Kisah Sukses Howard Schultz

Pernah atau sering mendengar nama Howard Schultz? Atau kalau belum pernah mendengar sosok Howard Schultz, Anda pasti sering mendengar “Starbucks”. Benar… Starbucks adalah sebuah gerai kopi atau kedai kopi yang sangat terkenal di dunia, maka tidak heran meskipun kedai kopi dunia ini lebih banyak dibuka di kota besar di Indonesia, namun nama Starbucks sangat lekat di hati para pecinta kopi Indonesia. Di balik kesuksesan Starbucks tersebut, maka kisah sukses Howard Schultz dengan Starbucks-nya sangat menarik untuk disampaikan disini.

Dengan berkembangnya teknologi, informasi dan juga pola konsumsi kopi. Starbucks sudah membuka kedai kopinya di hampir lebih dari 37 negara. Di balik kesuksesan Starbucks menjadi sebuah kedai kopi terkenal, terdapat sosok Howard sebagai sosok di balik suksesnya Starbucks. Tidak mudah untuk meraih kesuksesan tersebut, bahkan Howard banyak dicaci maki dan juga hinaan telah diterimanya. Tidak hanya itu, Howard juga dianggap gila oleh 217 orang dari 242 orang yang diajaknya bicara.

Kisah Sukses Pengusahan “Howard Schultz” Membangun Starbucks

Siapa yang mengira kalau dahulu Howard Schultz dulunya hanyalah seorang karyawan biasa di perusahaan pembuatan barang-barang dapur? Di perusahaan yang bernama Hammarplast, Howard menduduki posisi GM (General Manager).

Pada suatu saat, Howard singgah di Starbucks, yang merupakan toko kecil pengecer biji kopi yang sudah disangrai yang berlokasi di Seattle, Washington. Yang menarik adalah ketekunan pendiri Starbucks, Jery Baldwin dan Gordon Bowker dalam mengelola kopi, membuat Howard tertarik untuk bergabung. Kedekatannya Howard dengan Jerry Baldwin menjadikan Howard menjadi Direktur Pemasaran Starbucks.

Kisah Sukses Howard Schultz
Howard Schultz (Foto: edwarddentzel.com)

Sayang, ide-ide Howard sering ditolak Gordon Bowker dan Steve, yang merupakan investor Starbucks baru. Setahun setelah menjabat sebagai Direktur Pemasaran, alumnus Northern Michigan University ini berpetualang ke Milan, Italia. 

Sejak kunjungannya ke Italia, Howard memiliki ide dengan mengubah Starbucks menjadi cafe espresso dengan konsep Eropa. Namun sayang ide brillian tersebut ditolak oleh Jerry, hal ini disebabkan karena Starbucks terjebak utang yang membuat Starbucks tidak mampu melakukan perubahan.

Baca juga: Kisah Sukses Raymond Kroc.

Akhirnya Howard membuat kedai kopi sendiri dengan nama Il Giornale. Belajar dari kesalahan yang terjadi pada Starbucks, maka pria yang lahir tanggal 19 Juli 1953 ini akhirnya tidak mau berhutang dan memilih berjuang mencari investor.

Kerja keras menjadi tekadnya. Ditolak dan direndahkam menjadi bagian hidup yang harus dihadapinya. Namun Howard tetap bertahan.

Dan akhirnya, kerja kerasnya menunjukkan hasil. Hal ini ia buktikan dengan kesuksesan Il Giornale. Bahkan yang mencengangkan, pada tahun 1987, Howard berhasil membeli Starbucks dari pendirinya.

Di tangan Howard, Starbucks semakin agresif dan ekspansif. Bahkan dari beberapa kedai Starbucks di Seattle, Howard berhasil mengembangkan Starbucks di seluruh Amerika Serikat. Dan benar, kesuksesan demi kesuksesan dapat diraihnya. Hal ini dibuktikan, pada tahun 1991, nilai bisnisnya meningkat dari 4 juta dolar menjadi 273 juta dolar. Dari sini kemudian, manajemen Starbucks memberikan opsi saham kepada karyawan dan dewan direksi.

Pada tahun 1992, Howard memutuskan menjual saham perusahaan ke masyarakat (go public). Bahkan nilai sahamnya saat itu melonjak hingga lebih dari 3000%. Hal ini sebuah perkembangan luar biasa bagi Starbucks hingga tahun 1997 Starbucks memiliki 1412 gerai. Pada tahun 2006, Majalah Forbes memposisikan Howard sebagai orang terkaya ke-354 di Amerika Serikat, dengan kekayaan bersih mencapai $ 1,1 miliar dolar.

Tips Sukses Howard Sculthz Membangun dan Mengembangkan Starbucks

Siapa yang mengira penolakan-penolakan yang dialaminya menjadi asam garam kesuksesan Howard. Ditambah dengan perjuangan dan kerja kerasnya menjadikan Howard sukses.

Terdapat 4 tips sukses Howard, antara lain:

  1. Berani bermimpi.
  2. Mengubah ide lama menjadi ide baru.
  3. Pantang menyerah.
  4. Mengutamakan pelanggan.

1. Berani bermimpi.

Satu hal yang dibutuhkan saat menerjuni dunia bisnis, yaitu keberanin terus mencoba dan terus mencoba. Ditambah dengan keberanian untuk bermimpi besar.

Howard pun mengatakan, “Jangan takut bermimpi, karena mimpi kita tidak lain adalah bagian dari visi yang akan menjadi kenyataan.”

2. Mengubah ide lama menjadi ide baru.

Setelah penolakan yang terjadi. Di tangan Howard, Starbuck disulap menjadi kedai kopi dengan konsep bar espresso gaya Eropa, padahal sebelumnya Starbucks hanya dikenal sebagai toko kecil pengecer biji-biji kopi sangrai. Tidak mengherankan, akhirnya Starbucks kemudian menjelma menjadi perusahaan kopi terbesar dunia.

3. Pantang menyerah.

Pantang menyerah atau “never give up”, menjadi motto Howard untuk memulai bisnisnya. Memulai usaha memang sulit, namun tidak berarti kesulitan tersebut tidak bisa ditaklukkan. Yang paling penting adalah harus dengan cepat bertindak dan berusaha total menggelutinya.

Intinya, apa pun yang akan dikerjakan, apakah sukses atau gagal, lakukan terus, never give up.

4. Mengutamakan pelanggan.

Howard berpedoman, “Siapa pun yang menjadi pelanggan harus dilayani dengan sebaik-bakknya, tanpa membedakan jabatan atau lainnya. “

Jika bisa membina hubungan dengan pelanggan, usaha Anda akan tetap bertahan meskipun pesaing banyak bermunculan.

Itu dia sedikit informasi, tips dan kisah sukses Howard Schultz semoga menginspirasi kita semua.

Belum ada Komentar untuk "Kisah Sukses Howard Schultz"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel