Mengenal Pohon Tin
Pohon Tin? Pasti Anda sering mendengar nama pohon ini, entah dari mendengarkan saat belajar agama, atau saat membaca buku-buku atau informasi lainnya. Kali ini yang dibahas juga sama, yaitu tentang mengenal pohon tin, yang mungkin bisa menjadi tambahan informasi untuk Anda.
Pohon Tin (Gambar: biblejournal.net) |
Sebenarnya banyak sekali informasi yang membahas tentang keberadaan pohon ini, salah satunya yang dibahas oleh M. Sholekhudin, yang catatannya pernah dimuat di Majalah Intisari Edisi No. 519, yang menyebutkan bahwa pohon tin ini sering disebut-sebut dalam kitab suci agama samawi. Bibel bahkan menyebutnya dengan fig tree. Al-Quran menyebutnya dengan at-tin.
Tentang Pohon Tin
Orang Inggris menyebut tanaman tin ini dengan fig tree, common fig tree atau edible fig tree. Di Indonesia, tanaman ini disebut dengan buah tin.
Dalam kekerabatan taksonomi, pohon tin (Ficus carica) masih dalam satu keluarga dengan beringin (Ficus benjamina) dan pohon bodhi (Ficus religiosa).
Tanaman tin ini diyakini berasal dari kawasan Timur Tengah, yang merupakan tempat agama-agama samawi ini berasal. Para ahli tanaman meyakini pohon tin tergolong tanaman purba yang telah ada di bumi sejak ribuan tahun lalu.
Baca juga: Grenadilla, Kayu Hitam Afrika Bahan Baku Klarinet.
Sebagai tanaman purba, pohon tin sudah dibudidayakan sejak 3.000 tahun sebelum Masehi di lembah Mesopotamia. yang kini masuk wilayah Irak.
Pada era setelah masehi, tanaman ini menyebar ke berbagai belahan dunia lainnya, mengikuti penyebaran agama-gama ibrahimi, khususnya Islam dan Kristen. Dari Semenanjung Arabia, kemudian menyebar ke daratan Eropa melewati selat Gibraltar, yang merupakan pintu masuk penyebaran Islam ke Spanyol.
Dari Eropa, tanaman ini selanjutnya dibawa oleh para misionaris Kristen dari Spanyol dan Portugis ke benua Amerika sekitar tahun 1520-an. Di wilayah California, Amerika Serikat, jejak ini masih bisa dilihat dari nama salah satu varietas tin yang disebut dengan tin mission atau tin fransiscan.
Menurut catatan California Invasive Plant Council, Amerika Serikat, varietas tersebut dibawa oleh para misionaris ke California pada sekitar akhir abad ke-18. Saat ini, California menjadi salah satu penghasil buah tin terbesar di dunia setelah Turki dan Yunani.
Pohon Tin Besar dan Budidaya Tin Dalam Pot
Bila dilihat dari tampilan fisiknya, pohon tin bukanlah tanaman istimewa, yang menjadikanya istimewa dan memiliki nilai jual tinggi, bukan bentuknya, namun karena kelangkaan tanaman ini, dengan helai daun yang menjari dengan ukurannya yang sebesar telapak tangan.
Tanaman tin di Indonesia seringkali dibudiyakan oleh mereka yang hobi menanam dan pohon tin ini biasanya ditanam di dalam pot, atau sering disebut dengan tabulampot (tanaman buah dalam pot), dengan tinggi biasanya hanya sekitar 1 sampai 2 meter,
Bila tanaman ini dibiarkan secara alami, pohon tin bisa mencapai belasan meter. Bahkan di negara-negara Timur Tengah, tanaman ini biasa dijumpai sebagai pohon besar yang digunakan sebagai pohon peneduh, sama halnya dengan beringin.
Di alam bebas, tanaman tin ini berkembang biak dengan biji. Buahnya yang manis dan lembut disukai burung dan mamalia. Setelah masuk perut burung dan mamalia, biji buah tin kemudian menyebar bersama kotoran hewan tersebut.
Buah tin dengan ukuran kecil, seperti bola pingpong muncul di ketiak daun, dengan bentuk lonjong, ada yang bulat, dengan warnanya yang ungu, merah, kuning tergantung dari varietasnya.
Buah Tin (Gambar: GettyImages) |
Meskipun disebut dengan buah tin, pada dasarnya buah ini adalah buah semu, dalam arti bukan buah dalam pengertian biologi. Bagian yang biasa dimakan tersebut bukanlah buah sejati, tapi bagian bunga yang berupa ratusan tangkai sari dan putik.
Bunga tin tergolong hermaprodit. Di dalam satu bunga terdapat bunga jantan dan bentina, sebagian varietas bunganya berumah dua. Bunga jantan dan bunga betina berada di lain pohon.
Penyerbukan bunganya bisa dikatakan unik. Proses penyerbukannya dibantu oleh serangga khusus, yang disebut dengan Blastophaga psenes, dalam hubungan simbiosis mutualisme, yang saling menguntungkan.
Mekanisme penyerbukan ini memang unik. Pada tahap awal, serangga betina masuk ke dalam bunga melalui astiole, lubang kecil di ujung bunga. Selanjutnya, serangga tinggal di dalam rongga bunga tersebut sampai bertelur. Telur tersebut kemudian diletakkan di putik bunga.
Saat telur menetas, anak-anak serangga akan makan dan merusak sebagian putik sehingga bunga menjadi mandul. Saat mulai dewasa, seranga-serangga itu akan keluar dari persembunyiannya dengan membawa tepung sari bunga tin yang menempel di badan mereka.
Saat sudah berada di luar, serangga itu akan mencari pasangan dengan cara keluar masuk ke dalam bunga-bunga lainnya. Saat akan mencai pasangan ini, proses penyerbukan bunga tin terjadi. Tepung sari yang menempel di badan serangga bisa hidup dan meneruskan keturunan, sedangkan bunga tin memperoleh manfaat penyerbukan.
Saat buah matang, warnanya kemudian berubah sesuai dengan varietasnya, dengan tekstur yang lembut, dengan rasanya yang manis madu. Rasa manis ini disebabkan karena kandung dekstrosanya yang tinggi.
Itu dia sedikit informasi tentang “mengenal pohon tin”. Semoga informasi tersebut di atas bermanfaat untuk Anda.
Belum ada Komentar untuk "Mengenal Pohon Tin"
Posting Komentar