Mempertahankan Bisnis, Sebuah Cara “Rumah Makan Rawon Nguling” Menghadapi Gempuran Kuliner Masa Kini

Perkembangan dunia bisnis saat ini begitu luar biasa, dengan berkembangnya bisnis ditambah lagi dukungan teknologi dan informasi yang begitu cepat, menyebabkan adanya perkembangan baru dalam bisnis. Bahkan dengan kemudahan menjalankan bisnis, saat ini mulai bermunculan bisnis baru yang mengisi segmen bisnis, begitu juga dengan dunia kuliner. Dunia kuliner saat ini juga mengalami perubahan yang sangat drastis, apalagi dengan munculnya kuliner kekinian. Namun di tengah gempuran kuliner baru, bagaimana cara kuliner legendaris dalam menghadapi keadaan ini. Berikut sebuah tulisan singkat tentag rubrik tokoh yang juga digabungkan dengan strategi, yang membahas tentang mempertahankan bisnis, sebuah cara “Rumah Makan Rawon Nguling” menghadapi gempuran kuliner masa kini.

Sengaja memang, kami mengetengahkan sebuah tulisan ini, karena begitu banyak dinamika dalam dunia bisnis, khususnya bisnis kuliner, yang begitu mudahnya muncul kemudian hilang. Bahkan terdapat sebuah tulisan yang pernah penulis ingat, bahwa sebuah bisnis kuliner dikatakan kuat, dilihat pada kisaran tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-5. Karena begitu banyak bisnis kuliner baru yang tidak bertahan sampai tahun ke-5. Padahal seharusnya bisnis itu adalah sebuah proses yang berkelanjutan (sustainability process), yang dibangun secara bertahap, dan bisa dinikmati hasilnya.

Salah satu bentuk usaha yang sampai saat ini masih bertahan adalah “Rumah Makan Rawon Nguling”. Rumah makan ini adalah sebuah rumah makan yang memiliki sejarah yang cukup panjang di Kabupaten Probolinggo, bahkan rumah makan ini selalu ramai dan tetap bertahan sampai dengan tahun ke-77.

Mempertahankan Bisnis Keluarga - Rumah Makan Rawon Nguling

Memang kalau dilihat dari pola bisnis, dari membangun bisnis, mengembangkan sampai dengan mempertahankan bisnis yang ada, bahkan sampai dengan bisnis menjadi besar, maka tugas paling berat terdapat pada mempertahankan bisnis. Begitu pula dengan Rumah Makan Rawon Nguling, tempat kuliner ini berlokasi di Jalan Raya Tambakrejo, Desa Tambakrejo, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo. Lokasi tepatnya berada di perbatasan dengan Kecamatan Nguling, Pasuruan.

Rawon Nguling;Mempertahankan Bisnis, Sebuah Cara “Rumah Makan Rawon Nguling” Menghadapi Gempuran Kuliner Masa Kini
Rawon Nguling
Sangat jarang sebuah tempat kuliner bisa bertahan sampai dengan puluhan tahun, namun Rumah Makan Rawon Nguling, mematahkan kata-kata tersebut. Rumah makan yang berdiri sejak tahun 1942 ini, awalnya hanya berupa warung biasa dari gedek (bangunan dengan dinding yang dibuat dari anyaman bambu), yang berada di Jalan Daendels. Tempat berjualan saat itu dibawah pohon trembesi. Yang merintis saat itu adalah leluhur dari Direktur Rawon Nguling saat ini, yaitu Karyo Direjo. Pada awalnya, pengunjung tempat makan ini adalah mereka yang transit atau sedang dalam perjalanan yang kebanyakan adalah para sopir. Dengan menu yang sangat sederhana yaitu rawon gentog, ketan dan kopi.

Konsep yang digunakan Rawon Nguling saat itu adalah warung lesehan, yang buka mulai pukul 6 pagi sampai siang. Dengan berkembangnya waktu, para pelanggan warung menjadi bertambah banyak, dengan para customer yang mulai beragam tidak lagi sopir dokar, sopir cikar, namun juga para customer yang datang dengan bermobil. Warung ini dikelola turun temurun, sampai dengan ayah dari Rofiq Ali Pribadi (Direktur Rawon Nguling). Yang sekitar tahun 1985 mendaftarkan hak patennya ke Kementerian Perdagangan untuk “Rumah Makan Rawon Nguling”.

Cara Mempertahankan Bisnis yang Sudah Ada – Strategi Rumah Makan Rawon Nguling

Dibalik perkembangan dan kuatnya brand Rawon Nguling, hingga di antara para penggiat dan pecinta kuliner, apabila menuju ke daerah timur Jawa Timur, maka yang diingat adalah Rawon Nguling. Terdapat cara tersendiri, yang dilakukan oleh Rofiq Ali Pribadi, yang merupakan cucu dari Karyo Direjo yang merupakan pendiri dari RM. Rawon Nguling, pria kelahiran Malang, 26 Juni 1970 ini.

Rofiq Ali Pribadi;Cara Mempertahankan Bisnis yang Sudah Ada – Strategi Rumah Makan Rawon Nguling
Rofiq Ali Pribadi
Untuk mempertahankan bisnis yang sudah ada, yang juga merupakan bisnis turun temurun ini, maka cara yang paling mudah setelah pondasi bisnis utama kuat adalah dengan membuka cabang baru yang tersebar di beberapa kota. Tidak mudah untuk mempertahankan bisnis, khususnya bisnis kuliner. Pada tahun 1990, di buka cabang di Malang dan di Surabaya, dan pada tahun 1992 dibukalah dua cabang di Surabaya. Dan pada tahun 1993 juga dibuka cabang lagi di daerah Sepanjang, Sidoarjo. Sekitar tahun 2002 dibuka juga cabang Rawon Nguling di daerah Pandaan. Ketiga kota tersebut adalah cabang yang dikelola oleh keluarga.

Dengan konsep promosi dengan membuka cabang, maka hal ini menjadi salah satu strategi yang efektif untuk mengenalkan cabang pusat yang ada di daerah Nguling. Tentunya strategi ini tidak bisa serta merta bisa dilakukan di semua bisnis kuliner, terdapat catatan tersendiri saat ingin membuka cabang baru. Setelah pondasi cabang baru yang dikelola oleh keluarga ini kuat, Rawon Nguling, akhirnya membuka sistem franchise yang dibuka di Jakarta sebanyak 5 tempat dan satu tempat di Balikpapan.

Namun sayang, akhirnya beberapa franchise tersebut banyak yang ditutup, bukan karena sepi, malah saat itu sangat ramai, tetapi dikarenakan pemilik tempat yang disewa, sengaja menaikkan harga sewanya dengan sangat tinggi.

Strategi Mempertahankan Bisnis yang dilakukan Rumah Makan Rawon Nguling

Memiliki bisnis memang sangat berbeda bila dibandingkan kalau kita hanya menjadi seorang karyawan biasa. Dengan semakin berkembangnya bisnis, maka tantangan yang dihadapi pun semakin banyak. Banyak cara dan strategi yang dilakukan oleh para pebisnis atau pemilik bisnis agar usaha yang telah dimilikinya tetap bertahan ditengah gempuran jaman dan munculnya para pesaing baru.
Seorang pebisnis memang harus mampu bertahan dan mengelola usaha dengan baik dan terus berinovasi, karena apabila tidak mampu bertahan maka kemungkinan besar bisnis yang digelutinya akan bubar atau bangkrut, dikarenakan tidak bisa beradaptasi dengan perkembangan yang semakin canggih.

Baca juga: Kisah Sukses Billy Boen, CEO Young on Top yang Berinvestasi pada Bisnis Ternak Kambing.

Setiap pengusaha atau pebisnis, pasti memiliki strategi sendiri untuk mengembangkan bisnis, apalagi sekelas Rumah Maka Rawon Nguling yang telah berdiri sejak 77 tahun yang lalu, mempertahankan bisnis tentunya lebih berat dibanding membuka bisnis baru. Apalagi kalau dilihat di deretan jalan menuju Probolinggo banyak sekali berdiri tempat makan baru yang dibangun dan lebih bagus, hal ini jelas memberikan tantangan tersendiri bagi Rawon Nguling, khususnya manajemen untuk memperkuat bisnisnya.

Strategi Mempertahankan Bisnis yang dilakukan Rumah Makan Rawon Nguling
Pernah dikunjungi Presiden SBY
Dari beberapa hal yang bisa kita dapat, Rumah Makan Rawon Nguling memiliki strategi tersendiri untuk mempertahankan bisnisnya, yang saling berkaitan antara strategi satu dengan strategi lainnya, antara lain:
  1. Mengutamakan ibadah, hal ini ditunjukkan setiap Bulan Ramadhan RM. Rawon Nguling tutup selama satu bulan penuh, dan buka H+3 setelah Hari Raya Idul Fitri. Meskipun warung tutup, namun aktivitas persiapan bumbu tetap dilakukan.
  2. Menjaga kualitas atau mutu makanan. Hal ini dilakukan dengan pembuatan bumbu untuk semua cabang dilakukan di pusat (Rumah Makan Rawon Nguling – Desa Tambakrejo). Sehingga masakan khususnya rawon memiliki cita rasa yang sama. Deangan menjaga kualitas, hal ini ber-efek pada promosi secara tidak langsung.
  3. Pengelolaan perusahaan atau manajemen perusahaan menggunakan sistem keluarga, dan seluruh cabang dipegang oleh keluarga. Strategi ini sangat berhubungan dengan menjaga kualitas, dengan rasa yang sama, maka promosi gratis didapatkan, alias promosi rekomendasi antar pelanggan, yang lebih efektif.
Itu dia, sedikit profil Rumah Makan Rawon Nguling, semoga sedikit informasi dan ulasan tentang profil tokoh dan strategi yang dijalankan bisa memberi inspirasi untuk memulai dan menjalankan bisnis. Salam Sukses!!!

Belum ada Komentar untuk "Mempertahankan Bisnis, Sebuah Cara “Rumah Makan Rawon Nguling” Menghadapi Gempuran Kuliner Masa Kini"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel