Fenomena Bediding dan 8 Wilayah Indonesia yang Dinginnya Bikin Kaget di Agustus 2025

Bulan Agustus ini ada yang sedikit berbeda, tentunya dengan kondisi cuaca yang saat ini terasa sangat dingin dan berbeda dengan biasanya. Anda penasaran? Kondisi ini disebut dengan “bediding”. Untuk itulah tertarik dengan hal tersebut, kali ini akan disampaikan tentang fenomena bediding dan 8 wilayah Indonesia yang dinginnya bikin kaget di Agustus 2025 ini.

fenomena-bediding-dan-8-wilayah-indonesia-yang-dinginnya-bikin-kaget
Ilustrasi (Gambar: Kompas.com)

Fenomena bediding kembali menyelimuti beberapa wilayah di Indonesia, membawa hawa dingin yang menusuk tulang selama puncak musim kemarau, terutama di bulan Agustus 2025. 

Mengenal Apa Itu Bediding: Dingin di Tengah Kemarau

Bediding adalah istilah lokal yang merujuk pada kondisi suhu udara yang sangat dingin saat musim kemarau. Secara ilmiah, fenomena ini berkaitan erat dengan pergerakan angin dan tutupan awan. Selama puncak musim kemarau, seperti pada Juli dan Agustus, angin dari Australia bergerak ke arah Indonesia. Angin ini membawa massa udara kering dan dingin, yang membuat suhu di beberapa daerah, terutama yang memiliki topografi dataran tinggi atau berada di jalur angin, menjadi sangat rendah.

Baca juga: 25 Pulau Terindah di Dunia 2025 dan Pesona Eksotis Paros, Bali, hingga Hawaii.

Selain itu, saat musim kemarau, tutupan awan cenderung lebih sedikit. Ini berarti panas dari permukaan bumi yang terserap di siang hari lebih mudah dilepaskan kembali ke atmosfer pada malam hari. Akibatnya, suhu permukaan bumi dan udara di sekitarnya menurun drastis, menyebabkan sensasi dingin yang ekstrem, bahkan hingga menciptakan embun beku di beberapa area dataran tinggi seperti Dieng.

8 Wilayah Paling Dingin di Indonesia Selama Bediding Agustus 2025

Berikut adalah 8 wilayah yang merasakan dampak paling signifikan dari fenomena bediding di bulan Agustus 2025, lengkap dengan kondisi unik di masing-masing lokasi:

1. Pegunungan Dieng, Jawa Tengah

Dieng, yang memang dikenal dengan udaranya yang sejuk, menjadi wilayah dengan sensasi dingin paling ekstrem. Suhu di pagi hari dapat mencapai di bawah 0°C, menciptakan fenomena embun beku atau "bun upas" yang menyelimuti dedaunan dan tanaman. Pemandangan ini bagaikan salju di negeri tropis dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

2. Bandung dan Lembang, Jawa Barat

Kota kembang ini tak luput dari sapuan angin dingin bediding. Bandung dan Lembang, yang berada di dataran tinggi, mengalami penurunan suhu signifikan. Udara sejuk khas Puncak yang biasanya dinikmati kini berubah menjadi dingin menusuk, memaksa warga untuk mengenakan pakaian hangat bahkan saat beraktivitas di siang hari.

3. Bali

Siapa sangka, pulau dewata yang identik dengan pantai dan panasnya matahari juga merasakan bediding? Suhu di beberapa area dataran tinggi seperti Kintamani dan Bedugul menurun drastis. Bahkan di area pesisir, angin malam yang kering membuat udara terasa lebih sejuk dari biasanya.

4. Nusa Tenggara Barat (NTB)

NTB, khususnya di wilayah dataran tinggi Lombok, juga mengalami fenomena bediding. Angin kering dari Australia yang membawa hawa dingin langsung menyapa wilayah ini. Para penduduk dan wisatawan merasakan sensasi sejuk yang tidak biasa, yang menambah nuansa berbeda pada pengalaman mereka.

5. Nusa Tenggara Timur (NTT)

Sama seperti NTB, NTT merupakan salah satu wilayah yang paling terdampak karena letaknya yang lebih dekat dengan Australia. Suhu dingin terasa begitu kuat, terutama di pagi hari. Kondisi ini membuat suhu di daerah-daerah seperti Labuan Bajo dan Sumba terasa lebih sejuk.

6. Sulawesi Selatan

Meskipun berada di luar jalur utama angin dingin, beberapa area dataran tinggi di Sulawesi Selatan seperti Malino dan Bira juga merasakan dampaknya. Angin dari selatan membawa hawa sejuk yang membuat suhu di wilayah tersebut menjadi lebih rendah dari biasanya.

7. Jakarta

Ibu kota negara, Jakarta, yang terkenal dengan udaranya yang panas dan lembap, juga merasakan sensasi dingin bediding. Meskipun tidak seekstrem Dieng, suhu udara pada pagi hari terasa lebih sejuk dan kering. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya tutupan awan dan masuknya massa udara kering, yang membuat kota ini terasa lebih nyaman dan segar di pagi hari.

8. Surabaya

Kota pahlawan, Surabaya, yang sering disebut sebagai salah satu kota terpanas di Indonesia, juga mengalami penurunan suhu saat malam hari. Angin dingin dari selatan membuat suhu terasa lebih sejuk dan kering, memberikan sedikit kelegaan dari panas yang biasanya mendominasi.

Mengapa Fenomena Bediding Terjadi? Penjelasan Ilmiahnya

Fenomena bediding yang terjadi selama Juli dan Agustus 2025 bukanlah kebetulan. Ini adalah hasil dari kombinasi dua faktor utama yang saling berkaitan erat.

Faktor Utama: Angin Muson Australia

Pada bulan-bulan ini, Indonesia berada dalam pengaruh angin muson timur-tenggara yang bertiup dari Benua Australia. Perlu diingat bahwa pada bulan-bulan tersebut, Australia sedang mengalami musim dingin. Massa udara yang bergerak dari Australia menuju Indonesia ini membawa sifat-sifat dingin dan kering. Ketika massa udara ini sampai di Indonesia, ia langsung memengaruhi suhu udara, terutama di wilayah-wilayah yang dilewatinya.

Faktor Kedua: Langit Cerah dan Minim Tutupan Awan

Pada puncak musim kemarau, langit di sebagian besar wilayah Indonesia cenderung cerah dan tidak banyak awan. Awan berfungsi seperti selimut. Di siang hari, awan membantu menahan panas agar tidak terlalu banyak masuk ke permukaan bumi, sementara di malam hari, awan menahan panas dari permukaan bumi agar tidak cepat terlepas ke atmosfer.

Saat langit cerah tanpa awan, panas yang terserap oleh permukaan bumi di siang hari akan terpancar kembali ke angkasa dengan sangat cepat saat malam tiba. Proses ini disebut radiasi balik Bumi (radiasi gelombang panjang). Akibatnya, suhu permukaan dan udara di sekitarnya menurun secara drastis, menciptakan sensasi dingin yang ekstrem.

Kombinasi dari angin dingin Australia yang kering dan pelepasan panas yang efisien karena minimnya awan inilah yang secara sempurna menciptakan fenomena bediding.

Dampak Bediding dan Cara Menghadapinya

Fenomena bediding tidak hanya berdampak pada suhu. Perubahan ini juga dapat menyebabkan kekeringan dan peningkatan potensi kebakaran hutan karena udara yang kering. Bagi kesehatan, suhu ekstrem dapat memicu penyakit pernapasan seperti flu dan batuk.

Untuk menghadapi bediding, disarankan untuk:

  • Kenakan pakaian tebal pada malam dan pagi hari.
  • Konsumsi makanan dan minuman hangat untuk menjaga suhu tubuh.
  • Jaga kelembapan tubuh agar tidak mudah sakit.
  • Tetap waspada terhadap potensi kebakaran di lingkungan sekitar, terutama di daerah kering.

Semoga sedikit informasi tentang fenomena bediding dan 8 wilayah Indonesia yang dinginnya bikin kaget di Agustus 2025 tersebut bisa menjadi referensi untuk kita semua. Dan dengan pemahaman yang tepat tentang fenomena bediding, kita dapat lebih siap menghadapinya. 

Belum ada Komentar untuk "Fenomena Bediding dan 8 Wilayah Indonesia yang Dinginnya Bikin Kaget di Agustus 2025"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel