Tips Mengatasi Luka Bakar

Anda pasti pernah merasakan terkena api, atau secara tidak sengaja bagian tubuh lainnya terkena api saat membakar sampah. Tentu untuk mengatasi luka, Anda segera mengoleskannya dengan obat oles untuk meredakan sakit dan agar kulit kembali sepertiu semula. Tidak hanya Anda, mungkin Anda pernah mendengar tetangga sekitar yang mengatakan bahwa kecap, bisa menjadi obat ampuh untuk mengatasi luka bakar ringan. Apa benar demikian? Tips mengatasi luka bakar di bawah ini akan memberikan sedikit gambaran cara mengatasi saat tubuh terkena luka bakar.

tips-mengatasi-luka-bakar
Ilustrasi (Gambar: firstaidtrainingharrogate.co.uk)

Tidak dapat dipungkiri, kekurang pahaman dan juga kurangnya informasi sering menjadikan kecap sebagai obat pertongan pertama pada luka bakar ringan. Selain harganya yang murah juga mudah didapat. Ternyata hal ini kurang tepat, kecap malah bisa menyebabkan terjadinya infeksi.

Penyebab Luka Bakar

Pada dasarnya sebagai obat pertolongan pertama untuk luka bakar ringan hanya siraman atau bahkan rendaman air bersih. Namun bagaimana kalau luka bakarnya parah yang disebabkan oleh api, sengatan listrik atau bahan kimia.

Terdapat beberapa informasi yang membahas tentang luka bakar termasuk penanganannya, salah satunya yang disampaikan oleh Christantiowati, yang catatannya pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi No. 518, yang menyampaikan beberapa informasi, bila lukanya ringan, bekas yang ditinggalkan kecil dan mudah ditangani. Namun bila lukanya berat, tentu saja risikonya bisa cacat permanen hingga kematian.

Luka bakar berat tentu saja membutuhkan perawatan lama, mungkin juga diperlukan operasi sampai berkali-kali dan membutuhkan biaya yang besar.

Baca juga: Tips Menyembuhkan Koreng.

Luka bakar menimbulkan kerusakan atau hilangnya jaringan yang diakibatkan kontak dengan sumber panas dan sumber ekstra dingin (froshbite).

Terdapat banyak sumber panas yang bisa menimbulkan luka, seperti api, setrika, yang sedang dipakai, ledakan kompor, air atau minyak panas. Sumber lainnya yaitu bahan kimia (bisa berupa asam kuat atau basa kuat) dan radiasi. Luka bakar bisa juga terjadi karena sengatan listrik.

Sedangkan air panas penyebab luka bakar masih dibedakan menjadi air panas bersih dan air panas kotor. Disebut kotor bila didalamnya terkandung bahan lain, seperti kuah bakso. Bila tidak segera dibersihkan, air panas kotor bisa menjadi media tumbuhnya bakteri pada luka.

Luka bakar Dikasih Apa?

Yang harus diperhatikan segera setelah terjadi luka bakar adalah dengan segera menghentikan proses luka bakar dengan memutuskan dan menjauhkan korban dari sumber penyebabnya.

Bila tersenggol knalpot panas, terciprat atau tersiram air atau minyak panas, segera siramkan air ke bagian tubuh yang terkena panas. Bila perlu, rendam atau kompres selama 5 sampai 15 menit. Bukan dengan air dingin atau air es, karena bisa menyebabkan luka lebih dalam, hipotermia (menurunnya suhu tubuh) dan gangguan irama jantung.

Bila pakaian korban terbakar, jangan biarkan ia berlarian kesana kemari. Minta dirinya agar berguling-guling agar apinya padam. Kalau masih belum padam, siram dengan air atau lingkupi dengan kain bersih yang dibasahi.

Yang harus diingat, kain katun mudah menempel pada tubuh bila terbakar, untuk melepaskan jangan ditarik secara paksa. Gunting bahan tersebut dan lepaskan secara hati-hati. Segala yang melekat pada korban, seperti pakaian dan perhiasan harus segera dibuka untuk melepaskan panas yang tertinggal pada benda-benda tersebut.

Apabila korban terkena bahan kimia, langsung siram atau rendam dengan air bersih. Ph air yang netral (7,34) bisa mengurangi kepekaan asam atau basa. Lakukan dengan hati-hati, jaga jangan sampai cairan kimia menyebar ke bagian tubuh yang lain. Lepaskan pakaian korban yang terkena bahan kimia. Dan sebisa mungkin penolong menghindari kontak langsung dengan korban dan baju yang dikenakan. Apabila ada, gunakan sarung tangan, masker, baju pelindung dan kacamata pelindung untuk menghindari kontak dengan darah dan cairan korban.

Pada kasus tersengat arus listrik, maka matikan dengan segera sumber listriknya atau putuskan korban dari sumber listrik dengan kayu kering atau bahan lain yang kedap listrik, seperti plastik atau karet. Yang perlu diingat adalah saat menolong, gunakan alas kaki kering agar tidak ikut tersetrum. Apabila korban tidak sadarkan diri, periksa napas dan denyut nadinya, bila terganggu, berikan resusitasi jantung-paru dan pernapasan buatan, kemudian bawa ke rumah sakit terdekat.

Penanganan Pada Luka Bakar

Penanganan pada luka bakar harus dilakukan secara hati-hati, dan penanganan ini tergantung pada tingkat keparahan, yang ditentukan oleh tingginya suhu, lama, luas dan dalamnya jaringan tubuh yang terimbas sumber panas.

Tingkat keparahan luka bakar terdapat 3 jenis, yaitu ringan, sedang dan berat. Penggolongan ini tentu saja sangat berguna untuk menentukan tindakan perawatan yang akan dilakukan.

Baca juga: Hati-hati Kanker Rongga Mulut!

Luka bakar ringan yang membuat kulit kemerahan melepuh cukup diolesi salep livertran (bisa dibeli di apotek terdekat), dan permukaan lukanya tidak perlu ditutup. Bila bergelembung, jangan dipecahkan agar menjadi semacam kain kasa hidup. Setelah gelembung pecah sendiri, kulitnya jangan dikupas, cukup lindungi dari paparan air mandi, sebab kulit didalamnya masih kulit muda yang mudah ditembus kuman. Perawatan dengan antiseptik tetap diperlukan selain menambah salep livertran dan salep lain sesuai saran dari dokter untuk membantu menumbuhkan jaringan kulit baru, tetapi luka lepuh bergelembung yang luas membutuhkan perawatan khusus di rumah sakit.

Untuk luka bakar sedang dan berat penangannya lain lagi. Terdapat 5 (lima) tahap penanganan, yaitu:

  1. Menolong korban melewati tahap kritis antara hidup dan mati.
  2. Mengusahakan penutupan luka.
  3. Mengembalikan fungsi-fungsi tubuh yang penting untuk kegiatan sehari-hari dan rekonstruksi.
  4. Mengembalikan kemampuan bermasyarakat dan kegiatan kerjanya semula.
  5. Memperbaiki penampilan bekas luka.

Pada tahap terakhir tersebut menjadi proses yang sangat berat, sangat lama, bisa bertahun-tahun, dengan biaya tinggi dan juga melibatkan tim dokter bedah spesialis dan psikolog.

Apa itu Luka Bakar Derajat 3?

Untuk menentukan tingkat keparahan luka bakar digunakan dua parameter, antara lain:

  • Kedalaman luka bakar.
  • Luas luka bakar.

Pada kedalaman luka bakar didasarkan pada sistem derajat, antara lain:

  • Luka bakar derajat 1 hanya mengenai permukaan terluar (epidermis). Penampakannya seperti luka bakar sinar matahari, sangat nyeri tanpa gelembung berisi cairan (bulae). Luka bakar pada tingkat ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam 5 sampai 10 hari.
  • Luka bakar derajat IIA ini mengenai epidermis dan sebagian dermis, timbul bulae dengan dasar luka kemerahan dan sangat nyeri. Luka ini bisa sembuh sendiri dalam 10 sampai 14 hari.
  • Luka bakar derajat IIB, pada luka bakar ini mengenai hampir seluruh bagian dermis, timbul bulae dengan dasar luka keputihan, sebagian besar organ kulit seperti akar rambut atau kelenjar keringat masih utuh. Pada luka ini justru tidak terasa nyeri, karena ujung-ujung saraf sudah rusak. Kelenjar seba dan kelenjar minyak yang merupakan sumber biji kulit (keratinosit) ikut rusak hingga pembentukan sel pembentuk lapisan penutup permukaan yang terbuka dan kelenjar-kelenjar (epitel) sulit terjadi dan memerlukan cangkok kulit. Biasanya, luka akan pulih dalam waktu lebih dari satu bulan.
  • Luka bakar derajat III. Pada luka bakar ini mengenai seluruh ketebalan kulit. Bagian yang terbakar berwarna coklat kehitaman, abu-abu atau putih kering, dan letaknya lebih rendah dari kulit sekitarnya. Luka bakar pada derajat ini tidak menimbulkan bulae dan rasa nyeri. Penyembuhan sangat lama karena tidak ada epitelisasi spontan dari dasar luka.
  • Luka bakar derajat IV. Pada luka bakar ini mengenai struktur di bawah kulit (lemak, jaringan ikat, otot, tulang). Pada tahap ini terjadi penggumpalan protein pada epidermis dan dermis menjadi eschar (parut), tanpa rasa nyeri karena ujung saraf sensorik mengalami kerusakan.

Untuk menghitung luas luka bakar, dikenal aturan sembilan (rule of nine atau rule of wallace). Dasar perhitungannya adalah luas permukaan tubuh yang dibagi dalam bagian 9%-an. Alat untuk mengukur, telapak tangan (tanpa jemari). Satu telapak tangan korban mewakili 1% luas permukaan tubuhnya. 

Sebagai gambaran, bila diukur luas wajah, leher, kepala orang deawas mencapai 9%, sedangkan badan depan dan belakang masing-masing 18%.

Yang menjadi masalah, luka bakar umumnya tersebar tidak merata sehingga sangat sulit memastikan luasnya.

Untuk menentukan berat ringan luka bakar harus diketahui lebih dulu kedalaman dan luas luka bakar, antar lain:

  • Luka bakar disebut ringan, bila mengalami luka derajat I, II kurang dari 15%, dan derajat III kurang dari 2%.
  • Luka bakar disebut sedang, bila mengalami luka derajat I, derajat II 15% sampai 25% atau ebih, derajat III 2 sampai 10%.
  • Luka bakar disebut disebut berat, bila luka derajat II 25% atau lebih, derajat III 10% atau lebih (serta menyerang tangan, kaki, wajah, plus ada komplikasi saluran pernapasan, jantung, patah tulang, dan kerusakan jaringan lunak yang luas).

Itu dia sedikit informasi dan tips mengatasi luka bakar. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menjadi referensi untuk Anda dalam mengatasi luka bakar. 

Belum ada Komentar untuk "Tips Mengatasi Luka Bakar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel