Tips Menurunkan Risiko Kanker Usus

Tips Menurunkan Risiko Kanker Usus - Betapa kagetnya saat mendengar seorang teman baik yang sering malAkukan diskusi dalam berbagai project di kantor, senang berkumpul bersama, makan siang bareng, tiba-tiba sudah dipanggil Yang Kuasa. Selama ini dari berbagai interaksi tidak ada yang mengira kalau teman baik tersebut menderita kanker usus. Pada awalnya kami semua mengira dirinya terkena sakit jantung, ternyata dugaan kami salah. Selama ini yang kami tahu bahkan dari beberapa referensi yang kami dapatkan, kanker usus kebanyakan menyerang orang sudah lanjut usia, ternyata dari laporan tersebut terkadang kanker usus juga menyerang orang yang berusia lebih muda.

Kanker usus sendiri merupakan jenis kanker yang biasanya berkembang dari usus besar atau berada di muara akhir dari saluran pencernaan. Kanker ini biasanya muncul dari benjolan kecil yang dianggap jinak atau disebut dengan polip yang tumbuh pada bagian dalam usus bear. Dengan berjalannya waktu, yang mengkhawatirkan adalah polip tersebut pada akhirnya berkembang menjadi kanker. 

Sebelumnya, pada April 2003 WHO melalui laporannya “World Cancer Report” sudah memprediksi bahwa pada tahun 2020 penderita kanker di dunia akan meningkat 50% menjadi 15 juta orang. Dan salah satu kanker yang mengalami peningkatan secara signifikan, baik dari sisi jumlah  penderita dan risiko kematian adalah kanker usus. Bahkan saat ini sudah terdapat sekitar 1 juta orang penderita baru yang terdeteksi kanker usus, dan yang menyedihkan hampir ½ juta diantaranya meninggal dunia.

Foto: netdoctor.co.uk

Di Amerika Serikat, penyakit kanker usus menduduki posisi kedua setelah kanker paru dengan jumlah penderita baru setiap tahunnya mencapai 130.000 orang dengan jumlah kematian 50.000 orang per tahun. Penderita ini terdeteksi terlambat dalam memeriksakan diri ke dokter, karena pada stadium akhir atau pada stadium 4, kemungkinan penderita untuk sembuh sangat kecil dan bahkan tidak dapat disembuhkan.

Cara Mencegah Kanker Usus

Mendengar dan melihat data tentang penyakit tersebut di atas, tentunya sangat menakutkan. Namun yang mengejutkan, di balik fakta yang menakutkan setiap orang tersebut, dari laporan kesehatan memberikan setitik harapan bahwa penyakit kanker usus ternyata bisa dicegah, yaitu dengan cara:

• Merubah pola makan.
• Merubah gaya hidp yang sehat.

Proses merubah pola makan yang sehat ini bisa dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang cukup serat, baik dari sayur dan buah, dan juga perubahan gaya hidup yang sehat melalui aktivitas fisik, yang terbukti mampu menurunkan risiko kanker usus sampai 40%.

Baca juga: Tips Mengantisipasi Kanker Serviks & Kanker Payudara.

Departemen Kesehatan RI melalui hasil penelitiannya tentang konsumsi serat pada masyarakat Indonesia juga telah memberikan isyarat peting akan potensi bahaya penyakit akibat kurangnya konsumsi serat. Bahkan pada tahun 2001 yang lalu, konsumsi serat masyarakat Indonesia lebih rendah dari konsumi serat masyarakat Eropa dan juga masyarakat Amerika Serikat yaitu sekitar 15 gram per hari, sedangkan masyakarat Indonesia hanya mengonsumsi serat sekitar 10,5 gram. Angka tersebut di atas tentunya sangat memprihatinkan karena kecukupan yang telah direkomendasikan oleh para ahli kesehatan dunia berkisar antara 25 sampai 35 gram per hari.   

Bahkan sudah terdapat penelitian, baik di tingkat dunia yang sengaja melihat hubungan antara kurangnya serat dengan berbagai macam penyakit yang muncul, seperti susah BAB (buang air besar), kanker usus, wasir, kolesterol tinggi, kegemukan, penyakit jantung coroner dan juga diabetes mellitus.

Oleh karena itu, apabila ingin terhindar dari kanker usus dan agar bisa memiliki kesehatan jangka panjang, maka pencegahan bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut, antara lain:

1. Berolahraga secukupnya.
2. Biasakanlah buang air besar setiap hari dengan tidak mengejan.
3. Makan sayur dan buah 4 porsi setiap harinya.
4. Apabila kurang sayur dan buah bisa digunakan suplemen serat dengan jumlah dan cara pemakaian yang benar.

Itu dia sedikit informasi tentang “Tips Menurunkan Risiko Kanker Usus”, semoga bermanfaat.

Bagikan Artikel ini