Asal Usul Kalender Masehi

Setiap orang pasti tahu nama-nama bulan dalam satu tahun. Tapi tahukah Anda tentang asal usul kalender Masehi yang saat ini dipakai dalam kehidupan sehari-hari? Tidak hanya di Indonesia, ternyata kalender Masehi yang disebut dengan Annon Domini ini sudah dipakai secara universal diseluruh dunia.

asal-usul-kalender-masehi
(Gambar: qualads.com)

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indoensia), kalender diartikan sebagai daftar hari atau bulan dalam setahun, penanggalan, atau almanac. Atau bisa juga disebut dengan penanda tanggal dan juga hari-hari penting.

Sejarah Kalender Masehi di Kalender 2024

Kalender Masehi ini pertama kali diusulkan oleh Aloysius Lilius, yang merupakan seorang doktor dari Napoli, Italia.

Aloysius Lilius inilah yang pertama kali mengusulkan sistem kalender dan kemudian disetujui oleh Paus Gregorius XIII pada 24 Feberuari 1582, yang sampai saat ini dikenal sebagai kalender Gregorian.

Baca juga: Tahun Baru Hijriah, Makna dan Sejarahnya.

Penanggalan inilah yang sampai saat ini paling banyak digunakan di dunia barat. Kalender ini merupakan modifikasi dari kalender Julian yang dinilai kurang akurat.

Pada penanggalan Julian, setiap tahun yang bisa dibagi empat adalah tahun kabisat. Pada kalender Gregorian, tahun yang bisa dibagi 100 baru dianggap tahun kabisat, jika juga bisa dibagi 400.

Dalam kalender Gregorian dikenal 12 bulan yang masing-masing memiliki nama yang berbeda. Di Indonesia nama-nama bulan itu dimulai dari Januari sampai dengan Desember. Penamaan ini menyerap nama-nama bulan dalam Bahasa Belanda, hal ini dikarenakan karena Indonesia dulu bekas jajahan Belanda.

Bagaimana nama tersebut diberikan?

  • Januari: Nama bulan pertama dalam kalender Gregorian ini diambil dari nama dewa Romawi penjaga pintu gerbang, Janus.
  • Februari: Berasal dari kata Latin, ‘februa’, yang diambil dari nama dewa penyucian Romawi, Februus. Jumlah hari dalam bulan ini 28. Jumlah harinya menjadi 29 pada tahun kabisat (tahun yang bisa dibagi empat).
  • Maret: Nama bulan Maret berasal dari nama dewa perang Romawi, Mars. Awalnya Maret adalah bulan pertama dalam kalender Romawi. Pada tahun 45 SM, Julius Caesar menambahkan bulan Januari dan Februari di depannya, hal ini membuat Maret menjadi bulan ketiga dalam penanggalan Gregorian.
  • April: Bulan keempat ini aslinya berasal dari bahasa Latin, ‘aperire’, yang berarti membuka.
  • Mei: Nama bulan ini diperkirakan diambil dari nama lain Dewi Fortuna, yaitu Dewi Maia.
  • Juni: Bulan keenam ini berasal dari nama Dewi Juno, istri Dewa Jupiter.
  • Juli: Pada awalnya bulan ini disebut dengan Quintilis, yang berarti kelima dalam bahasa Latin. Dalam kalender Romawi yang berawal dari bulan Maret, bulan ini menjadi bulan kelima. Namun setelah Julius Caesar menambahkan Januari dan Februari di depan bulan Maret, bulan ini kemudian menjadi bulan ketujuh. Namanya pun diambil dari nama Kaisar Romawi, Julius Caesar, yang lahir pada bulan tersebut.
  • Agustus: Asal nama bulan ini berasal dari penanggalan Gregorian ini tidak jelas. Sebelumnya ia disebut dengan ‘Sextilis’ yang berarti keenam dalam bahasa Latin. Ada yang berpendapat, bahwa nama ini diambil dari bahasa Portugis, ‘Agosto’, yang dipengaruhi bahasa Belanda, yaitu Augustus. Keduanya ini pun merujuk pada nama Kaisar Romawi, Augustus.
  • September: Meskipun dalam kalender Gregorian, September merupakan bulan kesembilan, yang aslinya adalah bulan ketujuh. Namanya berasal dari bahasa Latin, ‘septem’, yang berati tujuh. Setelah Julius Caesar menambahkan bulan Januari dan Februari, bulan ini kemudian menjadi bulan kesembilan.
  • Oktober: Hal yang sama terjadi pada bulan kesepuluh dalam kalender Gregorian, yang diambil dari bahasa Latin, Octo’, artinya delapan.
  • November: Dalam kalender Gregorian, November merupakan bulan kesebelas. Padahal nama ini diambil dari bahasa Latin, ‘novem’ yang berarti sembilan. Tentu saja hal ini disebabkan adanya penambahan bulan Januari dan Februari.
  • Desember: Nama ini diambil dari bahasa Latin, ‘decem’ yang berarti sepuluh. Tetapi dalam kalender Gregorian, nama ini menjadi bulan kedua belas dan menjadi bulan penutup tahun.

Itu dia sedikit informasi tentang “asal usul kalender Masehi”. Semoga informasi ini bermanfaat dan menjadi referensi untuk Anda.

Belum ada Komentar untuk "Asal Usul Kalender Masehi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel