Tips Sehat dengan Loncat Tali

Anda pasti familier dengan aktivitas yang satu ini, loncat tali atau yang bahasa kerennya disebut dengan skipping ini memang sudah menjadi aktivitas atau bahkan permainan sehari-hari yang dilakukan anak-anak. Ternyata meskipun hanya seperti permainan sederhana, loncat tali memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh yang tidak bisa diremehkan. Sebegitu bermanfaatnya loncat tali, hingga banyak sekali tulisan yang membahas aktivitas ini, termasuk tips sehat dengan loncat tali.

Tips Sehat dengan Loncat Tali
Loncat tali (Gambar: verywellfamily.com)

Olahraga adalah aktivitas penting untuk menjaga kesehatan dan juga kesegaran jasmani. Sebenarnya terdapat banyak pilihan untuk melakukan aktivitas yang murah, mudah dan bermanfaat, seperti lari atau joging, jalan kaki, bersepeda, senam, dan masih banyak aktivitas lainnya. Dan loncat tali menjadi salah satu pilihan aktivitas yang mudah dan murah.

Mengapa Memilih Loncat Tali?

Loncat tali adalah aktivitas yang bersifat aerobik, yang memiliki manfaat untuk menguatkan jantung dan paru-paru. Dalam prakteknya, gerakan yang dilakukan dalam loncat tali lebih banyak menggunakan otot tungkai dan kaki yang dibantu otot tangan dan otot lengan.

Menurut dr. Hario Tilarso, Sp.KO, FACSM tentang sehat dengan loncat tali yang pernah dimuat dalam Kumpulan Artikel Kesehatan Intisari, yang menyampaikan bahwa terdapat mekanisme latihan loncat tali. Yang menjadi gerakan utama hanya melakukan loncat secara ritmis atau berulang, untuk bisa melompat seutas tali yang dipegang tangan. Tali ini kemudian diayun oleh tangan. Dan setiap tali berputar ke arah bawah kaki, maka kita harus segera meloncatagar tidak tersangkut.

Baca juga: Tips Menjaga Tubuh di Usia yang Mulai Senja.

Gerakan meloncat tersebut dilakukan oleh otot betis (muscules gastroenemius) yang berfungsi untuk jinjit. Maka tidak salah bila loncat tali disebut dengan gerakan jinjit meloncat dengan irama yang teratur.

Pada latihan loncat tali, tidak hanya otot betis yang bekerja, tetapi otot paha juga ikut bekerja, yang akan menahan posisi lutut menjadi agak bengkok saat kaki mendarat. Selain itu masih ada otot lain yang ikut berkontribusi, yaitu otot panggul, yang bertugas menahan agar posisi panggul tetapi netral dan kaki tetap tegak.

Dari sini bisa dikatakan, loncat tali adalah aktivitas yang sangat efisien, karena banyak otot tubuh yang terakibat, sehingga bisa disebut olahraga loncat tali memiliki nilai aerobik yang cukup baik.

Tips Agar Tidak Cedera

Pada latihan dasar, bisa dimulai dengan kegiatan olahraga lainnya, yaitu melakukan pemanasan, peregangan, latihan loncat tali pendinginan dan peregangan lagi. 

  • Untuk pemanasan, bisa dilakukan dengan senam ringan, yaitu seluruh anggota badan digerakkan mulai dari kepala, leher, bahu, dada dan perut, lengan, panggul, tungkai dan kaki. Pemanasan ini bisa dilakukan sekitar lima menit atau bisa juga setiap gerakan dilakukan selama 8 kali.
  • Untuk peregangan, secara umum dilakukan untuk semua otot badan, dengan penekanan pada otot betis. Peregangan ini dilakukan secara statis dengan lama sekitar 10 detik setiap satu otot yang digerakkan.
  • Melakukan gerakan utama, yaitu “loncat tali”. Pada awal dilakukan dengan gerakan lambat. Pada mulanya lambat, kemudian dilakukan agak cepat atau tungkai agak tinggi. Apabila akan mengakhiri, lakukan gerakan dengan lambat, jangan langsung di stop.
  • Lakukan peregangan terakhir dengan cara yang sama dengan peregangan awal.

Terdapat beberapa orang yang tidak dianjurkan berlatih loncat tali, yaitu:

  • Orang tua, dengan alasan karena kemampuan koordinasi otot sudah berkurang sehingga kemungkinan terjatuh karena tali sangat besar.
  • Orang yang memiliki bobot badan berlebih, dikarenakan benturan keras pada kaki bisa mengakibatkan cedera.

Cedera yang terjadi karena berlatih loncat tali biasanya terjadi, adalah:

  • Cedera pada telapak kaki, yang disebut dengan fascitis plantaris. Cedera ini sama dengan yang terjadi pada pelari, pemain bola basket dan pemain bola voli, yang disebabkan adanya robekan pada fascis plantaris atau jaringan telapak kaki. Gejala yang paling mudah terlihat dan dirasakan adalah rasa sakit saat menapakkan kaki ke lantai setelah bangun tidur di pagi hafi. Untuk mengatasinya , cukup dengan beristirahat sampai rasa sakitnya hilang.
  • Cedera pada tulang kering, yang disebabkan karena kaki sering membentur lantai, dan juga bisa menimbulkan cedera pada lutut. Cara mengatasinya sama, yaitu beristirahat sampai rasa sakitnya hilang.

Terdapat beberapa tips yang bisa dilakukan agar tidak cedera saat berlatih loncat tali, antara lain:

  1. Bobot badan seyogyanya tidak berlebih.
  2. Sepatu harus benar.
  3. Alas atau lantai yang digunakan harus cukup lunak.
  4. Teknik meloncat dan mendarat harus benar.

Selain tips tersebut di atas, selayaknya olahraga lainnya, maka gunakan kaus t-shirt atau bisa menggunakan kaos singlet yang dipadukan dengan celana pendek.

Usahakan pula pakaian yang dikenakan terbuat dari bahan yang ringan, seperti terbuat dari satin atau katun. Yang penting juga gunakan pula kaos kaki dan sepatu. Untuk sepatu yang dikenakan sebaiknya sepatu untuk permainan, seperti sepatu untuk bola voli atau bola basket. 

Biasanya sering kita lihat banyak yang menggunakan sepatu joging, dan ini sangat tidak dianjurkan, karena bantalan sepatu joging terdapat pada bagian belakang atau tumit, padahal gerakan loncat tali membuat kaki mendarat pada ujung kaki, hal ini sama dengan gerakan meloncat lainnya.

Itu dia sedikit informasi dan tips sehat dengan loncat tali. Dan yang paling penting adalah lakukan latihan sebanyak 3 sampai 5 kali seminggu dengan durasi latihan 20 sampai 60 menit kontinyu. Semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Tips Sehat dengan Loncat Tali"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel