KULINER SURABAYA: POHONG TATA

Apa yang ada di benak kita tentang makanan ini? Banyak orang dan kita sendiri sering mengatakan, makanan ini adalah makanan kampung. Namun apa yang terjadi apabila makanan ini dikemas dengan kemasan yang menarik, digoreng ala chef masakan terkenal. Makanan ini menjadi naik kelas, dari yang sebutannya makanan kampung menjadi makanan berkelas. Saya menyebutnya ketela pohon atau dalam bahasa jawanya disebut juga dengan “pohong” atau bisa juga diSebut dengan “cassava” atau disebut dengan “kaspe”.

Singkong goreng yang dibalut dengan kerenyahan keju atau yang biasanya disebut dengan singkong keju ini, dikemas dengan kemasan kotak khusus berwarna merah muda atau pink dengan tampilan goreng yang luar biasa, menjadikan daya tarik orang-orang untuk tertarik menikmatinya. Memang pada awal kemunculannya, saya sendiri cenderung mengabaikannya apalagi kemunculan melalui media sosial di facebook kuliner di Surabaya, namun akhirnya produk olahan singkong ini akhirnya menarik perhatian saya.

KULINER SURABAYA: POHONG TATA
Pohong Tata Surabaya

Mahalnya Sebuah Ide

Melihat kemunculan singkong goreng yang dikemas menjadi singkong keju saja sudah menjadikan singkong ini naik kelas, apalagi dibuat dan dikemas dengan box khusus dengan tampilan box yang dibuat menarik perhatian, menjadikan pohong atau singkong ini elegan. “Pohong Tata” sebuah makanan dari Surabaya yang sepertinya di buat dengan konsep “sederhana tapi elegan”.

Mahalnya Sebuah Ide
Ide box yang menarik
Sebagai penikmat dan pemerhati kuliner, saya salut dengan ide dari pemilik kuliner ini, karena kebetulan saya sendiri pun tidak tahu pemilik pohong Tata ini. Yang terbersit di pikiran saya adalah “bagaimana pemilik kuliner ini memunculkan ide untuk membuat singkong ini menjadi luar biasa?”. Saya pun menyadari bahwa memunculkan ide bisnis tidak semudah membalikkan tangan, seperti bermain sulap koin saat dihadapan anak-anak. Begitu juga dengan pemilik kuliner “Pohong Tata” ini, pasti mengalami jatuh bangun yang luar biasa. Sehingga bisa disebut, bisnis itu mucul sebagai jalan tengah dan solusi atas masalah yang timbul.

Baca Juga:
Seperti yang saya kutip pada blog bisnis asritadda.com tentang cara menemukan ide bisnis yang kreatif dan inovatif, yang menyebutkan bahwa dalam kondisi saat ini dimana kemampuan daya beli masyarakat mengalami penurunan drastis, hal ini mengharuskan pemilik bisnis memiliki ide-ide bisnis yang kreatif dan inovatif agar tetap bisa bertahan dan eksis meskipun saat krisis melanda.

Inovasi atas suatu produk

“Produk yang dijual boleh sama, namun rezeki beda”.  Jargon ini menjadi semangat yang luar biasa bagi para pemilik bisnis. Namun jargon tetap jargon apabila yang bersangkutan tidak mengupayakan hal yang berbeda atas produk yang dimilikinya. Inovasi menjadi kunci atas pembeda tersebut, inovasi menjadi penemuan yang berbeda atas produk yang sudah ada atau yang sudah diketahui orang sebelumnya, yang memilki tujuan untuk memperbaiki produk yang sudah ada sebelumnya.

Pada kasus pohong tata ini, inovasi menjadikan hal yang berbeda atas singkong goreng yang selama ini ada dan menjadi konsumsi masyarakat sebagai jajanan teman minum kopi atau minum teh. Salah satu yang membedakan atas konsep produk yang sama adalah kemasan box, kemasannya dibuat berbeda yang membuat pembeli mengingat kemasan tersebut. Coba lihat pada gambar di atas, kotak kemasan pohong tata dari jauh sudah kelihatan berbeda.

Inovasi atas suatu produk
Gerai Pohong Tata
Menurut DR Dudy Wiyancoko, Seorang Pengajar Disain Produk Industri dari Fakultas Seni Rupa Desain ITB, disampaikan bahwa “desain kemasan membahas tentang awal membuat desain suatu kemasan hingga konsep dibuatnya desain tersebut sehingga dapat mencapai sasaran yang tepat”.

Dalam kemasan “Pohong Tata”, saya melihat kemasannya sudah menerapkan konsep pemasaran yang tidak terlihat, atau disebut juga “the silent salesman”, kenapa bisa disebut the silent salesman? Hal ini disebabkan kemasan tersebut sudah mewaikili ketiadaan dan ketidakhadiran pelayan dalam memperlihatkan atas kulitas produk yang dijual.

Kesimpulan

Menjadikan sesuatau yang remeh menjadi punya nilai tambah (added value) adalah sesuatu yang penting dalam bisnis. Mengambil apa yang disampaikan Milan Kundera, seorang novelis dari Negara Cekoslovakia, yang menyebutkan: “Business has only two functions – marketing and innovation”.

Begitu juga dengan apa yang dilakukan pemilik “Pohong Tata”, telah merubah kuliner yang remeh menjadi kuliner yang bernilai tinggi dengan inovasi yang telah dilakukkannya.

Jadi saat ini, catatan untuk teman-teman sekalian yang sudah masuk ke bisnis dan yang akan memulainya, dan khususnya bagi saya, memulailan berpikir inovasi apalagi untuk meraih pasar yang semakin ketat ini agar tujuan membuka bisnis tercapai.

Kata kunci.

  • Pohong Tata
  • Ide
  • Marketing
  • Inovasi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel