Apakah Kolesterol Bisa Turun dengan Lemak Alpukat

Menjaga kesehatan sepertinya menjadi kalimat yang wajib dilakukan, khususnya bagi Anda yang sudah berusia 40 tahun ke atas. Di umur ini Anda harus mulai berhati-hati dengan pola makan yang Anda lakukan, apalagi kalau sudah datang kolesterol dan asam urat, Anda pun harus mulai memilah memilih makanan yang sehat. Yang menjadi pertanyaan sekarang, apakah kolesterol bisa turun dengan lemak alpukat?

Tips Sehat ala dr Tan tentang Seputar Kolesterol

Diskusi dan pembahasan tentang kesehatan bersama dr Tan Shot Yen memang selalu memarik, salah satunya pembahasan kali ini yang pernah diulas dalam Tabloid Nyata.

kolesterol-turun-dengan-lemak-alpukat
Alpukat (Foto: healthyhabits.care)

Terdapat dua topik penting yang akan dibahas, yaitu:

  1. Apakah susu kacang dan susu sapi bisa menetralisir racun?
  2. Apakah lemak pada alpukat bisa menurunkan kadar kolesterol?

Satu hal penting menurut dr Tan, adalah makanan yang sehat seimbang dan selaras dengan alam senatiasa diterima dengan gembira oleh tubuh kita.

Dan tentang racun, khususnya yang ada dalam tubuh, tentu hal ini tidak dapat diartikan seperti bahan kimia yang langsung membunuh.

Tubuh manusia mengalami proses metabolisme yang selain menghasilkan tenaga dan pembentukan sel-sel atau zat-zat yang dibutuhkan tubuh dalam bentuk hormon atau enzim juga dampak semua proses tersebut akan membentuk hasil sisa atau buangan.

Baca juga: Program Detoksifikasi ala dr Tan Shot Yen.

Sebagian orang menyebut hasil, sisa atau buangan dengan istilah racun (karena tidak diperlukan oleh tubuh lagi). Dari ureum (yang dikeluarkan dalam seni) hingga radikal bebas (yang akan dinetralisir oleh sel-sel sehat yang mempunyai antioksidan dari makanan).

Terdapat satu organ penting, yaitu hati. Hati atau liver bekerj khusus untuk mengatasi hal-hal dari luar yang dikonsumsi manusia dan tidak dikenal tubuh (karena itu disebut racun), termasuk obat-obatan, bahkan bila obat itu dimaksudkan untuk mengobati.

Maka apabila makanan yang dikonsumsi sehat, seimbang dan selaras dengan alam. Anda tidak akan membutuhkan penawar racun baru dalam bentuk apa pun, karena tubuh mampu mengatasinya. Tentu saja agar tidak memperberat kerja tubuh, maka hindari racun.

Makanan sebagai Obat

Masih ingat dengan pemeo “makanan adalah obat bagi tubuh”? Tapi maksud yang sebenarnya adalah apabila kita mengonsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhan, maka makanan tersebut dapat meluruskan kembali fungsi kerja tubuh.

Jadi, dengan variasi aneka sayur dan buah sebagai sumber karbohidrat, maka tubuh sudah mendapat apa yang menjadi haknya

Menurut dr Tan, tidak ada istilah ‘wortel baik untuk mata’ dan ‘alpukat baik untuk kolesterol’.

Kata-kata tersebut bisa menjadi blunder atau menurut orang awam menjadi over stated. Sehingga demi memulihkan penglihatannya maka seseorang akan makan wortel terlalu sering dan terlalu banyak.

Begitu pula dengan penderita kolesterol tinggi, pada akhirnya melihat alpukat seperti senjata ampuh untuk menekan kolesterolnya, sehingga akan berlomba mengonsumsi alpukat agar kolesterol menjadi turun.

Alpukat adalah buah dengan segala kebaikan nutrisi.

Pertama, karbohidratnya sangat baik karena selain mempunyai kecepatan rendah dicerna menjadi gula darah, tapi sekaligus bisa memberi rasa kenyang.

Kedua, kandungan mineralnya yang begitu kaya terutama sumber vitamin B6 sehingga sangat memuaskan ibu hamil yang masih mual-mual serta mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu impuls saraf.

Ketiga, kandungan asam lemaknya tergolong MUFA (mono-unsaturated fatty acid) atau asam lemak tak jenuh rantai tunggal.

Keempat, antioksidannya berupa glutation dan vitamin E yang bekerja sama dengan asupan nutrisi yang baik lainya (sayur segar, omega 3 dan lain-lain) yang memberi bonus kelembaban kulit, dan peremajaannya dari luar dalam.

Namun, yang harus diingat adalah bagaimana alpukat tersebut saat dikonsumsi, manfaat alpukat akan hilang bila salah dalam mengonsumsinya.

Apabila mengonsumsi alpukat yang mengandung MUFA super baik tersebut dengan cara dijus, diberi susu kental manis, plus kopi karamel, plus ice cream vanilla float diatasnya dengan taburan mises, tentu akan menjadi tidak sehat.

Dan yang harus diperhatikan, makan alpukat tiap hari tapi masih diikuti kadar stress tinggi, tentu menjadi usaha yang percuma. Manfaatnya bagi tubuh menjadi tidak berarti. 

Pemicu

Seperti kita ketahui, karbohidrat berlebih tersebut akan diubah menjadi gula daarah yang teroksidasi sehingga terbentuklah kolesterol jahat (LDL). Ditambah lagi dengan liver (hati) pada saat yang sama mengenali adanya tanda-tanda stress emosional yang kemudian merasa perlu menambah produksi kolesterolnya.

Dan ditambah lagi dengan konsumsi bahan baku kolesterol Trigliserida. Menurut  Vera Bittner, MD, MSPH (Professor of Medicine, Section Head, Preventive Cardiology, University of Alabama at Birmingham; Medical Director; Cardiac Rehabilitation, University Hospital, Birmingham, Alabama, yang menulis bahwa trigliserida tinggi ternyata akibat pola makan yang salah (seperti masih mengonsumsi minyak goreng, termasuk untuk menumis), dan juga kurang gerak.

Kekurangan gerak terjadi pada orang-orang  yang tidak bersemangat dalam hidupnya, terkurung pada satu-dua masalah tertentu, yang secara energi dapat dikatakan mengikat ruang gerak bebasnya sebagai manusia lepas.

Antiracun

Tentu ada yang berbeda kali ini dalam mengonsumsi alpukat, ada ide membuat alpukat dengan resep salsa, yaitu:

  • Rebus dada ayam kampung dengan air garam, potong bentuk kotak-kotak kecil.
  • Dalam mangkuk besar, campur potongan kecil alpukat matang yang ranum tapi mengkal dengan beberapa tomat ceri atau bisa dengan anggur merah dan jeruk bali yang sudah dilepaskan dari kulit arinya.
  • Aduk dengan taburan daun basil (sajian ini gaya Italia, atau ala Thailand/versi Asia bisa diganti dengan cincangan daun ketumbar yang harum).
  • Beri perasan air jeruk nipis atau lemon secukupnya. Jangan lupa tambah dengan sedikit garam, masukkan potongan ayam rebus tadi.
  • Bubuhi 1 sendok makan extra virgin olive oil. Aduk secara merata.
  • Kemudian tata racikan ini sesendok besar di atas tiap lembaran-lembaran daun selada segar (iceberg lettuce/selada bokor tau butterhead lettuce) yang baru keluar dari lemari es.

Semoga sedikit catatan tentang “apakah kolesterol bisa turun dengan lemak alpukat?” ini bermanfaat dan bisa memberi informasi tentang kesehatan.

Belum ada Komentar untuk "Apakah Kolesterol Bisa Turun dengan Lemak Alpukat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel