Bell's Palsy

Menjaga kesehatan dan mencegah penyakit datang menjadi hal penting, apalagi di masa pandemi seperti saat ini. Bahkan hal yang tidak terpikirkan dan diyakini tidak terjadi bisa saja terjadi, hal inilah yang mendorong beberapa kawan mendiskusikan hal tersebut di cafĂ© basement tempat kami bekerja. Ada apa gerangan? Ternyata salah satu kawan kerja kami, tadi pagi tiba-tiba wajahnya mengalami mencong ke kiri, tidak tahu bagaimana ceritanya, akhirnya kami sepakat membawanya ke dokter. Ada yang mengatakan kawan tadi mengakami bell’s palsy, dan ini pula yang kami belum paham apa dan bagaimana penyakit ini.

Banyak yang menganggap penyakit bell’s plasy dikarenakan rasa stress berlebih atau karena ketidakmampuan otak untuk menahan beban pikiran yang berat. Namun itu hanya anggapan karena lebih banyak menjadi faktor kira-kira. Atau bahkan ada masyarakat awam yang menganggap penyakit mencong di wajah dikarenakan kena teluh atau santet. Benarkah demikian? Ini pula yang mendorong kami untuk mencari apa sebenarnya bell’s palsy dari berbagai sumber.

Bell's Palsy adalah Kelumpuhan pada Otot Wajah

Siapa pun orangnya pasti tidak mau mengalami kejadian seperti tersebut di atas. Bahkan seorang dokter di Malang yaitu dr. Dolly Irbantoro, yang menulis tentang penyakit bell’s palsy dalam Tablod Intisari Edisi No. 521, sempat menceritakan kondisi seseorang yang terkena bell’s palsy.

Bell's Palsy adalah Kelumpuhan pada Otot Wajah
Perbandingan wajah penderita Bell's palsy (Foto: scopeheal.)

Dalam kamus Inggris-Indonesia yang ditulis John M. Echols dan Hassan Shadily, palsy yang merupakan kata benda ini, memiliki arti sebagai kelumpuhan (saraf) atau penyakit lumpuh. Sedangkan nama Bell diambil dari nama Sir Charles Bell seorang peneliti dari Inggris yang menemukan kelainan pada wajah ini sektar 200 tahun yang lalu.

Bell’s palsy sendiri merupakan sindrom yang diakibatkan ganggun pada saraf wajah. Gejala utamanya adalah terjadi kelumpuhan otot wajah pada salah satu sisi yang bersifat tidak permanen. Dan lucunya sampai sekarang penyebab penyakit masih belum diketahui. Banyak dugaan yang disematkan sebagai penyebab munculnya penyakit ini, ada yang menduga disebabkan oleh virus, ada pula yang menduga penyakit ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang bereaksi secara berlebihan atau terjadi radang pada wajah.

Baca juga: Kanker Kelenjar Getah Bening, Mengenal dan Pengobatannya.

Namun dibalik dugaan tersebut, terdapat beberapa orang yang terserang penyakit ini setelah dirinya terpapar udara dingin sewaktu berkendara roda dua atau bisa saja karena terpapar langsung oleh AC di dalam mobil.

Gejala terkena sindrom Bell’s palsy, antara lian

  • Keluhan biasanya diawali dengan timbulnya rasa nyeri di belakang salah satu telinga, kemudian disusul rasa tidak nyaman pada sisi yang sama.
  • Rasa kurang nyaman yang dirasakan bisa berupa rasa ketat, tebal atau bahkan mati rasa.
  • Gejala yang dirasakan seperti pada hal di atas akan berlanjut pada kelumpuhan otot wajah yang terjadi dalam waktu 24 hingga 96 jam.
  • Hilangnya garis lipatan kulit di dahi, sudut kelopak mata menjadi lebar atau bahkan kelopak mata tidak bisa menutup meskipun penderita berusaha untuk memejamkan mata.
  • Bisa saja keluar air mata yang menetes secara terus menerus yang membuat penderita kelihatan seperti orang yang sedang menangis. Kondisi ini disebut dengan crocodile tears atau air mata buaya. 
  • Terkadang ada juga yang menunjukkan hilangnya garis wajah yang menghubungkan mulut dan hidung, hal ini disebabkan mulut tertarik pada sisi yang sehat.
  • Produksi air liur tidak terkendali sehingga penderita berliur secara terus menerus.
  • Bisa juga terjadi gangguan suara apabila pita suara mengalami kelumpuhan sebagian sehingga suara berubah menjadi parau.

Pada mereka yang terkena sindorm dengan gejala berat, kelumpuhan  bisa terjadi total pada satu sisi wajah, hal ini mengakibatkan wajah penderita menjadi sangat mencong, lebih-lebih saat sedang tertawa atau tersenyum.

Bell's Palsy Treatment

Jangan khawatir, semua penyakit pasti ada obatnya, begitu pula dengan bell’s palsy, banyak informasi yang menyebutkan angka kesembuhan penderita bell’s palsy ini terbilang tinggi. Dari berbagai sumber, penyakit bell’s palsy ini bisa dilakukan penyembuhan dengan pengobatan yaitu bisa menggunakan obat prednisone dan acyclovir, pengobatan yang dilakukan ini bisa mempercepat proses penyembuhan.

Pemberian obat tersebut sebaiknya diberikan pada awal terjadinya bell’s palsy yaitu antara 24 sampai 48 jam. Proses pengobatan ini akan diberikan dengan dosis tertinggi sampai timbul perbaikan pada otot wajah, baru kemudian dosis diturunkan secara perlahan sampai diperoleh penyembuhan secara total.

Selain obat, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan agar si penderita bisa sembuh dengan cepat, antara lain:

  • Harus beristirahat. Dengan beristirahat bisa mengoptimalkan kekebalan tubuh dalam rangka penyembuhan.
  • Apabila kelopak mata tidak bisa menutup rapat harus segera ditangani agar bisa mencegah keringnya kornea mata. Pada kondisi ini bisa dilakukan denganmenggunakan kacamata untuk mencegah masuknya benda asing pada mata. Pada saat tidur, kelopak mata harus segera direkatkan atau dipaksa untuk memejam. Hal ini bisa dilakukan dengan merekatkan dua kelopak mata dengan menggunakan plester.
  • Latihan senam wajah sangat berguna untuk mempercepat kesembuhan. Sebelum senam, otot wajah yang lumpuh bisa dihangatkan dengan kompres hangat sambil dipijat, hal ini dilakukan untuk mencegah saraf menjadi cedera. Gerakan senam wajah bisa berupa memejamkan mata, tersenyum, tertawa , menutup dan membuka mulut. 

Apabila masih khawatir, alangkah sebaiknya membawa penderita ke doker atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih kanjut.

Semoga informasi tentang bell's palsy tersebut di atas bermanfaat dan bisa memberikan pengetahuan tentang apa itu bell's palsy dan penanganannya.

Belum ada Komentar untuk "Bell's Palsy"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel