Berkunjung ke Yogyakarta adalah menjadi hal yang menyenangkan apalagi bagi seorang traveler. Yogyakarta adalah sebuah kota yang menyenangkan, penuh daya magis yang selalu mengajak orang untuk datang menikmati keindahaan kota ini. Di dalam Kota Yogyakarta sendiri banyak sekali tempat wisata yang menarik, yang untuk menikmatinya saja tidak bisa habis dalam satu hari, apalagi di luar kota Yogyakarta, saat ini begitu banyak wisata alam yang telah mulai dikembangkan, dan sangat menarik.
Cerita dan pengalaman wisata kali ini, masih diseputaran Kota Yogyakarta, yang kebetulan saat saya menikmati wisata ini “Malioboro”, kawasan pedestrian Malioboro masih dalam proses pembangunan. Kalau biasanya saya menikmati jalanan ini, di saat ramainya pedagang kaki lima, saat ini saya menikmati Malioboro dipagi buta setelah Sholat Shubuh sambil menghirup udara pagi Yogyakarta.
 |
| Jalan Malioboro Yogyakarta |
Liburan Wisata Yogyakarta – Indahnya Malioboro di Pagi Hari
Suasananya yang luar biasa segar setelah turun hujan menambah segarnya pagi. Banyak sekali aktivitas yang dilakukan warga Yogyakarta dan wisatawan untuk menikmati pagi, bagi pedagang aktivitas pagi ini adalah waktu untuk mempersiapkan dagangannya.
 |
| Malioboro di Pagi Hari |
Sekilas info. Jalan Malioboro merupakan kesatuan jalan ini merupakan poros garis imajiner Kraton Yogyakarta yang terdiri dari Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro dan Jalan Margo Mulyo. Selain itu juga adalah salah satu kawasan yang terdiri atas tiga jalan di Kota Yogyakarta mulai dari Tugu Yogyakarta sampai dengan perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Di area wisata Malioboro yang merupakan pusat dari titik temu poros tempat penting di Kota Yogyakarta, di wilayah ini terdapat banyak tempat bersejarah dan tempat wisata yang bisa dikunjungi, antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Umum 1 Maret.
Baca Juga:
 |
| Pertigaan Jalan Dagen - Jaan Malioboro |
Traveling Murah Ke Yogyakarta – Nikmatnya Jalan-jalan di Malioboro
Menikmati Jalan Malioboro di pagi hari memang sangat menyenangkan, apalagi jalan ini terkenal dengan banyaknya pedagang kaki lima. Di pagi hari ini biasanya sangat banyak bermunculan kuliner pagi, yang menjadi ciri khas kuliner Kota Yogyakarta, misalnya angkringan kopi dan angkringan nasi kucing yang bertebaran di Jalan Malioboro dan sekitar Stasiun Tugu.
Pada saat saya mengunjungi Malioboro masih proses pembanguan pedestrian, dan saya yakin apabila pedestrian sudah jadi, hal ini menjadi fasilitas yang menyenangkan bagi para pejalan kaki khususnya wisatawan yang ingin menikmati suasana
Jalan Malioboro.
 |
| Menikmati Bubur Ayam di Malioboro |
Sejarah Nama Malioboro. Sebagai kawasan wisata belanja yang legendaris di Kota Yogyakarta, tidak lepas dari proses nama Malioboro sendiri. Nama Malioboro berasal dari nama seorang anggota kolonial Inggris yang dulunya pernah menduduki Yogyakarta tahun 1811 sampai dengan 1816 Masehi yang bernama “Marlborough”.
 |
| Suasana Malioboro Pagi Hari |
Pemerintah Penjajah Hindia Belanda saat itu, sekitar abad ke-19 dengan sengaja membangun Malioboro di Pusat Kota Yogyakarta sebagai pusat pemerintahan dan perkenomian, dengan maksud untuk menandingi kekuasaan Keraton yang memang mendominasi kawasan Malioboro. Terdapat beberapa bangunan yang didirikan oleh Belanda dan saat ini masih berdiri:
- Benteng Vredeburg (Benteng ini didirikan tahun 1765, saat ini benteng ini dibuka untuk museum).
- Istana Keresidenan Kolonial (saat ini menjadi Istana Presiden Gedung Agung).
- Pasar Beringharjo dan Hotel Garuda (dahulu digunakan sebagai tempat menginap dan berkumpulnya para elit kolonial).
- Kawasan Pertokoan Malioboro (sebagai pusat perekonomian kolonial).
