Resensi Novel “Laskar Pelangi”

Apa yang Anda bayangkan dengan karya tulis atau sebutlah novel yang satu ini? Novel ini sudah lama terbit yaitu sejak September 2005, dan baru terbitan yang ke 21 April tahun 2008, novel yang sangat populer ini bisa diperoleh, tentunya dengan berbagai rasa penasaran yang membuatnya ingin memiliki novel karya penulis terkenal Indonesia ini  Setelah lama teronggok dengan berbagai koleksi Andrea Hirata lainnya dalam lemari perpustakaan, kini novel yang sangat popular di jamannya ini kembali memunculkan diri diantara berbagai pilihan buku dan novel lainnya, sehingga tersajilah resensi novel “Laskar Pelangi” ini.

Tahun 2005 sepertinya menjadi tahunnya Andrea Hirata, pria yang lahir di Belitong yang menghabiskan studi mayornya di ekonomi, ternyata sangat menggemari sains-fisika, kimia, biologi, astronomi dan tentu saja sastra. Sebagai seorang pecinta dan pembaca buku, Saya menganggap novel Laskar Pelangi ini memang berbeda, selain berbicara tentang sebuah kisah perjalanan hidup, ternyata novel ini menjadi salah satu novel yang paling berpengaruh dalam sejarah literasi di Indonesia. 

Meskipun Laskar Pelangi adalah novel pertama yang ditulis oleh Andrea Hirata, novel ini menjadi sebuah novel tetralogi yang sangat fenomenal dan menjadi ikon literatur Indonesia.

Resensi Novel “Laskar Pelangi”
Novel “Laskar Pelangi”

Identitas Buku:

  • Judul: Laskar Pelangi
  • Penulis: Laskar Pelangi.
  • Penerbit: PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta.
  • Tahun terbit : Cetakan pertama September 2005, Cetakan keduapuluh satu April 2008.
  • Tebal buku: xviii + 534 halaman
  • ISBN: 979-3062-79-7

Resensi Buku “Laskar Pelangi”

Laskar Pelangi menjadi sebuah novel yang mengisahkan kehidupan 10 anak di Sekolah Muhammadiyah di daerah Belitung Timur. Laskar Pelangi adalah sebutan 10 anak yang memiliki karakter dan ciri khas layaknya anak sebayanya namun ciri khas masing-masing setiap anak inilah yang membuat mereka berbeda. Dikemas dengan cerita menarik dan mengasyikkan, kehidupan 10 anak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitung Timur, menjadi sebuah keasyikan sendiri.

Laskar Pelangi sendiri tercetus secara tiba-tiba yang dicetuskan Bu Mus atau Ibu N.A Muslimah Hafsari yang sangat menyukai pelangi. Laskar Pelangi menjadi sebutan yang luar biasa, yang terdiri atas 10 anak didalamnya, antara lain:

  1. Ikal.
  2. Lintang.
  3. Mahar.
  4. Sahara.
  5. Akiong.
  6. Kucai.
  7. Syahdan.
  8. Borek.
  9. Trapani.
  10. Harun.

Meskipiun berasal dari keluarga miskin, namun keterbatasan tidak menjadi 10 anak dalam Laskar Pelangi ini putus asa. Sebagai cerita hidup tentunya cerita diawali dengan kisah pertemuan, mulai dari penerimaaan murid sekolah di SD Muhammaiyah, yang saat itu menjadi momen yang mendebarkan karena ancaman pembubaran SD Muhammadiyah karena tidak terpenuhinya kuota murid. Bahkan kedatangan Harun seorang anak laiki-laki dengan kaki dan langkah yang membentuk huruf “X” menajdi kisah epic penyelamat SD Muhammadiyah hingga bisa berdiri.

Baca juga: Resensi Novel “Negeri 5 Menara”.

Kisah ini menjadi semakin menarik, yang menceritakan kisah hidup masih-masing anggota Laskar Pelangi dalam kehidupan keluarganya, seperti menceritakan bagaimana sosok Ikal harus jatuh cinta pertamanya dengan seorang A Ling yang dibayangkan menjadi sosok Michelle Yeoh, meskipun pada akhirnya ditinggalkan, bahkan dengan buku hadiah A Ling dengan judul “Seandainya Mereka Bisa Bicara” yang dihadiahkan A Ling sebagai kenangan cinta pertama Ikal pada A Ling mampu memberikan dorongan pada Ikal untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Dan bagaimana kepintaran dan kejeniusan Lintang dalam lomba cerdas cermat yang mampu mengalahkan sekolah PN termasuk Drs Zulfikar, guru fisika teladan sekolah PN. 

Kisah-kisah tersebut dikemas dengan sangat apik, sampai kisah 12 tahun kemudian yang menceritakan bagaimana kehidupan masing-mang anggota 10 tokoh utama ditambah dengan anggota baru yaitu Flo.

Kelebihan Novel “Laskar Pelangi”

Tidak ada yang tidak mungkin dalam dunia ini dan hal ini diceritakan secara apik oleh Andrea Hirata, termasuk didalamnya nasib orang siapa tahu, bahkan banyak tokoh Laskar Pelangi yang menjadi tokoh penting di Belitung. Selain itu, buku ini juga menceritakan tentang arti persahabatan dan kesetiaan dalam berteman, dan juga memberikan arti pentingnya pendidikan dalam hidup.

Resensi Buku “Laskar Pelangi”
Novel “Laskar Pelangi”

Kekurangan Novel “Laskar Pelangi”

Sebagai karya tulis yang sangat bagus, tentunya terdapat kelemahan atau kekurangan, salah satunya kurang mengertinya para pembaca dalam penggunaan nama-nama ilmiah yang tidak familier bagi para pembaca.

Itu dia sedikit resensi novel “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata, semoga bermanfaat dan menginspirasi kita semua. 


Belum ada Komentar untuk "Resensi Novel “Laskar Pelangi”"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel