Tips Mengatasi Rasa Nyeri di Tumit

Judul kali ini sepertinya menarik, yaitu “tips mengatasi rasa nyeri di tumit”. Sering kali kita merasakan rasa nyeri di tumit, yang datangnya secara tiba-tiba, dan kita sendiri tidak tahu apa penyebabnya, apalagi sakitnya seperti tertusuk pisau kecil, meskipun beberapa menit kemudian rasa nyeri tersebut perlahan menghilang selang beberapa menit berjalan.

Nyeri di Tumit Kaki

Menarik sekali mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan rasa nyeri pada tumit ini. Dari berbagai referensi yang didapat, salah satunya berasal dari tulisan Nanny Selamihardja yang pernah dimuat dalam ‘Kumpulan Artikel Kesehatan Intisari’. 

Nyeri pada tumit memang sering datang dan pergi tanpa disangka-sangka. Yang menjadikan kita sering abai, karena gejalanya jarang menjadi pertanda penyakit serius. Pada umumnya rasa nyeri ini penyebab utamanya adalah adanya gangguan yang disebut dengan plantar fascitis atau peradangan bagian plantar fascia yang merupakan akibat dari saraf terjepit atau bisa juga karena gangguan kronis, sperti artritis atau bursitis.

Plantar fascia adalah struktur seperti jaringan fibrus (ikat) yang lebar yang terentang dari tulang tumit hingga pangkal tulang jari kaki. Yang berguna seperti pita karet tebal di telapak dasar kaki, yang berfungsi sebagai penyangga bagian lengkung kaki agar bagian tersebut tidak lunglai.

Tips Mengatasi Rasa Nyeri di Tumit
Nyeri di Tumit Kaki (Foto: familyfootcareofjasper)

Menurut Jonathan S. Jaivin, MD dari Southern California Orthopedic Institute, plantar fasciitis, kasus nyeri tumit ini menjadi kasus yang paling sering terjadi.

Penyebabnya adalah telapak kaki bekerja terlalu keras. Tugas yang berat tersebut mengakibatkan plantar fascia tegang sehingga menarik tulang tumit. Kegiatan yang dinilai membebani kaki diantaranya berjalan, joging, mengangkat barang berat dan juga berdiri terlalu lama.

Plantar fascitis bisa terjadi pula kalau seseorang yang semula secara fisik kurang aktif kemudian mendadak melakukan kegiatan fisik. Hal ini mengakibatkan, bila kegiatan berbeban berat dilakukan secara terus menerus, maka plantar fascia akan tertekan. Malah bisa-bisa menimbulkan robekan kecil pada pita, peradangan, rasa sakit dan juga rasa nyeri.

Pada umumnya rasa sakit tersebut berkembang secara perlahan-lahan, mendadak atau bisa tiba-tiba. Rasa sakit yang hebat timbul pada pagi hari, saat fascia dalam keadaan kaku. Nyeri tersebut umumnya menghilang saat otot kaki melemas. Namun, bisa kambuh saat kita duduk atau berdiri dalam kurun waktu yang lama, naik tangga atau berdiri dengan berjinjit.

Plantar fascitis ini harus segera diatasi. Bukan karena menimbulkan ketidaknyamanan, namun bila dibiarkan konndisi tersebut bisa menjadi kronis. Bahkan tidak tertutup kemungkinan juga bisa menghambat aktivitas penderita dan menimbulkan gangguan pada kaki, lutut, pinggul dan punggung. Hal tersebut disebabkan karena plantar fascitis mengubah cara berjalan seseorang.

Plantar Fascitis Bisa Menyerang Siapa Saja

Memang plantar fascitis bisa menyerang segala usia, namun terdapat kelompok orang yang rawan menderita nyeri tumit yang memiliki ciri khusus.

Kelompok yang terkena tersebut, seperti pelari, olahragawan atletik, orang yang dalam pekerjaannya mengharuskan untuk bekerja dalam keadaan berdiri atau berjalan dalam waktu yang cukup lama. Selain itu, mereka yang kelebihan berat badan termasuk wanita hamil. Semakin berat badan kita akan semakin bertambah tekanan pada kaki.

Begitu pula dengan orang yang memiliki telapak kaki datar atau sangat melengkung juga harus berhati-hati. Karena saat ia berjalan atau berlari beban berat pada kaki tidak tersebar secara merata. Kondisi tersebut akan membebani plastar fascia.

Baca juga: Tips Menghindari Nyeri Pinggang Bawah.

Orang dengan usia lanjut pun harus memperhatikan kakinya agar terhindar dari gangguan tersebut. Hal ini disebabkan, semakin tua seseorang, maka semakin kurang kelenturan plantar fascia-nya. Maksudnya, bantalan lemak yang melindungi tulang tumit sudah menipis dan tidak bisa lagi menahan tekanan apabila kaki terbebani. Tulang tumit dan jaringan yang berhubungan ke arah tersebut menjadi semakin tertekan.

Hal ini membuat risiko mengalami nyeri tumit akan semakin besar bila seseorang menggunakan sepatu yang kurang tepat. Misalnya menggunakan sepatu dengan sol tipis, hal ini kurang bisa mendukung bagian tengah telapak, terlalu besar di bagian tumit atau bisa juga sudah tua.

Dan hal lain yang perlu diperhatikan adalah saat memakai sepatu dengan tumit tinggi (lebih dari 5 cm) secara rutin ternyata bisa memendekkan otot achilles (otot daging tumit) yang menempel pada tulang tumit dan mengencangkan otot betis. Dan saat kita menggantinya dengan sepatu tumit datar justru akan menambah ketegangan pada tumit. Maka yang paling tepat adalah sepatu bertumit rendah.

Cara Mengobati Tumit Sakit Saat Bangun Tidur

Stretching Tendon Achilles menjadi salah satu cara untuk mengurangi rasa nyeri pada tumit. Caranya bisa dilakukan dengan :

  1. Menghadap dinding dengan salah satu kaki berada 20 cm dari dinding dan kaki lain sekitar 60 cm dari dinding.
  2. Jatuhkan beban tubuh ke dinding dengan bertopang pada tangan. Biarkan telapak kaki menekan lantai.

Latihan ini akan merenggangkan pita tumit pada kaki yang berada jauh dari dinding. Terapkan latihan ini pada dua kaki secara bergantian masing-masing selama 2 menit, sebanyak tiga sampai lima kali sehari. Berlatihlah selama 6 sampai 8 minggu.

Baca juga: Tips Menyembuhkan Luka Pada Saluran Pencernaan dengan Trio Herbal.

Selain berlatih peregangan seperti di atas, terdapat terapi untuk mengatasinya bila gangguan termasuk ringan. Caranya dengan berjalan-jalan dengan langkah-langkah ringan. Biasanya rasa nyeri dan peradangan perlahan-lahan akan berkurang.

Terapi lain yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan kompres es. Tujuan utamanya adalah untuk menyembuhkan robekan dan juga mengurangi peradangan dan mencegah kambuh kembali. Lakukan kompres dengan es di daerah yang sakit sekitar 20 menit setelah melakukan kegiatan.

Memijat dengan es sangat dianjurkan yang bisa dilakukan setiap malam sebelum tidur selama 10 sampai 14 hari. Caranya mudah, pijat dengan pelan bagian telapak kaki dengan menggunakan es batu, yang bisa dibuat dengan cetakan gelas plastik bekas. Guling-gulingkan es batu tersebut selama 15 menit.

Selain terapi dengan menggunakan es batu, para penderita biasanya dianjurkan menggunakan alat bantu, seperti memakai sepatu dengan sol yang mampu mengurangi penyerapan benturan pada kaki, atau bisa dilakukan dengan memasang bantalan tumit dari karet untuk tujuan yang sama.

Usahakan saat tidur, plantar fascia berada dalam posisi rileks. Kaki yang terus tegang akan membuatnya meregang dan robek kembali.

Apabila terapi pertama kurang memberikan hasil untuk mengurangi nyeri, bisa diberikan suntikan kortikosteroid. Suntikan pada tumit sering membantu menghilangkan peransangan kalau dengan cara lain tidak mempan. Namun suntikan yang terlalu banyak juga tidak dianjurkan, karena malah bisa melemahkan dan merusak plantar fascia serta menyusutkan bantalan lemak disekeliling tulang tumit.

Salah satu kunci utama keberhasilan mengatasi nyeri pada tumit adalah kesabaran. Kesembuhan tidak dapat dengan cepat diraih. Ada yang membutuhkan waktu 2 bulan, ada yang sampai 6 bulan, bahkan ada yang sampai 1 tahun.

Selain menjalani terapi, penderita plantar fascitis harus melakukan perubahan gaya hidup untuk mendukung kesembuhannya. Tidak hanya dengan berolahraga dengan jogging atau jalan kaki, namun bisa bergantian seperti dengan berenang atau bersepeda. Intinya pada hal ini adalah lakukanlah olahraga yang mengurangi beban pada tumit.

Itu dia sedikit informasi dan tips mengatasi rasa nyeri di tumit. Semoga bermanfaat dan menjadi referensi untuk Anda.

Belum ada Komentar untuk "Tips Mengatasi Rasa Nyeri di Tumit"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel