Tips Mencegah Kredit Bermasalah

Siapa pun tidak akan mengira bahwa bisnis bisa mengalami penurunan performa. Penurunan performa bisnis ini tentu saja sangat berpengaruh pada kesehatan usaha, bahkan bagi mereka yang mengambil kredit di lembaga keuangan, seperti di bank, tentu mempengaruhi kualitas kredit yang dinikmatinya. Hal ini pula tentu menjadi pengawasan bagi para pejabat kredit bank tersebut. Tips mencegah kredit bermasalah menjadi sarana pencegahan agar tidak terjadi kredit bermasalah yang pada akhirnya juga berefek pada bank pemberi kredit.

tips-mencegah-kredit-bermasalah
Ilustrasi (Gambar: finansial.bisnis.com)

Proses pencegahan yang dilakukan oleh bank pemberi kredit juga sama dalam kehidupan sehari-hari, agar tidak terjadi sakit, maka harus dilakukan pencegahan. Nasihat “lebih baik mencegah daripada mengobati”, sepertinya sangat tepat juga dilakukan untuk mencegah terjadinya kredit bermasalah.

Mengapa Kredit Bermasalah Bank Harus Dicegah?

Bagi Anda yang sering bertanya mengapa kredit bermasalah yang mulai timbul harus segera dicegah? Hal ini disebabkan karena terdapat kerugian yang timbul karena kredit bermasalah. Tidak hanya kredit yang jadi bermasalah, tetapi juga banyak sekali tenaga, perhatian, dan biaya yang harus dikeluarkan untuk menyelesaikan kredit bermasalah agar tidak menimbulkan atau bahkan meminimalisasi kerugian yang ditimbulkan kredit bermasalah tersebut.

Sebagai dasar agar tidak terjadi kredit bermasalah adalah sangat berhati-hati dalam proses pemberian kredit. 

Baca juga: Pengikatan Kredit.

Dalam hal ini seorang AO harus bertindak konservatif dalam menyalurkan kredit, selain itu dalam melakukan proyeksi, jangan hanya melihat dari sudut pandang optimis, namun juga harus melihat dari estimasi pesimis dan konservatif. Meskipun juga melakukan perkiraan dari sisi yang pesimis, tentu tidak ada yang mengharapkan skenario pesimis tersebut terjadi.

Langkah-langkah Dalam Mencegah Kredit Bermasalah

Terdapat beberapa langkah-langkah atau tindakan konservatif untuk mencegah timbulnya kredit bemasalah, antara lain:

  • Mengikuti prosedur pemberian kredit dengan baik. Dengan mengikuti prosedur tersebut, maka proses seleksi akan berlangsung dengan sendirinya.
  • Hindarilah sikap subjektivitas dalam proses kredit. Jangan terlalu terpaku pada target yang harus dikejar. Bila AO merasa ditekan atau ragu-ragu, misalnya calon debitur memiliki hubungan khusus dengan AO yang bersangkutan jangan ragu untuk membicarakan masalah tersebut dan menyerahkannya kepada AO yang lain. Seorang AO harus selalu menjunjung tinggi profesionalisme dalam tindakannya.
  • Seorang AO harus memiliki prinsip sendiri berdasarkan analisa yang dilakukannya. Jangan percaya dengan ‘keyakinan nasabah’. Para nasabah atau calon debitur tidak akan mengajukan kredit bila tidak ada keyakinan tersebut.
  • Jangan segan untuk menolak suatu permohonan kredit kalau memang dari hasil analisa diperoleh kesimpulan tidak layak untuk dibiayai oleh bank.
  • Lengkapilah dokumentasi sebelum kredit direalisasi. Jangan terlalu percaya dengan janji debitur “akan dilengkapi kemudian”. Namun pada umumnya para nasabah lebih bisa diajak bekerjasama dalam hal pemenuhan dokumen sebelum kredit direalisasi dari pada sesudahnya. Kelengkapan dokumen tidak akan terasa kalau kredit masih lancar, namun baru terasa manfaatnya saat kredit bermasalah.
  • Seorang AO harus menyadari bahwa tidak semua keinginan nasabah dapat dan harus dipenuhi oleh bank. Pada umumnya, karena didorong oleh hasrat untuk menjaga nasabah, maka AO sering bertindak dengan membela nasabah yang mengakibatkan bank berada dalam posisi yang lemah.

Pengawasan Kredit Sebagai Pencegahan Kredit Bermasalah

Terdapat hal atau tindakan yang sangat berguna untuk mencegah timbulnya kredit bermasalah, yaitu “mengadakan pengawasan kredit secara terus menerus”.

  • Memantau atau memonitor perkembangan industri debitur dan industri yang terkait dengannya. Bila hasil pemantauan memberi kesimpulan bahwa industri debitur sedang lesu, perlu bagi bank untuk berhati-hati.
  • Memantau perkembangan aktivitas rekening debitur pada bank. Hal ini terutama berlaku untuk pinjaman uang diberikan dalam bentuk modal kerja. Perputaran rekening umumnya mencerminkan tingkat kemajuan dan kemunduran usaha debitur, perputaran yang semakin menurun harus memperoleh perhatian yang lebih besar karena merupakan potensi terjadinya kredit bermasalah.
  • Melakukan kunjungan ke debitur secara teratur secara periodik. Peninjauan usaha tersebut sangat bermanfaat untuk memantau aktivitas dan perkembangan bisnis debitur.
  • Untuk kredit yang berbentuk cicilan atau angsuran, AO bisa melakukan pemantauan dengan memperhatikan ketertiban pembayaran angsuran setiap periode angsuran.

Itu dia sedikit informasi tentang tips mencegah kredit bermasalah. Semoga informasi ini bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Tips Mencegah Kredit Bermasalah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel