Perubahan Perilaku Konsumen Penyebab Tutupnya Unilever Warrington, Inggris

Bisnis memang penuh dinamika, dan juga dunia bisnis adalah dunia yang unik dan penuh kejutan. Apa yang anda bayangkan dengan perusahaan besar yang memiliki banyak produk yang dibutuhkan semua orang di muka bumi ini. Dan juga memiliki pabrik di seluruh dunia. Tentunya menjadi hal yang luar biasa. Unilever adalah perusahaan korporasi dunia, namun apa yang terjadi bila akhirnya perusahaan sebesar Unilever harus menutup salah satu pabriknya. Sebuah pola konsumen yang tidak diprediksi, yaitu perubahan perilaku konsumen menjadi penyebab tutupnya Unilever Warrington, Inggris.

Pabrik deterjen di Warrington ini adalah pabrik deterjen yang legendaris yang sudah beroperasi sejak 130 tahun, dan juga telah mempekerjakan 123 orang. Penyebab yang utama adalah perubahan pola hidup dan perubahan trend konsumen yang lebih menyukai menggunakan deterjen cair dan juga deterjen kapsul. Hal ini mengakibatkan kapasitas produksi pabrik deterjen Unilever di Warrington hanya terpakai kurang dari setengah dari kapasitas terpasang, dan yang menjadikan manajemen memutuskan menutup pabrik, dikarenakan penjualan pabrik yang mengalami penurunan 15 persen.

Perubahan Perilaku Konsumen Penyebab Tutupnya Unilever Warrington, Inggris
Sumber gambar: idxchannel.com

1. Kenapa Perilaku Konsumen Penting bagi Perusahaan

Dalam banyak kasus, perubahan perilaku konsumen dan juga selera pasar harus disadari oleh perusahaan akan berpengaruh pada kehidupan bisnis perusahaan tersebut. Hal ini berlaku pula pada Unilever Warrington yang harus menerima kenyataan pahit dengan menutup pabrik deterjen yang sudah lama berdiri tersebut.

Dengan berkembangnya tren dan gaya hidup, dan juga banyak ditemukan produk baru, maka terjadi pergesaran pola hidup, bagi konsumen yang memiliki uang berlebih, maka kualitas menjadi hal utama, dan dalam kenyataannya, sejak ditemukannya produk deterjen cair dan juga deterjen kapsul, para konsumen deterjan bubuk yang diproduki Unilever Warrington, banyak yang beralih ke produk deterjen cair dan kapsul, meskipun memiliki harga yang lebih mahal dibanding deterjen bubuk.
Baca Juga:
Terdapat banyak alasan, mengapa banyak konsumen deterjen bubuk yang diproduksi pabrik Unilever Warrington beralih ke deterjen cair dan kapsul. Salah satu alasanya adalah karena kekurangan dan kelemahan deterjen bubuk, penggunaan deterjen bubuk dalam jangka waktu lama akan menjadikan warna pakaian menjadi pudar, selain itu penggunaan deterjen bubuk akan mengakibatkan endapan pada pakaian yang dicuci. Selain itu juga bisa menimbulkan kerak pada mesin cuci, ditambah lagi penggunaan deterjen bubuk menjadikan pakaian terasa kasar dan panas. Sedangkan untuk deterjen cair, kelemahannya hanya pada harga, yang tentunya lebih mahal dibanding deterjen bubuk.

2. Mengapa Perilaku Konsumen Perlu Dikaji Lebih Mendalam oleh Sebuah Perusahaan atau Industri?.

Perilaku konsumen menjadi hal yang sangat penting bagi sebuah perusahan, hal ini disebabkan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dipengaruhi oleh perilaku dan kebiasaan yang dilakukannya. Dalam kasus ditutupnya pabrik deterjen bubuk Unilever Warrington, disebabkan adanya perubahaan pola perilaku konsumen, yaitu perubahaan penggunaan produk deterjen. Meskipun Unilever sudah memiliki produk deterjen cair, otomatis hal ini berpengaruh pada pabrik Unilever yang menghasilkan deterjen bubuk.

Dengan mengetahui dan memahami perilaku konsumen sebenarnya bisa mengantisipasi hal yang berpengaruh pada perusahaan, namun pada kasus tersebut di atas perubahan pola hidup menjadi berpengaruh pada produk yang sudah ditinggalkan konsumen dikarenakan beralihnya konsume pada jenis produk lain.

Semoga sedikit tulisan tentang perubahan perilaku konsumen penyebab tutupnya Unilever Warrington, Inggris, bisa memberikan informasi tentang perilaku konsumen yang harus dipahami oleh semua pemiliki bisnis. Sehingga nantinya bisa mengantisipasi perubahan yang terjadi dan bisa menggunakan perubahan tersebut untuk memberikan efek positif bagi perusahaan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel