Mengenal Simpanse

Anda kenal atau tahu dengan simpanse? Tentunya tahu dong, entah melihatnya di televisi, membacanya dibuku atau pernah melihatnya di kebun binatang. Kali ini ada yang menarik dengan informasi fauna, yaitu dengan mengenal simpanse.

mengenal-simpanse
Ilustrasi (Gambar: CNN/Comedy Wildlife Photography Awards 2019)

Terdapat banyak catatan menarik tentang simpanse, khususnya tentang kehidupan juga kecerdasannya. Salah satunya juga pernah disampaikan oleh Christantiowati yang pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 546.

Simpanse adalah Hewan yang Cerdas

Banyak yang mengatakan simpanse (Pan troglodytes) adakah hewan yang cerdas. Kebanyakan simpanse hidup di Taman Nasional Gombe, Tanganyika (saat ini Tanzania).

Sejak usia tiga tahun simpanse sudah memakai alat untuk mencari makanan tambahan atau menyerang musuh. 

Saat bersantap, ia memanfaatkan batu untuk memecah biji. Simpanse mengenal senjata untuk memukul dan menyerang. Benda keras yang dapat digenggam dipakai sebagai senjata lempar. Daun atau ranting biasa dibentuk sesuai kegunaan. Gumpalan lumut untuk spons pengisap cairan bersih atau lumut sebagi pembuah buang hajat.

Baca juga: Lutung Jawa.

Simpanse mulai tumbuh gigi pada usia 3 bulan, melangkah atau menunggang punggung induk (5 bulan), membuat sarang tidur (8 bulan) terlibat perkelahian remaja (18 bulan), baru matang dan melahirkan di usia 11 atau 12 tahun.

Karena kemiripan DNA sampai 98% dengan manusia, simpanse memiliki golongan darah A, B, atau O.

Segala tingkah laku simpanse di alam serupa manusia. Simpanse sadar akan dirinya, mampu menafsirkan perasaan atau suasana hati, dan mengenali kebutuhan sesama. Simpanse pun punya rasa humor, mengungkapkan senang, sedih, marah, takut, peka, dan menderita secara fisik.

Dunia intrik simpanse jauh lebih agresif dibandingkan orang utan yang cenderung tenang dan lemah lembuh.

Simpanse adalah omnivora. Simpanse Gombe menyantap lebih dari 90 jenis daun, ranting, kulit kayu, dan getah berbagai tumbuhan. Juga serangga dan burung kecil berserta telurnya. Sebagai pelengkap kebutuhan mineral, simpanse kadang memakan tanah berzat garam. 

Satu kelompok simpanse beranggotakan 40 sampai 50 individu, dan tiap tahun minimal memburu dan membunuh 50-an babi hutan, rusa, kijang, dan kera kecil lainnya.

Kecerdasan simpanse terlihat saat berburu. Terdapat pembagian tugas yang jelas. Ada yang di atas untuk mengawasi dan memerintah, siapa yang di bawah untuk memancing serangan. Saat buruan didapat, peringkat kekuasaanlah yang menentukan pembagian makanan. Sang pemimpin dan keluarganyalah (istri-istri dan anak-anak) yang mendapat kesempatan pertama dan utama.

Kehidupan Perkembangbiakan Simpanse

Dalam kehidupan perkawinan simpanse, terjadi female choice, yaitu sang jantan harus lebih menampilkan keunggulan untuk menarik si betina. Hidup berkelompok, dan bersaing memicu kepintaran.

Sang pemimpin, alpha male menentukan siapa yang bolah kawin dengan siapa. Yang boleh kawin adalah keturunannya saja, sedangkan yang lain memperkosa tak resmi. Yang menentukan adalah betinanya, dari kebagusan penampilannya, bukan kemurnian gen. Biasanya terjadi lingkaran dalam. Anak kepala suku kelak cenderung menjadi kepala suku juga.

Jantan beta (kedua) yang ingin menjadi alfa harus bertarung fisik. Kalau beta kalah, ia harus keluar dari kelompok itu dan bergabung dengan kelompok jantan lainnya. Male bond. Kalau beta menang, ia jadi alfa. Mantan alfa kini jadi pecundang, harus keluar dari kelompok dan bergabung dengan kelompok jantan lainnya.

Alfa harus membuat persekutuan, untuk membentuk pendukung dalam rangka memperebutkan kekuasaan yang sangat menentukan pembagian makanan dan keturunan. Periode ini berlangsung 4 sampai 5 tahun, mulai dari usia 12 sampai 15 tahun. Usia simpanse bisa sampai 30 sampai 40 tahun.

Mencari Kutu, Proses Saling Menghargai dalam Pergaulan, Nilai Sosial dan Nilai Diri Simpanse

Saat simpanse jantan berkuasa, maka ia harus kawin sebanyak-banyaknya, jadi fisiknya harus kuat. Begitu beta berkuasa, mengambil alih alfa, ia harus membunuh semua bayi yang disusui ibunya. Infanticide.

Menururt Dr. Jatna Suriatna dari University of Mexico, peraih gelar doktor Bioanthropology dan master Primate Ecology, hal tersebut wajar, karena kalau si beta tidak membunuh bayi-bayi simpanse itu, para induk tidak akan bisa hamil. Sebab induk yang menyusui takkan hamil. Jadi beta tidak membiarkan seekor pun anak keturunan pesaingnya hidup untuk membuka peluang bagi keturunannya. Yang akan lahir dan tumbuh dewasa hanya anak-anaknya.

Selama 4 sampai 5 tahun menjadi raja, fisik dan mental alfa otomatis unggul. Jantan beta bisa memilih. Sejak awal mengisyaratkan jadi pesaing, atau bersikap jadi murid yang baik, yang terus tumbuh perlahan memupuk kekuatan untuk menggulingkan kekuasaan. Itulah chimpanzee politics.

Mencari kutu adalah bagian saling menghargai dalam pergaulan, nilai sosial dan nilai diri. Jantan alfa diikuti oleh jantan beta. Perilaku beriskap tunduk. Dengan simpanse beta ingin mengutui, jika si jantan alfa menanggapi, mereka bisa jadi teman dekat. Hal ini penting karena berlaku kinship behaviour, nepotism. Kerabat lebih diutamakan. Betina yang menjadi istri pertama sampai ketiga biasanya masih bersaudara, adik kaka. Sedangkan yang tak punya ‘hubungan darah’ harus lebih unggul di bidang lain agar bisa masuk lingkaran dalam.

Itu dia sedikit informasi tenatang mengenal simpanse. Semoga informasi tersebut bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Mengenal Simpanse"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel