SUKSES BISNIS BUDI DAYA KROTO DENGAN SARANA STOPLES

Masuk dunia bisnis memang mengasyikkan, begitu banyak suka duka yang dialami seorang pengusaha saat berbisnis, bisa saja tidak langsung berhasil, ada yang harus memulai dari bawah dengan berbagai tantangannya, ada yang bisa langsung menemukan formula yang tepat, sehingga bisnis bisa langsung dijalankan dan bisa menghasilkan profit, namun banyak yang mengalami jatuh bangun dalam membangun bisnisnya. Hal ini juga dialami Sutrisno, seorang warga RT 2/9, Kelurahan Winduhaji, Lingkungan Bubulak, Kuningan, Jawa Barat, yang mengalami jatuh bangun saat berbisnis. Sukses bisnis budi daya kroto dengan media stoples, menjadi jalan bagi Sutrisno untuk menjadi sorang pengusaha.

Tidak mudah”, untuk memulai usaha. Namun seseorang yang memiliki jiwa pengusaha pasti mencari solusi atas kata "tidak mudah" tersebut. Begitu pula dengan Sutrisno, banyak sekali usaha yang dijalani lelaki ini sebelum menemukan usaha yang tepat dan berhasil. Namun secara tidak sengaja Sutrisno mencoba usaha bisnis kroto, bahkan dengan keuletan dan kegigihannya, bisa dibilang Sutrisno berhasil dan sukses menjalani bisnis kroto yang merupakan bisnis unik dan tidak banyak digeluti orang.

1. Ide Awal Membangun Bisnis Kroto

Ketertarikan menekuni bisnis kroto yang dilakukan Sutrisno berawal dari banyaknya orang yang memiliki hobi memelihara burung kicau, apalagi banyak bermunculan kios penjual pakan burung, dan salah satu pakan burung yang dibutuhkan adalah kroto. kebutuhan kroto sebagai pakan burung, membuka pikiran Sutrisno, dan memunculkan sebuah ide untuk membuka bisnis budi daya kroto.

SUKSES BISNIS BUDI DAYA KROTO DENGAN SARANA STOPLES
Sutrisno dan budi daya krotonya (Sumber Gambar: www.radarcirebon.com)
Dengan semangat dan rasa penasaran, akhirnya Sutrisno memberanikan diri untuk mencari informasi tentang kroto. Dan akhirnya, Sutrisno menemukan sebuah artikel di internet tentang budi daya semut rangrang yang juga menyediakan pelatihan tentang semut rangrang tersebut. Akhirnya dengan bekal uang Rp. 1,5 juta untuk biaya pelatihan dan membeli bibit kroto, Sutrisno memberanikan diri untuk bersemangat memulai bisnis kroto di rumahnya.

2. Memulai Budi Daya Kroto

Kroto adalah anak dari semut rangrang yang berwarna putih. Kebutuhan kroto sebagai makanan pokok beberapa jenis heean peliharaan, seperti burung berkicau, menjadikan sebuah peluang bisnis yang menjanjikan bagi yang menjalaninya. Dengan berkembangnya jaman dan juga semakin banyaknya orang-orang yang memelihara burung berkicau, menjadikan permintaan akan kroto semakin meningkat, dengan semakin banyaknya permintaan kroto, menjadikan para penjual tidak bisa hanya mengandalkan dengan mencarinya di pohon-pohon. Maka solusinya adalah membudidayakannya dengan beternak kroto di rumah.
Baca Juga: Tips Aman Dari Penipuan Saat Parkir Mobil di Mall.
Begitu pula dengan Sutrisno, dengan memanfaatkan sebuah kamar kosong yang berada di belakang rumahnya yang kebetulan tidak terpakai, Sutrisno mulai membudidayakan ribuan semut rangrang dengan media stoples sebagai sarang. Dan dengan usahaa yang dijalankannya bisa menghasilkan untung besar dari omzet penjualan krotonya. Apalagi yang disediakan Sutrisno tidak hanya kroto, namun juga menyediakan bibit kroto. Dengan harapan bibit kroto yang dibeli oleh konsumennya bisa dikembangkan sendiri, karena dari satu stoples bibit kroto bisa menghasilkan kroto sebanyak dua stoples.

3. Budi Daya Kroto Pemula 

Bagi para pemula, atau anda yang baru menjalani sebuah usaha dan tertarik untuk membudidayakan semut rangrang untuk kroto, tentu masih merasakan bahwa mengembangkan kroto adalah uasaha yang masih tabu. Namun  kalau anda melihat sebuah peluang yang bisa memberikan nilai positif bagi hidup anda, tentu peluang ini akan anda ambil. Bagi seorang pemula, alangkah baiknya bila budidaya kroto ini dilakukan dengan membeli bibit kroto dari peternak lain. Terdapat keuntungan yang bisa anda dapatkan bila anda membeli bibit kroto dari peternak lain, anda bisa mendapatkan bibit kroto yang sudah ada ratu, prajurit, dan juga pekerja semut di satu tempat.

4. Budi Daya Kroto tanpa Ratu

Sebenarnya triks ini adalah salah satu trick yang bisa anda gunakan untuk beternak atau bidi daya kroto tanpa ratu semut rangrang, karena biasanya ratu semut dan kroto dijual secara terpisah, dan harga ratu semut rangrang juga lebih mahal bila dibandingkan dengan harga kroto. Beternak bibit kroto tanpa ratu bisa dilakukan, karena pada dasarnya ratu semut rangrang juga berasal dari bibit kroto biasa juga. Ratu semut bisa didapatkan, apabila waktunya sesuai dengan masa pertumbuhan dan perkembangbiakannya juga baik dan benar.

5. Budi Daya Kroto Dengan Stoples

Menarik sekali membudidayakan kroto, apalagi budi daya ini bisa menghasilkan. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mengunakan stoples. Terdapat keunggulan dan kelemahan menggunakan stoples dibanding dengan media alam, antara lain:

Budi Daya Kroto Dengan Stoples
Budi daya kroto dengan media stoples (Sumber gambar: www.jualo.com)
Keuntungan menggunakan stoples, antara lain:
  • Proses panen kroto bisa dilakukan dengan mudah.
  • Wadah atau media bisa mudah didapatkan dan harganya pun murah.
  • Proses menjual bisa dilakukan dengan cepat.
  • Bisa meningkatkan pertumbuhan kroto, karena wadah yang digunakan berwarna bening.
Kelemahan menggunakan media stoples dalam budi daya kroto adalah wadah bisa cepat penuh, karena tempatnya yang terbatas.

6. Pengalaman Sutrisno Membudidayakan Kroto

Semut rangrang memiliki karakter dengan hidup berkoloni. Oleh karena itu, sebagai pembudi daya kroto, kita harus memahami  karakter semut rangrang dengan tidak mencampurnya dalam satu wadah, apabila kita mencampurnya, alih-alih bisa menghasilkan, semut rangrang bisa saling berkelahi dan akhirnya banyak yang mati. Dari pengalaman yang didapatkan ini, menjadikan Sutrsino bisa memiliki 500 stoples bibit kroto dalam kandang kecil. Bahkan saat ini, Sutrisno juga mengembangkan budi daya semut rangrang dengan media alam untuk memenuhi kebutuhan kroto yang semakin banyak.
Baca Juga: Cara Mengetahui Tahun Produksi Ban Mobil.
Salah satu keunggulan menggunakan media alam, yaitu produksi kroto tomatis menjadi lebih banyak karena semut rangrang tumbuh dan berkembangbiak normal secara alami. Bahkan menurut Sutrisno dari lahan yang berukuran 4x6 meter  terdapat 30 sarang semut rangrang .

7. Tantangan Bisnis Budi Daya Kroto

Pada awal menjalani bisnis budi daya kroto ini, tentunya tidak semudah yang dibayangkan, begitu pula dengan Sutrisno. Berbagai kendala yang ditemukan Sutrsino sampai membuat budi daya kroto yang dijalani hampir gagal. Namun karena keuletan dan kegigihannya, Sutrisno secara perlahan berhasil mengatasi dan usahanya masih berjalan dan tetap bertahan sampai sekarang.

Itu dia sedikit ulasan tentang pengalaman Sutrisno membudidayakan kroto dan sukses bisnis budi daya kroto dengan media stoples. Semoga bermanfaat dan bisa menginspirasi anda. Terima kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel