Tahun Baru Hijriah, Makna dan Sejarahnya

Mengetahui momen-momen penting dalam sejarah Islam adalah hal penting bagi umat Muslim di seluruh dunia, khususnya umat muslim di Indonesia. Banyak sekali momen, bahkan peristiwa penting yang sering dilaksanakan bagi umat muslim, salah satunya adalah Tahun Baru Hijriah. Untuk itu, mengetahui apa itu tahun baru Hijriah, makna dan sejarahnya sepertinya menjadi hal wajib yang harus diketahui khususnya bagi umat Muslim.

Di Indonesia sendiri Tahun baru Islam yang disebut dengan Hijriah, biasanya ditandai dengan dimulainya penanggalan 1 Muharram atau yang biasa disebut dengan Satu Suro. Tentu saja yang harus diketahui adalah penanggalan atau kalender Hijriah ini memiliki sistem penanggalan yang berbeda dengan sistem penanggalan dalam kalender Masehi.

Tahun Baru Islam 1 Muharram

Berbicara tentang perayaan tahan baru Hijriah, maka momen ini adalah salah satu agenda penting dengan berbagai sejarah didalamnya. Tahun baru Islam ini diperingati setiap tanggal 1 Muharram, sekaligus memperingati peristiwa Hijrahnya Nabi Muhamad SAW dan juga para pengikutnya dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

Tahun Baru Hijriah, Makna dan Sejarahnya
Ilustrasi (Foto: istockphoto.com/Baramyou0708)

Terdapat perbedaan antara kalender Hijriah dengan kalender Masehi, pada kalender Hijriah menggunakan perhitungan orbit bulan pada bumi, oleh karena itu disebut dengan kalender lunar. Sedangkan pada kalender Masehi menggunakan perhitungan pergerakan matahari, oleh karena itu disebut dengan kalender solar.

Kalender Hijriah maupun kalender Masehi memiliki jumlah bulan yang sama, namun pada kalender Hijriah sendiri memiliki dua belas bulan dengan nama-nama, antara lain: Muharram, Shafar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Zulqaidah dan Zulhijjah.

Sejarah Singkat Tahun Baru Islam

Pada awalnya, kalender Hijriah ini dibuat pada era kepemimpinan Umar bin Khattab. Saat itu Umar berdiskusi dengan para sahabat nabi lainnya untuk memilih tiga peristiwa penting, sebagai penanda awal tahun Hijriah.

Tiga peristiwa itu diantaranya adalah:

  • Hari dan tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW.
  • Wafatnya Nabi Muhammad SAW.
  • Hijrah dari Mekkah ke Madinah.

Dari kesepakatan tersebut, para sahabat sepakat untuk menggunakan tanggal Hijrah Nabi dari Mekkah ke Madinah. Hal ini disebabkan hijrah ke Madinah adalah titik balik dalam sejarah Islam, yang menandai awal dari negara Muslim dan juga merupakan hari dimana Nabi mendirikan ‘the first civil Muslim society’. 

Baca juga: Kode Pos dan Asal-usulnya.

Dikutip dari english.alarabiya.net, maka sebelum ditetapkannya Muharram sebagai bulan pertama, terdapat diskusi, “Apakah bulan pertama tahun ini harus ramadhan sebagai bulan puasa umat Islam atau Muharram?”. Kemudian Muharram diumumkan sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah Islam mengingat bahwa hal tersebut terjadi setelah umat Islam mengakhiri musim haji tahunan ke Mekkah untuk haji selama bulan Dzul-Hijjah.”

Tentang perayaan pada 1 Muharram, sebenarnya jarang sekali terdapat perayaan besar yang diadakan oleh negara mayoritas Muslim. Namun banyak juga yang menetapkan tanggal 1 Muharram sebagai hari libur umum, seperti di Indonesia, Arab Saudi, Tunisia dan Uni Emirat Arab.

Doa Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram

Untuk memperingati tahun baru Hijriah, mari dirayakan dengan berdoa awal tahun. Adapun doa awal tahun sebagai berikut:


Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm. 

Artinya: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.” 

Itu dia sedikit informasi tentang “Tahun Baru Hijriah, makna dan sejarahnya”. Semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Tahun Baru Hijriah, Makna dan Sejarahnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel