Resensi Novel “Edensor”

Resensi Novel “Edensor” - Andrea Hirata dan Tetralogi Laskar Pelangi adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan, begitu pula saat membaca buku atau novel dari tetralogi yang ketiga, yaitu Edensor yang akan membuat Anda merasa penasaran. Mungkin di awal, saat membaca seri buku pertama, Anda merasa belum ngeh atau belum mengerti dengan apa yang ingin disampaikan oleh Andrea Hirata, namun semakin mengikuti berbagai novel yang ditulisnya, apalagi pada kisah Edensor ini, Anda akan semakin mengetahui bahwa novel ini adalah sebuah kisah dan semangat untuk mengejar mimpi dari Andrea. 

Meski bisa dikatakan terlambat, karena baru menulis resensi ini, apalagi buku ini sudah diterbitkan sejak tahun 2007, namun setelah lama teronggok di perpustakaan pribadi dan membaca ulang buku karya Andrea Hirata, semakin menyadari bahwa novel yang ditulis Andrea adalah novel motivasi yang luar biasa, begitu pula dengan resensi ini yang baru-baru ini bisa terselesaikan.

Identitas Buku:

  • Judul: Edensor.
  • Penulis: Andrea Hirata.
  • Penerbit: PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta.
  • Tahun terbit : Cetakan pertama Mei 2007, Cetakan kesembilan Desember 2007.
  • Tebal buku: viii + 290 halaman
  • ISBN: 978-979-1227-02-5.

Resensi Buku “Edensor”

Edensor merupakan novel ketiga dari Tetralogi Laskar Pelangi yang menceritakan tentang keberanian dalam bermimpi, sebuah kekuatan cinta, pencarian diri sendiri dan penaklukan yang gagah berani. Selain itu dengan pengambilan latar yang berbeda dengan dua novel sebelumnya yaitu Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi, Edensor mengambil latar di luar negeri, saat tokoh utamanya yaitu Ikal dan Arai mendapatkan beasiswa dari Uni Eropa untuk menyelesaikan kuliah S2-nya di Universitas Sorbonne, Paris, Prancis.

Resensi Novel “Edensor”
Novel “Edensor”

Andrea tetaplah Andrea yang dengan ciri khasnya, menuliskan kisahnya yang disampaikan melalui tokoh Ikal dengan kisah ironi namun dikemas dalam bentuk parodi dan juga menertawakan kesedihan dengan balutan pandangan yang terpelajar, salah satunya dalam culture shock, apalagi saat kedua tokoh utama Ikal dan Arai yang berasal daari pedalaman Melayu di Pulau Bilitong yang seperti mimpi berada di Paris untuk melanjutkan mimpi meneruskan studi S2-nya.

Baca juga: Resensi Novel “Sang Pemimpi”.

Bahkan secara tidak sengaja, mimpi yang dulu pernah tersemat dalam benaknya bisa tercapai yaitu menjelajah dunia Eropa dan Afrika, ditambah dengan bumbu erotic dengan tambahan peritiwa dari masa lalu mereka berdua. Yang semakin menarik dengan pencarian kisah cinta pertama pada A Ling sampai ketika seorang Katya Kristanaema yang diperebutkan banyak lelaki ganteng dari berbagai negara dan lebih memilih Ikal sebagai pasangan dan sempat menjalin kasih dengan sosok Ikal saat itu.

Kelebihan Novel “Edensor”

Terdapat sisi positif yang disampaikan dalam novel Edensor sebagai novel ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi, yaitu keyakinan dan kemauan yang bisa menuntun kita untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang pernah diiinginkan, bahkan kekuatan cinta bisa mengubah hidup menjadi lebih indah.

Bahkan moto teman-teman Ikal dari Jerman, Marcus Holdvessel, Christian Diedrich dan Katya Kristanaema, yaitu Tiga P: “Preparations Perfect Performance”, memberi arti positif untuk kita dalam melakukan sesuatu, yang berarti penampilan yang sempurna tidak lain karena persiapan yang matang.

Yang tidak kalah bagusnya adalah motivasi dan nasehat Ibunda Guru Muslimah Hafsari, guru Ikal, saat Ikal masih SD, yang menyampaikan bahwa:

Jika ingin menjadi manusia yang berubah, jalanilah tiga hal ini, yaitu sekolah, banyak-banyak membaca Al-Qur’an, dan berkelana

Kekurangan Novel “Edensor”

Secara umum, kisah yang disampaikan Andrea Hirata sangat menarik, namun terdapat satu yang harus diperhatikan yaitu tentang judul “Edensor”. Hal ini dikarenakan yang dimaksud Edensor berada dalam akhir cerita, dan juga terdapat sedikit yang disampaikan tentang Edensor, yang membuat para pembaca bertanya-tanya dan penasaran tentang makna Edensor dalam novel ini

Itu dia sedikit resensi novel “Edensor” karya Andrea Hirata, semoga bermanfaat dan menginspirasi kita semua. 

Belum ada Komentar untuk "Resensi Novel “Edensor”"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel