti tidak perlu menstimulasi si kecil untuk belajar jalan dengan benar dan baik. Stimulus tersebut tetap diperlukan agar proses tumbuh kembangnya bisa berjalan dengan optimal.

Sepatu Kesehatan Kaki untuk Si Kecil

Bila Anda ingin memberikan sepatu kesehatan untuk si kecil, maka terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat membelikannya, antara lain:

  • Terbuat dari bahan yang nyaman, seperti kain atau kulit yang lembut.
  • Ringan dipakai, alasnya bisa ditekuk dan terdapat lapisan khusus pada bagian pergelangan kakinya.
  • Pilihlah sol yang tidak licin, agar si kecil tidak mudah terpeleset.
  • Pilihlah ukuran sepatu yang pas untuk kaki si kecil. Tidak terlalu sempit, apalagi sampai jari jemari si kecil tertekuk, dan juga sebaliknya tidak longgar. Usahakan pula terdapat sekitar 1,4 cm ruang di depan jari-jari kakinya.
  • Perhatikan pula ruang dalam (tinggi dan lebar) sepatu, usahakan yang pas dengan kaki si kecil.
  • Sepatu lungsuran atau sepatu bekas? No way! Alias jangan! Ingat sepatu lungsuran sudah memiliki cetakan dari pemakai sebelumnya yang belum tentu sesuai dengan ukuran kaki si kecil. Akibatnya, bisa menghambat pertumbuhan kakinya.

Sistem Vestibular

Apabila Anda menginginkan si kecil bisa melangkahkan kakinya, maka bantulah si kecil untuk mengaktifkan sistem vestibularnya.

Sistem vestibular merupakan suatu mekanisme di telinga bagian dalam yang bertugas untuk mengatur keseimbangan, gerakan kepala, berdiri dan berjalan.

Terdapat beberapa hal yang bisa Anda lakukan, misalnya:

  • Jangan meletakkan si kecil di car seat atau stroller terlalu lama. Hal ini akan menghilangkan kesempatan si kecil bergerak ke sana kemari. Alat-alat itu menyanga tubuh si kecil terlalu baik, sehingga menghilangkan kesempatan utuk menguatkan leher dan otot-otot kakinya.
  • Saat melangkah, biarkan tangan-tangan mungilnya meraih jemari kedua tangan Anda, bukan malah sebaliknya. Cobalah melangkah  mundur sewaktu dia mencoba melangkah maju. Jangan memegang pergelangan tangannya atau mendoronganya. Justru itu menghambatnya untuk melatih keseimbangan. Kemudian, pelan-pelan lepaskan tangan Anda. Si kecil pun akan mencoba melangkahkan kakinya, walau pun tak lama kemudian ia akan jatuh terduduk. Tidak perlu kaget, karena hal itu bukan halangan buat si kecil. Dengan semangat tinggi, ia akan mencoba bangkit kembali dan mencoba melangkah lagi.
  • Upayakan berjalan dengn kaki telanjang. Anda bisa melatih si kecil di lantai rumah atau di halaman yang berumput. Jalan bertelajang kaki akan membantu kakinya tumbuh normal dan membuat otot kakinya makin kuat. Yang penting, perhatikan keamanan lingkungan di sekitar tempat anak belajar jalan.

Bila Anda ingin memilih dan membeli sepatu untuk si kecil, maka jangan asal pilih bentuk atau warna yang menarik. Ingat, sepatu yang salah justru akan menghambat pertumbuhan kakinya dan mungkin membuatnya terjatuh. Untuk itu, pilihlah sepatu yang tepat.

Hindari Babywalker

Penggunaan babywalker  sangat tidak dianjurkan. Alat ini memang membuat si kecil melaju kesana kemari dengan cepat. Namun di lain sisi, alat ini tidak membantu si kecil mengembangkan kekuatan dan koordinasi yang dibutuhkannya untuk melangkahkan kaki.

Baca juga: Saat Anak Sulit Makan dan Berat Badan Pun Rendah.

Selain itu, babywalker juga menghalangi pandangan si kecil terhadap kedua kakinya, yang mengakibatkan si kecil tidak dapat mengontrol kakinya sendiri. Babywalker juga berisiko cukup tinggi yang membuat si kecil mengalami kecelakaan.

Menyehatkan Kaki Si Kecil

Letak kaki memang berada di bawah, sehingga mungkin saja kesehatannya menjadi prioritas nomor sekian. Padahal, menjaga kesehatan kaki si kecil itu sama pentingnya dengan menjaga kesehatan anggota tubuh yang lain, dan kaki yang akan menanggung beban tubuh seumur hidupnya.

Banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mengoptimalkan kesehatan kaki si kecil. Antara lain dengan mencermati pertumbuhan kakinya dan segera membawa ke dokter apabila anak menemukan berbagai kelainan pada kaki si kecl.

Kelainan yang bisa terjadi pada kaki si kecil, antara lain:

  • Kaki X

Kedua kaki si kecil membalik, membentuk seperti huruf X (genu valgum), yaitu kondisi kaki melengkung ke dalam sampai membentuk sudut 10 derajat saat anak berdiri. Kedua lutut anak saling bersentuhan, tapi tidak demikian dengan pergelangan kakinya. Umumnya terjadi saat anak berusia 30 sampai 36 bulan, dan sampai usia 7 tahun tidak kunjung lurus.

  • Kaki O

Kondisi ini dimana kedua belah kaki melengkung keluar, sehingga membentuk huruf O (genu varum), sedangkan pergelangan kakinya saling bersentuhan satu sama lain. Maka Anda harus mewaspadai bila kondisi ini tidak mau hilang pada saat si kecil berusia 3 sampai 4 tahun.

  • Telapak datar.

Maka cermati bila sampai usia 6 tahun telapak kakinya terlihat datar dan ia sering mengeluh cepat lelah ketika berjalan dan mempengaruhi keseimbangan badannya. Mungkin saja si kecil menderita kelainan telapak datar (flat feet). Bila hal ini terjadi pada anak Anda, segera bawa ke dokter. Biasanya orang tua diajurkan untuk memakaikan si anak sepatu yang modelnya berlekuk dan empuk seperti sepatu olahraga.

Itu dia sedikit informasi “tips menjaga kesehatan kaki si kecil”. Jadi tetap pantau kesehatan kedua kaki si kecil dan juga hindari hal-hal yang berpengaruh pada kesehatan kedua anggota tubuhnya. Semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Tips Menjaga Kesehatan Kaki Si Kecil"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel