Mengenal Lobster

Siapa yang tidak kenal dengan hewan yang satu ini, lobster. Dengan berkembangnya informasi dan teknologi membuat siapa pun bisa mengetahui tentang keberadaan lobster, bahkan yang menarik lobster bisa dibudidayakan sendiri di rumah di dalam akuarium. Sungguh sangat menarik bukan? Untuk itulah, pada kesempatan ini sedikit catatan tentang mengenal lobster disampaikan disini.

lobster-air-tawar-red-crayfish
Ilustrasi (Gambar: cantbeatemeatem.com)

Banyak catatan yang membahas tentang hewan yang satu ini, hewan yang satu kelas dengan udang ini memang menjadi favorit saat Anda ingin menikmatinya di restoran. Salah satu pembahasan tentang lobster salah satunya didapatkan dari Majalah Intisari Edisi No. 518 yang ditulis oleh A. Bismo Wijoseno yang membahas tentang keberadaan lobster, khususnya lobster air tawar.

Lobster Air Tawar Ternyata Bisa Juga Dipelihara

Ternyata lobster tidak hanya ada di air laut, bahkan di perairan tawar lobster pun bisa ditemukan dan bisa dibudidayakan. Selain enak untuk disantap, lobster air tawar juga bisa dipelihara sebagai ikan hias yang unik. 

Binatang yang bisa digolongkan sebagai kelompok udang-udangan ini sangat mirip dengan saudaranya yang ada di laut. Yang membedakan hanya perawakannya. Pada lobster air tawar tidak sebesar dan tidak segagah lobster air laut. Yang membedakan, selain enak untuk dimakan, lobster air tawar sangat pas untuk dipelihara di dalam akuarium.

Lingkungan hidup lobster air tawar berada di dalam air tawar, bisa di sungai, rawa-rawa atau di danau yang kedalamnnya sekitar 3 meter saja. Tentu saja ada syaratnya, yaitu air tempatnya hidup harus bebas dari polusi.

Baca juga: Arowana “Super Red” Pembawa Hoki yang Mengagumkan.

LAT (lobster air tawar) bisa digolongkan sebagai hewan yang sensitif, tidak tahan hidup di air yang terkena polusi. Dalam keluarga besar LAT hanya Procambarus clarkii, yang biasa dijuluki dengan red crayfish, yang bisa bertahan hidup di air keruh dan mengandung polusi. Lobster air tawar red crayfish ini berasal dari Lousiana, Amerika Serikat.

Seperti halnya dengan lobster air asin, maka lobster air tawar juga dilindungi dengan cangkang keras. Satwa air tawar ini memang termasuk hewan dengan kerangka luar atau disebut exoskeleton.

Dalam perkembangan dan pertumbuhannya, LAT beberapa kali mengalami molting, atau ganti cangkang. Ukuran tubuhnya semakin hari semakin besar, sementara ukuran bajunya tidak berubah. Cangkangnya yang keras itu tidak bisa mengikuti perkembangan tubuhnya.

Saat usianya semakin tua, frekuensi molting menjadi semakin jarang. Saat masih bayi, udang besar ini bisa melakukan molting hampir tiap hari, tergantung pergerakan pertumbuhannya. Makin dewasa proses ganti cangkang akan semakin jarang.

Yang harus diperhatikan adalah masa molting menjadi masa kritis bagi lobster air tawar, pada saat itu peluang terjadinya kematian semakin meningkat, hal ini disebabkan tidak adanya cangkang membuat kondisi tubuhnya menjadi lemah, dengan kondisnya yang lemah maka penghuni perairan yang lebih kuat akan lebih mudah menyerang, bahkan tidak jarang sesama lobster yang berukuran lebih besar ikut memangsanya

Untuk menghindari ancaman serangan tersebut, pada saat bajunya dilepas, maka lobster akan mengurung diri di tempat persembunyiannya yang terpencil, yang akan menghindarkan dirinya dari sergapan pemangsa yang akan menghabisi hidupnya.

Proses ganti baju dimulai dari ekor, capit, kaki dan berlanjut ke bawah badan dan kaki-kaki perenang. Pada akhirnya karapak (cangkang) akan pecah di belakang kepala. Kaki yang baru saja kehilangan cangkang akan mendorong baju lama itu dari tubuhnya. Sekitar 5 menit kemudian, lobster akan meloloskan diri dari cangkangnya.

Untuk mengganti cangkang lama yang sudah terlepas, maka lobster harus membuat sendiri langsung ditubuhnya. Ukuran baju barunya menjadi lebih besar, sesuai ukuran tubuhnya yang semakin besar.

Saat mulai tumbuh, cangkang baru akan tampak berwarna keruh, sangat lembut dan rapuh. Agar pertumbuhan kulit baru ini berjalan baik, maka lobster air tawar butuh asupan kalsium yang tinggi. Oleh karena itu, ia memakan baju lamanya sendiri yang banyak mengandung kalsium. Makanan yang dimakan saat itu, tidak hanya digunakan untuk pembentukan cangkang baru, tapi juga untuk memenuhi perkembangan organ tubuhnya yang lain.

Cara Membedakan Lobster Air Tawar Jantan dan Betina

Untuk membedakan lobster air tawar jantan dan betina cukup mudah. Kelamin jantan ditandai dengan sepasang tonjolan yang terdapat pada kaki yang paling dekat dengan ekornya. Pada kelamin betina juga terdapat sepasang, berbentuk dua bulatan pada kaki ketiga bila dihitung dari ekor.

Saat hendak kawin, lobster air tawar akan menunjukkan gerak gerik lebih aktif. Pejantan akan melengkungkan tubuhnya, Ekor dan capitnya diangkat seperti kalajengking, dengan tujuan untuk memikat si betina.

Proses pemijahan lobster air tawar ini tidak hanya sekali, namun berulang kali sampai terjadi pembuahan. Saat pemijahan, lobster air tawar betina akan membalikkan badannya sampai terlentang, kemudian si jantan akan menaikinya. Dengan kedua capitnya, ia mencapit-capit lawan jenisnya. Si jantan  akan mengeluarkan sperma dan si betina akan mengeluarkan indung telurnya. Telur yang telah dibuahi akan digendong terus oleh si betina sampai menetas selama 30 sampai 40 hari, baru kemudian anakan lobster air tawar akan lahir, lengkap dengan cangkangnya.

Jenis Lobster Air Tawar

Terdapat banyak jenis lobster air tawar. Di Amerika Utara terdapat 250 jenis lobster air tawar, sedangkan di Australia terdapat 100 jenis. Di Indonesia terdapat terdapat 12 jenis yang berasal dari Papua. Namun baru Cherax monticola dan Cherax lorentzi yang sudah dibudidayakan sedangkan lobster air tawar dari Papua lebih sering dibudidayakan di akuairuum.

Terdapat jenis lobster air tawar dari Amerika Serikat dan Australia yaitu Cherax quadricarinatus yang sering disebut red claw atau si capit merah, karena bagian ini yang paling menarik dari tubuhnya. Dari capit ini pula jenis kelaminnya bisa dibedakan, capit lobster air tawar jantan memiliki warna semua merah, sedangkan pada betina tidak.

Jenis si capit merah tergolong sangat subur dalam memproduksi telurnya. Saat usianya menginjak dua tahun lobster air tawar betina menghasilkan telir rata-rata 300 sampai 400 telur. Bila menginjak umur 5 tahun, produksi telur makin banyak sekitar 1.400-an telur.

Itu dia sedikit informasi tentang “mengenal lobster”. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menjadi referensi untuk Anda, khususnya yang ingin berbudidaya lobster air tawar.                                 

Belum ada Komentar untuk "Mengenal Lobster"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel