Psycho Hacking Cara Praktis Meningkatkan Omset Bisnis Kuliner

Saat ini bisnis menjadi semakin berkembang, cara yang dilakukan untuk menarik konsumen pun beranekaragam, termasuk menarik para pelanggan agar mau datang dan menikmati makanan yang disajikan. Dan setelah datang ke tempat kuliner untuk menikmati makanan, adalah bagaimana caranya agar mereka tetap kembali untuk mau datang ke tempat kuliner tersebut, termasuk bagaimana menciptakan sebuah image agar menimbulkan kesan lapar dan senang dengan kuliner yang kita tawarkan. Banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk membuat mereka tertarik untuk datang dan senang dengan tampat kuliner kita, salah satu yang bisa dilakukan ad lah dengan melakukan psycho hacking cara praktis meningkatkan omset bisnis kuliner.

Cara yang akan dipaparkan di bawah ini memang sedikit berbeda dengan teori dan konsep marketing yang berlaku umum, pola ini agak sedikit berbeda, bila biasanya cara menarik konsumen adalah dengan melakukan promosi secara besar-besaran tanpa menarik sisi psikologi konsumen dan juga pelanggan, maka pada tema kali ini, sebenarnya adalah sisi lanjutan dari sebuah teknik marketing dalam sebuah proses bisnis. Tentunya pada bisnis kuliner, berdasarkan kenyataan dan pengalaman di lapangan, memang membutuhkan sebuah sentuhan yang berbeda. Hal inilah yang menyebakan konsep psycho hacking menjadi sangat diperlukan.

Mungkin selama ini anda telah melakukan konsep ini, dengan melakukan pola yang sama pada beberapa tempat kuliner modern, atau tidak sengaja melakukan hal yang sama namun anda tidak merasakan. Pada intinya semua yang dilakukan pada proses marketing adalah menciptakan jumlah penjualan yang banyak setelah proses marketing dilakukan.

Soto Abas Kamal Madura;Psycho Hacking Cara Praktis Meningkatkan Omset Bisnis Kuliner
Soto Abas Kamal Madura (Ilustrasi )

1. Psycho Hacking adalah Konsep Kebutuhan Marketing

Berdasarkan asal katanya, psycho hacking berasal dari kata “psycho” dan “hacking”. Psycho biasanya memiliki arti yang kurang bagus, biasanya berarti seseorang yang digambarkan memiliki sikap yang kurang menyenangkan. Sedangkan hacking, biasanya lebih banyak digunakan dalam bidang komputer, namun secara umum diartikan sebagai sebuah aktivitas menyusup yang bertujuan untuk menyalahgunakan sesuatu. Dalam artian ini, jelas konsep tersebut bisa dipastikan memiliki makna yang negatif dan tidak patut untuk dilakukan dalam sebuah konsep bisnis.
Baca Juga:
Namun, bagaimana jadinya bila kata ”psycho hacking” ini, dilakukan dan diaplikasikan dalam konsep marketing, namun dilakukan dengan tujun yang positif, tentunya hal ini menarik untuk didiskusikan. Ide strategi psycho dalam marketing sebenarnya sudah lama digunakan, namun dalam konsepnya hanya memberikan sebuah teori yang menunjukkan bagaimana melakukan sesuatu yang dilakukan dengan sikap yang baik, sehingga membuat konsumen mau berhubungan lagi dengan sang marketer tersebut.

2. Psycho Hacking Marketing

Konsep “psycho hacking” ini secara praktek diperkenalkan langsung oleh “Magwuz Indonesia” dengan memberikan contoh detail yang secara praktek hanya menggunakan istilah tersebut, namun membelokkan arah atau memberikan kesan psikologi untuk memberikan keuntungan bagi pemilik bisnis kuliner, yang pada akhirnya omset penjualan bisa meningkat.

Psycho Hacking Cara Praktis Meningkatkan Omset Bisnis Kuliner
Soto Abas Kamal Madura (Ilustrasi )
Terdapat langkah yang bisa dilakukan dengan mengaplikasikan konsep psycho hacking dalam bisnis kuliner, antara lain:
  1. Penggunaan warna merah dan atau warna kuning pada resto atau tempat kuliner. Anda pernah atau bahkan sering ke tempat kuliner, seperti  Richeese Factory, Sambal SS, Rocket Chicken atau pun McD?. Kalau anda lihat, terdapat kesamaan corak penggunaan warna dalam resto tersebut. Warna merah dan kuning secara psikologi akan membuat rasa lapar. Selain itu warna merah membuat pelanggan terburu-buru, sehingga tidak akan berlama-lama di restoran, ingin cepat melahap makanan dan segera pergi. Hal ini menjadi hal yang menguntungkan bagi pemilik resto, karena kursi yang digunakan bisa digunakan lagi oleh pelanggan berikutnya.
  2. Menciptakan tata ruang yang membuat orang malas duduk lama. Salah satu caranya adalah memasang kursi yang tidak ada sandarannya, sehingga pelanggan akan fokus pada makanan, begitu selesai makan, dia akan enggan untuk ngobrol. Hal ini yang membedakan pengunaan kursi di fast food, café atau pun restoran fine dining.
  3. Membuat pencahayaan yang terang pada tempat kuliner anda. Bila tujuannya adalah agar pelanggan cepat membeli dan cepat segera meninggalkan tempat kuliner anda, maka anda bisa mencontoh trik dari McD dengan membuat lampu yang sangat terang, berbeda dengan restoran dan juga café fine dining yang dibuat remang-remang.
  4. Menunjukkan kesibukan memasak dan juga keriuhan pembeli. Secara psikologis hal ini akan berpengaruh pada bawah sadar para pelanggan, seperti di McD , anda akan melihat sebuah keriuhan petugas dalam melayani pembeli dan terlihat menggoreng ayam di dapur, artinya McD yang sedang ramai, dan laris manis, ditambah bau makanan yang gikmat, menjadikan perut keroncongan.
  5. Membuat aroma masakan yang tercium secara terus menerus. Hal ini membuat pelanggan segera ingin menikmati makanan yang disajikan.
Sederhana dan sangat jitu, membuat konsep seperti di atas, karena pada intinya adalah membuat warung makan yang banyak pembeli, pembelinya banyak dan terus datang dalam waktu yang cepat. Konsep pscycho hacking tersebut sangat sesuai untuk bisnis kuliner yang menginginkan “pesan – makan - pulang”. Tidak ada ngobrol-ngobrol, tidak ada nongkrong-nongkrong dan tidak ada yang numpang Wi-Fi.

Salah satu cara lagi untuk membuat sisi psikologi pembeli adalah dengan memperhatikan aspek pendengaran, salah satunya dengan menyediakan “krupuk”. Dengan menyediakan krupuk, akan terasa sensasi kriuk disetiap suapan, hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan anda.
Itu dia sedikit cara meningkatkan penjualan dengan “psycho hacking cara praktis meningkatkan omset bisnis kuliner”. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel