Mengenang Blu-Ray Disc, Penyimpan Data dengan Format Cakram Optik Digital Terbaik di Masanya

Teknologi semakin berkembang dan menjadi semakin canggih, banyak hal yang dulunya tidak mungkin dilakukan, saat ini terbukti bisa dilakukan. Begitu pula dengan media penyimpan data, seiring dengan semakin majunya teknologi, media penyimpan data juga turut mengalami perkembangan. Masih ingat dengan Blu-Ray? Kalau Anda masih ingat tentu Anda hapal dengan perubahannya dari masa ke masa. Begitu pula dengan catatan kali ini, mengenang Blu-Ray Disc, penyimpan data dengan format cakram optik digital terbaik di masanya.

blu-ray-disc
Ilustrasi (Gambar: recordhead.biz)

Perkembangan media penyimpan data semakin maju, seiring dengan semakin canggihnya teknologi. Saat ini bahkan data bisa disimpan dengan media berbasis cloud dan bisa diakses dengan mudah melalui smartphone atau laptop, yang dulunya tidak mungkin dilakukan.

Blu-Ray Disc Movies

Menarik sekali mengingat perkembangan media penyimpan data ini. Blu-Ray Disc sepertinya masih bisa dilihat sampai saat ini, dan masih banyak dijual di berbagai pasar yang menjual berbagai film-film lama.

Catatan dari Yds Agus Surono yang pernah dimuat di Majalah Intisari Edisi No. 507 menjadi salah satu catatan yang bisa mengingatkan tentang masa kejayaan blu-ray disc.

Pada saat itu sekitar tahun 2005, berbagai catatan, memberikan informasi bahwa kebutuhan akan media penyimpan data dengan kapasitas besar melahirkan persaingan dua kubu, namun ada yang jeli dengan berusaha memanfaatkan peluang dengan melihat adanya persaingan ini.

Dapat diakui yang menjadi masalah dalam dunia digital saat itu adalah kebutuhan tentang media penyimpan. Contoh yang sangat mudah dijumpai saat itu adalah lagu yang disimpan dalam format MP3 membutuhkan ruang sekitar 3 MP, dan tentu saja hal ini tidak cukup bila disimpan dalam disket yang berukuran 3 inchi.

Baca juga: Tips Mengamankan Data.

Pada tahun 1982 menjadi tahun yang menggembirakan di saat kebutuhan akan media penyimpan dan hadir piringan optis dengan diameter 12 cm. Dengan ruang yang mampu menampung data sebesar 800MB, piringan ini disebut CD (Compact Disc).

Namun sayang, kebutuhan akan media penyimpan semakin lama semakin meningkat, yang saat itu lagu yang bisa dengan mudah bisa disimpan. Saatnya film pun mulai disimpan dalam piringan, namun yang menjadi masalah dengan daya tampung yang pas-pasan membuat kualitas gambar menjadi menurun, dan satu film minimal membutuhkan dua keping dan hal ini menjadi tidak praktis.

Kemudian muncul DVD (Digital Versatile Disc) pada tahun 1996 yang dikhususkan untuk merekam video, dengan kapasitas 4,7 GB atau 5 kali kapasitas CD. Tentu saja yang menarik adalah film dengan format MPEG2 tersebut bisa direkam dengan menggunakan media ini dengan durasi 2 jam 15 menit.

Namun saat televisi mengalami perkembangan dengan munculnya layar plasma yang bisa menerima siaran dengan format high-definition (HD) dengan gambar yang jelas dan suara yang jernih, maka diperlukan media penyimpamn yang lebih besar lagi.

Blu-Ray Dis (BD) menjadi penerus dari DVD, tentu saja penyimpan ini sangat cocok untuk merekam dan memutar ulang tayangan video HD. Video atau audio HD memang memerlukan lebar pita lima kali lebih banyak bila dibandingkan dengan video pada umumnya. Bila dibandingkan dengan yang lain, tentu saja video HD memberikan gambar yang lebih tajam dan suara yang lebih jernih.

Ciri Blu-Ray Disc

Bluray adalah suatu kombinasi dari ‘blue’, yang merupakan warna sinar laser yang digunakan untuk membaca piringan ini dan ‘ray’ yang berarti sinar optis.

Selain kapasitas, sinar biru ini yang membedakan Blu-ray Disc dengan cakram CD dan DVD. Sinar laser warna biru yang digunakan untuk membaca data yang tersimpan di Blu-ray Disc memiliki panjang gelombang 405 nm. Pada CD dan DVD  digunakan sinar laser merah dengan panjang gelombang masing-masing 780 dan 650 nm.

Panjang gelombang yang lebih pendek memungkinkan fokus titik laser lebih tepat , hal ini membuat data bisa dikemas secara kompak dan disimpan  dalam ruang yang lebih sempit. Jadi dengan bentuk disk piringan yang setara CD atau DVD akan bisa disimpan data lebih banyak.

Pada piringan CD/DVD/BD data tersimpan di dalam pit. Pit ini seperti laci berbentuk jalur melingkar  yang berawal dari pusat piringan sampai ke tepi. Disinilah  informasi tersimpan. Pada CD panjang pit ini minimal 0,83 micron (1 micron = 0,001 mm). Sedangkan pada DVD  0,4 micron, pada BD minimal pit-nya 0,15 micron.

Dengan pit yang lebih pendek, maka jarak antar lajur pit bisa diperkecil. Pada CD dan DVD  jarak antar pit ini 1,6 micron dan 0,74 micron, sedangkan pada BD 0,32 micron. Kombinasi pit yang lebih pendek dan jarak antar pit yang lebih sempit membuat daya tampung BD lebih luas bila dibandingkan dengan CD dan DVD. Untuk yang satu sisi kapasitas BD 27 GB sedangkan yang dua sisi 50 GB.

Itu dia sedikit informasi tentang “mengenang Blu-Ray Disc, penyimpan data dengan format cakram optik digital terbaik di masanya”. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menjadi referensi untuk Anda yang ingin mengetahui tentang apa itu Blu-Ray dan perkembangan Blu-Ray.

Belum ada Komentar untuk "Mengenang Blu-Ray Disc, Penyimpan Data dengan Format Cakram Optik Digital Terbaik di Masanya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel