Sejarah Terciptanya Permen

Setiap orang di dunia ini pasti sangat mengenal jajanan manis, yang dulunya lebih sering disebut dengan gula-gula. Anda pasti bisa menebaknya, permen sudah sangat dikenal di dunia. Maka tidak salah kalau kali ini kita membahas asal usul atau sejarah terciptanya permen.

Ilustrasi (Gambar: Thinkstockphotos) 

Banyak sekali referensi yang membahas tentang sejarah lahirnya permen, bahkan pada awalnya permen dibuat sebagai persembahan untuk dewa. Salah satu sumber menarik berasal dari Majalah Intisari Edisi Nomor 516 yang menyampaikan bahwa dulu permen hanya dikulum oleh para bangsawan saja.

Asal Usul Permen

Sebenarnya sejak masih hidup di gua-gua, manusia sudah memiliki kebiasaan yang masih dilakukan oleh keturunannya sampai sekarang.

Bahkan sambil mengisi waktu senggang , iseng-iseng ingin mengulum makanan yang manis, karena saat itu tidak ada makanan yang diinginkan, maka yang dikulum adalah madu.

Kebiasaan ini terus berlanjut hingga zaman mesin Kuno, sekitar 3.500 tahum lalu. Perkembangan selanjutnya, madu kemudian mulai dicampur dengan buah-buahn dan kacang. Campuran seperti juga ada di beberapa jenis permen bangsa Arab dan Cina yang terbuat dari madu.

Baca juga: Asal Usul Sebutan Kata “Jumbo”.

Selain dari madu, pada kurun waktu berikutnya, orang-orang mulai senang mengisap air tebu, yang dalam bahasa Arab disebut dengan wandi. Nama ini yang kemudian diserap bangsa Italia kuno menjadi zucchero candi, kemudian sucre candi (Prancis), dan belakangan orang Inggris menyebutnya dengan sugar candy atau permen.

Teknik membuat permen dengan cara memanaskan gula dengan air juga sudah lama dikembangkan di Inggris dan negeri-negeri koloninya.

Pada suhu pemanasan yang tinggi akan dihasilkan permen keras. Bila suhu pemanasannya agak dingin, maka hasilnya menjadi lebih empuk, hal yang sama yang digunakan saat ini.

Karena dalam pembuatannya membutuhkan banyak gula yang saat itu harganya mahal, maka permen atau kembang gula hanya bisa dinikmati golongan tertentu, seperti orang kaya atau kaum bangsawan.

Permen baru menjadi jajanan rakyat kebanyakan, saat pabrik-pabrik permen muncul di Amerika Serikat pada abad ke-19. Bahkan pada awal tahun 1800-an saja, sudah ada 380 pabrik di Amerika Serikat yang memproduksi permen dengan bentuk warna warni yang disebut dengan penny candy.

Selain berwarna warni, permen yang dicampur coklat atau disebut dengan permen coklat juga turut berkembang. Coklat dari tanaman cocoa sebenarnya sudah dikonsumsi Indian Maya pada tahun 250 SM sebagai minuman. Para pelaut Spanyol yang kemudian membawanya ke Eropa dan baru pada tahun 1502 coklat dinikmati orang Eropa.

Coklat sendiri baru dikembangkan sebagai makanan, setelah Milton S. Hershey, seorang pengusaha dari Lancaster, Inggris, membuatnya menjadi makanan yang disebut dengan ‘bar’, bentuknya seperti permen coklat yang dikenal sekarang.

Permen coklat baru benar-benar populer setelah menjadi salah satu permen yang dibagikan kepada prajurit Angkatan Darat Amerika yang berperang di Perang Dunia II. Saat pulang, para prajurit itu sudah terlanjur ketagihan dan membuat coklat jadi laku di pasaran.

Permen karet asli Amerika adalah permen karet yang dikonsumsi dengan cara dikunyah-kunyah. Kebiasaan seperti itu sebenarnya sudah ada di kalangan masyarakat Yunani Kuno yang gemar mengunyah getah tanaman mastic, sejenis karet.

Orang-orang Indian juga memiliki kebiasaan mengunyah-ngunyah getah spruce, sejenis cemara. Namun permen karet yang dikenal saat ini umumnya terbuat dari getah pohon jelutung (Dyera spp.), yang menggantikan getah sapodilla (Achras sapota).

Pada awalnya permen karet tidak seempuk sekarang. Permen ini jadi enak digigit setelah seorang Jenderal Meksiko, Antonio Lopez, mengajak Thomas Adam membuat ban mobil yang murah dari bahan sapodilla. Ternyata hal ini malah membuat Adam mengeluarkan produk permen karet Adams New York, yang kemudian mendapat paten untuk chewing gum yang diproduksi pada tahun 1869.

Itu dia sedikit informasi tentang “sejarah terciptanya permen”. Semoga informasi tersebut bermanfaat.

Bagikan Artikel ini