Tips Bebas dari Baby Blues

Kehadiran buah hati adalah sesuatu yang membahagiakan dan ditunggu-tunggu. Namun, terkadang keadaan setelah melahirkan tidak selamanya menyenangkan, hal itu membuat seorang ibu menjadi gampang marah atau uring-uringan atau dalam istilah saat ini disebut dengan “baby blues”. Tidak hanya ibu-ibu biasa di rumah yang bisa mengalami baby blues, bahkan para pesohor pun pernah mengalaminya. Untuk itu dalam edisi kali ini, disampaikan sedikit tips bebas dari baby blues bagi para ibu.

Ciri-ciri Baby Blues

Depresi Pasca Melahirkan (DPM), berbicara tentang depresi, menurut A. Kasandrawati seorang psikolog, menyebutkan bahwa dalam sejumlah literatur kesehatan membedakan antara postpartum depression, postpartum syndrome dan postnatal depression. Menurut Kasandrawati, ketiga hal tersebut pada prinsipnya sama, ketiga sebutan tersebut adalah nama generik.

Baby Blues
Gambar ilustrasi (Foto: esculape.com)

Meskipun baru beberapa tahun terakhir menjadi perhatian khusus, namun DPM sudah disinggung oleh Hippocrates (Bapak Kedokteran) sejak abad ke-SM. Bahkan Hippocrates mengatakan, seorang wanita yang baru saja melahirkan kadang suka berlaku sedikit aneh.

Masih menurut Kasandrawati yang pernah aktif di Badan Narkotika Provinsi DKI Jakarta, gejala umum baby blues adalah keluar keringat dingin, sesak napas, sulit tidur, gelisah, bingung, tegang, sedih, merasa terasing, sakit, marah, merasa bersalah dan tak berharga, bahkan terkadang memiliki pikiran negatif tentang suami. 

Penyebab Baby Blues

Semua hal tersebut (baby blues) berhulu pada empat faktor pencetus, yaitu kondisi psikologis, fisik, kimia dan sosial.

Pencetus secara psikologis, yaitu saat hamil, semua perhatian tertumpah pada si ibu, termasuk semua keinginan yang aneh-aneh, misal karena alasan ngidam. Namun begitu melahirkan, semua perhatian beralih ke bayi. Tidak terkecuali sikap suami, yang saat itu sedang bangga-bangganya menjadi seorang ayah. Sedangkan si ibu yang sudah lelah dan sakit sesudah melahirkan merasa lebih butuh perhatian.

Baca juga: Tips Sehat dan Bugar untuk Ibu Hamil.

Penyebab secara fisik, seperti aktivitas dalam mengasuh bayi, yaitu menyusui, memandikan, mengganti popok, menimang yang dilakukan sepanjang hari yang bahkan tidak jarang dilakukan di malam hari, tentu saja hal ini sangat menguras tenaga.

Penyebab lainnya adalah adanya reaksi kimia dalam tubuh. Selama hamil dan melahirkan terjadi perubahan susunan hormon, termasuk pada estrogen yang bertanggung jawab atas suasana hati dan kesadaran. Setelah melahirkan, jumlah hormon kortisol, yang menaikkan kadar gula darah dan menjaga tekanan darah, menurun mendekati tingkat orang yang sedang erganggu depresi. Pada kondisi ini, hormon laktogen dan prolaktin dihasilkan kelenjar bawah otak untuk merangsang payudara menghasilkan susu, yang jadi masalah, apabila bertemu dengan tingkat hormon progesteron dan estradiol yang rendah akan menimbulkan keletihan dan bermuara pada depresi.

Diantara berbagai penyebab tersebut yang menjadi penyebab terbesar terdapat pada faktor sosial, yaitu terlalu banyaknya tuntutan menjadi ibu yang baik dan sempurna. Terutama yang datang dari diri sendiri dan juga dirangsang oleh iklan produk keperluan bayi yang mau tidak mau menjadi “standar masyarakat”. Jurang antara harapan dan kenyataan ini dengan mudah memicu rasa putus asa, tak berdaya, dan juga rasa khawatir gagal menjadi ibu.

Tips Mengatasi Baby Blues

Banyak cara untuk mengatasi baby blues, langkah yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Sebisa mungkin merencanakan dari awal penanganan kebutuhan rutin rumah tangga, khususnya bila tidak memungkinkan atau tidak suka bila ada orang lain di rumah. Misalnya bila terlalu repot untuk menyiapkan sarapan, makan siang dan makan malam sendiri, maka bisa menggunakan alternatif seperti susu sereal, hidangan beku cepat saji yang hanya dipanaskan di microwave bisa menjadi pilihan.
  • Pada enam minggu pertama, tidak ada salahnya menggunakan jasa orang lain untuk membereskan tumpukan sprei, selimut dan baju kotor, apabila mesin cuci dan pengering masih belum bisa membantu.
  • Apabila istri terlanjur depresi yang mengakibatkan tidak bisa mengurus sendiri dengan baik, maka seorang suami harus memberikan perhatian lebih besar.
  • Apabila suami sedang tidak ada di rumah, sahabat pun bisa menjadi pengganti terbaik.
  • Ada atau tidak adanya pembantu, seorang suami sudah seharusnya mengambil alih tugas istri pada 40 hari pasca melahirkan. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi istri untuk memulihkan fisiknya, khususnya pada otot-otot perut, apalagi kalau melahirkannya melalui bedah caesar.
  • Apabila kesehatan istri memungkinkan, sang suami dianjurkan untuk mengajaknya berbelanja berbagai keperluan bulanan agar bisa sejenak refreshing dari rumah.
  • Memberikan kesempatan kepada istri atau istri yang baru melahirkan untuk banyak beristirahat. Karena yang sangat diidam-idamkan bagi seorang ibu baru adalah tidur dan tidur. Lebih banyak beristirahat di minggu-minggu dan bulan-bulan pertama setelah melahirkan, akan bisa mencegah depresi dan memulihkan tenaganya yang terkuras habis.

Itu dia sedikit tips bebas dari baby blues. Semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Tips Bebas dari Baby Blues"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel