Tips Mengatasi Keputihan dengan Bahan Alami

Keputihan… Kata-kata ini tentu sudah sangat kita kenal, apalagi bagi kaum perempuan. Keputihan sering menimbulkan rasa tidak nyaman. Namun, meskipun sering membuat tidak nyaman, untungnya, tidak selalu menjadi pertanda  gangguan kesehatan yang berat.  Tips mengatasi keputihan dengan bahan alami, semoga bisa menjadi tambahan informasi untuk Anda yang sering mengalami keputihan.

tips-mengatasi-keputihan-dengan-bahan-alami
Ilustrasi (Sumber gambar: healthpulls.com)

Kata keputihan memang sudah tidak asing dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi dengan banyaknya iklan yang beredar di media sosial dan televisi tentang berbagai produk yang bisa meredakan keputihan, hal ini membuat kata keputihan menjadi kata yang tidak asing lagi.

Keputihan Normal, yang Bagaimana?

Dari berbagai referensi, maka keputihan merupakan keluarnya cairan bening atau putih dari vagina. Cairan ini sebagian besar terdiri dari sel dan bakteri.

Mengambil informasi dari catatan Dra. Lucie Widowati, M.Si yang pernah dimuat dalam Majalah Intisari, disampaikan bahwa keputihan sering disebut dengan flour albus atau leukore, yang merupakan gejala dimana vagina mengeluarkan cairan, namun bukan darah.

Terdapat dua jenis gangguan keputihan, yaitu:

  • Keputihan fisiologik atau keputihan normal.
  • Keputihan patologis atau keputihan tidak normal.

Untuk membedakannya bisa dilakukan dengan melihat bentuk fisik dan material cairan tersebut.

Baca juga: Pap Smear, Cara Deteksi Dini dari Kanker Leher Rahim.

Keputihan dikatakan normal apabila cairan yang keluar berupa mucus yang mengandung selaput lendir vagina (epitel) tanpa atau hanya sedikit disertai dengan sel darah putih (leukosit), sedangkan bentuk fisiknya lebih cenderung berwarna agak jernih, bening, licin dan tidak berbau, dengan jumlah yang tidak banyak. Untuk warna, ada yang agak menguning karena terkontaminasi udara yang kemudian mengering.

Keputihan disebut dengan tidak normal, apabila bentuk fisik cairannya lebih berupa getah berwarna kuning sampai kehijauan berbintik-bintik, dengan jumlah yang banyak dan berbau. Tidak jarang disertai dengan rasa nyeri, panas dan gatal pada vagina.

Pada keputihan yang normal, cairan secara alami akan lebih banyak di masa subur, kehamilan, nifas, ada rangsangan seksual atau pengaruh kontrasepsi.

Pada keputihan yang tidak normal bisa disebabkan karena berbagai hal, mulai dari adanya infeksi, tumor ganas atau kanker, atau masuknya cairan ke vagina akibat ada fistula di organ tubuh lain.

Yang disebabkan oleh infeksi bisa dibagi menjadi bermacam-macam, antara lain diakibatkan karena infeksi jasad renik, seperti jamur, parasit, bakteri atau virus (Intisari Juni 2003).

Infeksi memang bisa dianggap lebih sering menjadi penyebab keputihan, khususnya infeksi jamur pada vagina. Jamur Candida spp dan protozoa Trichomonas vaginalis menjadi penyebabnya. Hampir 75% sampai 90% jamur dalam vagina adalah Candida albicans.

Infeksi bisa terjadi karena beberapa hal, diantaranya penggunaan antibiotik. Contohnya pada pengobatan sinusitis. Antibiotik memang membunuh bakteri pada sinus, tetapi dapatjuga membunuh bakteri ‘baik’ pada vagina, yaitu Basillus doderlain yang memproduksi asam laktat. Padahal asam ini berfungsi untuk mempertahankan pH vagina, yang mengakibatkan, ekosistem dalam vagina menjadi tidak seimbang, yang menjadi penyebab terjadinya infeksi jamur.

Sabun antibakteri pencuci vagina juga memiliki efek yang sama. Kebiasaan menggunakan talek di sekitar vagina bisa menimbulkan ketidak seimbangan ekosistem disana.

Kadar hormon yang tinggi pada wanita hamil menyebabkan mudah terkena infeksi jamur Candida spp. Beberapa wanita yang menggunakan pil kontrasepsi sering mendapatkan infeksi jamur ini dengan meningkatnya kadar hormon dalam tubuhnya.

Steroid yang digunakan untuk mengobati beberapa penyakit seperti asma, artritis, atau lupus dapat menyebabkan infeksi jamur. Infeksi karena hubungan seksual yang berlebihan juga dapat menjadi penyebab terjadinya infeksi jamur.

Selain sebagai obat minum, juga bisa dilakukan pengobatan dari luar misalnya, dengan mencuci liang vagina penderita tiap hari dengan air hangat. Untuk tiap satu liter air hangat dicampurkan 1 sendok makan garam atau 2 sendok makan cuka. Bisa juga dengan duduk dalam rendaman air rebusan daun sirih .

Resep Alami Mengatasi Keputihan

Terdapat resep alami untuk mengatasi keputihan, sebagaimana disarikan dari Dra. Lucie Widowati, M.Si yang pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 483, sebagai berikut;

  1. Biji sawi satu sendok teh, dicuci kemudian digiling halus. Bubuk biji sawi tersebut kemudian diseduh dengan air panas sebanyak sepertiga cangkir dan satu sendok teh madu. Sesudah dingin kemudian diminum. Lakukan sebanyak 2 sampai 3 kali sehari.
  2. Daun kaki kuda sebanyak 15 lembar, dicuci kemudian direbus dengan air bersih tiga gelas minum hingga hanya tinggal tiga perempatnya. Sesudah dingin kemudian disaring kemudian diminum. Lakukan sebanyak tiga kali sehari masing-masing tiga perempat gelas minum.
  3. Rimpang kunyit setengah jari, dicuci bersih kemudian diparut. Beri air masak sebanyak satu sendok makan dan satu sendok teh madu . Peras dan saring kemudian diminum. Lakukan sebanyak  2 sampai 3 kali sehari.
  4. Tapak lima tiga batang, ditumbuk, dicuci, kemudian direbus dengan air bersih sebanyak tiga gelas minum hingga tinggal tiga perempatnya. Sesudah dingin disaring, lakukan sebanyak tiga kali sehari masing-masing tiga perempat gelas.
  5. Kulit buah nyamplung 15 lembar, dicuci kemudian direbus dengan air bersih sebanyak tiga gelas minum hingga tinggal setengahnya. Sesudah dingin disaring dan diminum dengan madu seperlunya. Lakukan sebanyak tiga kali sehari, masing-masing tiga perempat gelas.
  6. Daun kemuning tiga perempat genggam, dicuci kemudian direbus dengan air bersih sebanyak tiga gelas minum hingga tinggal tiga perempatnya. Sesudah dingin disaring kemudian diminum dengan air gula seperlunya. Lakukan sebanyak tiga kali sehari, masing-masing tiga perempat gelas.
  7. Daun tembelekan tiga perempat genggam, dicuci kemudian direbus dengan air bersih sebanyak tiga gelas minum sampai tinggal tiga perempatnya. Sesudah dingin disaring kemudian diminum dengan air gula seperlunya. Lakukan sebanyak tiga kali sehari, masing-masing tiga perempat gelas.
  8. Bunga kantil sebanyak tiga kuntum, dicuci kemudian direbus dengan air bersih sebanyak tiga gelas minum hingga tinggal tiga perempatnya. Sesudah dingin disaring kemudian diminum dengan madu. Lakukan sebanyak tiga kali sehari, masing-masing tiga perempat gelas.
  9. Daun sesawi tanah sebanyak 15 lembar, dicuci lalu direbus dengan air bersih sebanyak tiga gelas minum hingga tinggal tiga perempatnya. Sesudah dingin disaring kemudian diminum dengan air gula seperlunya. Lakukan sebanyak tiga kali sehari, masing-masing tiga perempat gelas.
  10. Rimpang teki sebanyak enam jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan air bersih sebanyak lima gelas minum hingga tinggal sepermpatnya. Sesudah dingin disaring dan diminum dengan air gula seperlunya. Lakukan sebanyak tiga kali sehari, masing-masing tiga perempat gelas.
  11. Daun iler sebanyak dua pertiga genggam, dicuci kemudian direbus dengan air bersih sebanyak tiga gelas minum hingga tinggal tiga perempatnya. Sesudah dingin disaring kemudian diminum dengan madu. Lakukan sebanyak tiga kali sehari, masing-masing tiga perempat gelas.

Dalam buku “Cabe Puyang Warisan Nenek Moyang” disebutkan beberapa tananamn yang dapat digunakan untuk mengatasi keputihan, diantaranya rimpang kunyit, tapak liman, kulit buah nyamplung, daun kemuning, daun tembelekan, bunga kantil dan lainnya.

Baca juga: Kanker Leher Rahim.

Para peneliti meyakini bahwa tanaman obat yang mengandung minyak atsiri diduga berkhasiat sebagai antijamur. Beberapa tanaman yang sudah diuji terbukti menghambat pertumbuhan Candida albicans, karena kandungan minyak atsirinya yang berkhasiat.

Tanaman tersebut antara lain sirih (Piper betle L), dringo (Acorus calamus) dalam bentuk minyak atsiri, sidaguri (Sida rhombifolia L), bentuk ekstrak, lombok rawit (Capsicum frutescens) bentuk ekstrak, bawang putih (Allium sativum L) bentuk infuse, sambiloto (Andrographis paniculata) bentuk infuse, saga (Abrus precatorius) bentuk ekstrak, jahe (Zingiber officinale) bentuk minyak atsiri, dan Laos (Alpinia galanga L) bentuk ekstrak.

Itu dia sedikit informasi dan tips mengatasi keputihan dengan bahan alami. Semoga informasi tersbeut bermanfaat dan menjadi referensi dalam mengatasi keputihan. 

Belum ada Komentar untuk "Tips Mengatasi Keputihan dengan Bahan Alami"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel