Resensi Buku “Dua Belas Hari Terindah”

Apa yang bisa Anda bayangkan tentang seBuah karya tulis, entah cerita pendek, cerita bersambung, novel atau bahkan karya tulis lainnya? Tentunya kisah cerita menarik yang ada didalamnya, begitu pula kali ini, buku atau novel yang berjudul ‘Dua Belas Hari Terindah” ini sangat menarik untuk dibaca, apalagi membacanya sambil menikmati waktu ditemani secangkir kopi saat sore hari. Namun, di balik serunya cerita bahkan romantisme yang ada didalamnya, tidak ada salahnya kalau kali ini kita membahas tentang resensi buku “Dua Belas Hari Terindah” ini.

resensi-buku-dua-belas-hari-terindah
Buku “Dua Belas Hari Terindah”

Novel yang memiliki judul asli “The Twelve Nights of Christmas” karya Sarah Morgan ini memang sedikit banyak berhubungan dengan cinta, kemarahan, benci, cemburu dan berbagai hal yang bisa menarik emosi Anda sebagai pembaca. Apalagi saat membaca sosok lelaki sebagai tokoh utama yang sangat membenci Natal karena kisah sedih yang pernah dialaminya saat masih kecil.

Identitas Buku:
Judul buku: Dua Belas Hari Terindah.
Judul asli: The Twelve Nights of Christ.
Karya: Sarah Morgan.
Alih bahasa: Reita Ariyanti.
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Tahun terbit: Februari 2014.
Tebal buku: 256 halaman.
ISBN: 978 - 602 - 03 - 0262 - 1.

Resensi Buku Fiksi “Dua Belas Hari Terindah”

Ada apa dengan sosok Evie Anderson? Siapa yang menyangka kisah hidup seseorang bisa berubah 180 derajat, dari seorang yang tidak punya apa-apa menjadi memiliki segalanya. Bisa saja karena kepercayaanya pada Tuhan dan sayangnya Evie pada sosok grandpa yang merawatnya, menjadi sebuah keberuntungan pada dirinya, meskipun semua diawali dengan hal yang berat, sakit, bahkan terusir dari apartemen yang ditinggalinya.

Bahkan karena ketidaktahuannya, karena kebingungannya apalagi terusir dari apartemennya, diputuskan oleh tunangan dengan tiba-tiba, jabatannya yang diturunkan secara tidak jelas menjadi petugas houskeeping, Evie sampai harus menerima tawaran Carlos sang manajer, tempat hotel dimana dirinya bekerja, yaitu di Penthouse tempat yang seharusnya tidak membuat dirinya tergiur untuk beristirahat. Karena Penthouse tersebut adalah tempat tinggal tetap sang bos, yaitu Rio Zacarelli. 

Baca juga: Resensi Buku “Kekasih Sang Dokter Sisilia”.

Dan tentu saja masalah tersebut berawal dari ketidaksengajaan Evie, karena tidak ada tempat lagi untuk menginap dan Carlos si Manajer Hotel mengijinkan Evie untuk menginap di tempat luar biasa, yaitu di Penthouse, apalagi dengan sedikit rayuan dari Carlos, bahwa dirinya akan tidur denga tidak ada yang mengganggu membuat Evie pun menerima tawaran Carlos. Apalagi Carlos juga memberi alasan pada Evie, bahwa semua demi kepentingan hotel, dan Evie menuruti saran Carlos, bhwa nantinya Evie juga bisa menyelesaikan lebih banyak tugas jika Evie berada dekat dengan hotel. Dan tentu saja dengan alasan Carlos yang masuk akal membuat Evie akhirnya menerima tawaran tersebut.

Dan... siapa yang menyangka, ketidaksengajaan Evie menerima tawaran Carlos, dan dalam kondisi pakaian yang basah dan membuat Evie tertidur di atas pelapis tempat tidur dalam keadaan telanjang ternyata merubah takdir dan nasib Evie.

Rio Zacarelli, sang pemilik Penthouse Eksklusif itu pun termangu begitu masuk Penthouse miliknya. Bagaimana tidak? Di tempat tidur terbaring seorang wanita telanjang dengan rambut merah megah tergerai di bantal seperti pemandangan martahari terbenam yang spektakuler, apalagi dengan bulu mata yang membentuk bayangan gelap di atas pipi yang pucat, ditambah lagi dengan bibirnya yang berwara merah muda gelap, bibir bawah yang penuh dan melekuk lembut.

Apa yang terjadi? Rio sebagai lelaki yang juga memiliki hasrat tentu saja tidak kuasa menahan diri saat melihat lekuk sensual bibir Evie, dan akhirnya Rio menunduk dan menciumnya. Dan adegan tersebu terhenti saat Rio melihat seorang lelaki keluar kamar dengan cepat dan dengan kamera di tangan.

Evie pun yang baru terjaga, baru menyadari bahwa ada seseorang yang menciumnya, dan juga tidak menyadari bahwa ada pria yang menciumnya, dan itu adalah bos baru, seorang bos besar “Rio Zaxrelli. Terlepas dengan apa yang terjadi, tentu saja semua kisah diawali dari sini. Apalagi mulai Desember, Rio harus menjaga reputasinya, demi perjanjian maha penting dalam hidupnya. Dan di balik kehadiran sosok gadis sederhana dan berani, Evie menjadi seorang waita yang mampu meruntuhkan hati seorang Rio.

Penasaran dengan kisah selanjutnya? Anda bisa membaca kisahnya sampai habis dalam novel “Dua Belas Hari Terindah”.

Semoga informasi dan sedikit resensi buku “Dua Belas Hari Terindah” ini bisa menghibur Anda sekalian dan membuat Anda semakin penasaran dengan cerita yang ada di dalam novel ini.

Belum ada Komentar untuk "Resensi Buku “Dua Belas Hari Terindah”"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel