Berinvestasi Saham, Mengapa Tidak?

Membahas sesuatu yang bisa menghasilkan uang memang menarik, begitu pula saat membahas tentang investasi, sehingga karena sangat menariknya membuat banyak orang yang terjebak pada investasi bodong. Bahkan karena salah berinvestasi itu pula banyak yang membuat orang alergi saat mendengar nama investasi. Sebenarnya banyak jenis investasi yang bisa dipilih, mulai dari surat berharga, aset bahkan emas. Tentang surat berharga tentu ada yang menarik, berinvestasi saham, mengapa tidak?

investasi-saham
(Gambar: Shutterstock)

Saham sendiri adalah salah satu jenis instrumen investasi yang sangat menjanjikan. Tentu saja dengan memiliki saham, maka kita seperti memiliki sebuah perusahaan dan juga bisnisnya. Menarik bukan? Namun ada hal yang harus diperhatikan sebelum Anda memilih saham sebagai pilihan investasi.

Memahami Tentang Investasi Saham Terbaik

Ada sebuah catatan menarik, salah satunya yang ditulis oleh Gunawan Hillim, seorang pengamat dan praktisi bursa saham di Jakarta, yang catatannya pernah dimuat dalam Majalah Intisari, yaitu “Dalam berinvestasi kita harus mengusahakan hasil yang tinggi agar nilai uang kita tidak habis digerogoti oleh inflasi.”

Apa inflasi itu? Secara singkat inflasi adalah pengurang daya beli kita. Bahkan melakukan investasi atau tidak, uang yang kita miliki akan terus berkurang karena digerogoti oleh inflasi.

Baca juga: Tips Berinvestasi Pada Reksadana.

Yang menjadi pertanyaan apa hubungan inflasi dengan investasi?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999), maka investasi diartikan sebagai:

  1. Penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.
  2. Jumlah uang atau modal yang ditanam.

Maka yang harus diperhatikan adalah setiap orang perlu untuk berinvestasi untuk bisa meningkatkan kemakmurannya. Dan yang harus pula dipahami adalah investasi bukan hanya milik orang kaya saja.

Asal, punya kelebihan pendapatan setelah menutupi kebutuhan sehari-hari, maka kita layak menjadi kandidat orang yang berinvestasi yang disebut dengan investor.

Untuk melakukan investasi terdapat tiga hal yang harus dilakukan, antara laian:

  1. Pastikan semua hutang sudah terbayar. Hal ini disebabkan hutang akan cepat berlipat ganda akibat efek akumulasi.
  2. Harus ada proteksi, yang bisa melindungi Anda dan keluarga dari peristiwa yang tidak terduga yang bisa menghancurkan rencana keuangan.
  3. Sebelum berinvestasi, semua kebutuhan rutin (seperti makanan, transportasi, pendidikan, dan lain-lain) sudah terpenuhi. Jangan sampai kebutuhan sehari-hari jadi susah karena memaksakan berinvestasi.

Semakin besar dana yang bisa disisihkan untuk berinvestasi akan semakin baik, dengan target 10% dari pendapatan.

Investasi Saham adalah Investasi yang Sangat Menjanjikan

Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan, sehingga dengan memiliki saham sebuah perusahaan, kita sudah memiliki bisnis. Dan bukti kepemilikan dalam bentuk kertas berharga itu nantinya bisa dijadikan klaim atas aset dan keuntungan perusahaan.

Besarnya keuntungan sebagai investor tergantung pada seberapa saham yang sudah dimiliki. Biasanya di akhir tahun perusahaan akan membagikan dividen kepada para pemegang saham. Keuntungan lain yang diperoleh pemegang saham yaitu kenaikan harga saham ataau capital gain.

Terdapat bebeapa hal yang harus dipertimbangkan saat memilih saham untuk meminimalkan risiko, yaitu:

  1. Tingkat pengembalian yang diharapkan. Hal ini tergantung pada harga pembelian, dividen dan kenaikan harga.
  2. Risiko. Risiko merupakan penyimpangan dari tingkat pengembalian hasil yang diharapkan karena hargaa saham turun atau perusahaan tidak membagikan dividen.
  3. Premi risiko, yaitu besarnya tambahan tingkat hasil pengembalian yang diharaapkan investor sebagai kompensasi kesanggupan untuk menanggung risiko.
  4. Pendapatan. Jika investor membeli saham hanya untuk mendapatkan dividen, maka harus dicari saham-saham yang mempunayi dividen yield yang tinggi. Sedangkan investor yang mengharapkan dividen dalam jangka pendek bisa memilih saham perusahaan dengan tingkat pertumbuhan laba yang tinggi (growth stock), biasanya tidak membagi dividen karena laba perusahaan digunakan untuk diinvestasikan lagi, sehingga dalam jangka waktu yang panjang, investor memperoleh pendapatan dalam bentuk kenaikan harga saham.
  5. Pajak. Dividen dikenakan pajak, begitu juga dengan investasi saham. Maka pada saat melakukan penjualan saham, kita akan dikenakan pajak.
  6. Biaya transaksi. Dalam melakukan transaksi jual beli saham di bursa efek, maka investor akan dikenakan biaya transaksi. Hal ini karena perdagangan saham melalui bursa efek harus menggunakan jaa pialang dengan tipe jasa yang diberikan berbeda-beda, begitu pula dengan komisi yang harus dibayarkan.
  7. Kekayaan. Seorang investor seharusnya sudah memiliki dana yang aman untuk melakukan transaksi sehari-hari dan memiliki dana cadangan untuk berjaga-jaga sebelum memutuskan untuk berinvestasi di saham.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berinvestasi saham, antara lain:

1. Membeli saham sama dengan membeli bisnis.

Jika hendak membeli saham sebuah perusahaan, maka harus diketahui terlebih dahulu mengenai bisnis yang dijalankan. Karena itu pilihlah perusahaan yang usahanya benar-benar sudah kita ketahui.

Semakin tahu atau mengenal bisnis perusahaan yang kita pilih, semakin banyak informasi yang dapat dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan.

2. Berpikir layaknya seorang pebisnis.

Seorang pengusaha tentunya tidak membeli investasi yang tidak akan memberikan penghasilan lebih dari hasil pembelian itu.

3. Ketahui bisnis yang dipilih dan pahami industrinya secara menyeluruh.

Kita harus mengerti cara perusahaan itu menghasilkan laba, selain mengetahui kompetisi yang dihadapi perusahaan serta risiko usaha yang berhubungan dengan iklim bisnis atau makro secara keseluruhan.

4. Cara menilai akan menentukan hasil.

Membeli saham saat harga rendah (under value) dan menjualnya kembali saat harganya sedang tinggi atau mendekati nilai wajarnya .

5. Murah tidak menjadi patokan.

Dalam catatan Gunawan Hillim disampaikan, bahwa “Sekali sampah tetap sampah”. Dan banyak investor membeli saham karena harganya yang sedang turun tajam atau harganya sangat murah.

Tentu saja cara pendekatan ini sangat berbahaya karena saham yang turun tajam dan harganya murah mencerminkan ada yang salah pada perusahaan tersebut.

Berdasarkan pengalaman, penurunan saham yang tajam dan menjadi sangat murah akan berakhir dengan delisting.

Kalau perusahaan sudah dinyatakan delisting oleh pihak berwenang, maka secara hukum, saham yang kita miliki tidak dapat diperjual belikan lagi di bursa.

Delisting merupakan bentuk wanprestasi emiten yang tidak memenuhi isi dan ketentuan kontrak yang dibuat dan diwajibkan oleh bursa efek.

6. Keuntungan ditentukan dari bisnis yang berkualitas.

Kita baru bisa untung jika membeli saham di bawah harga wajarnya. Banyak perusahaan mempunyai prospek yang baik tetapi harga sahamnya setelah diperdagangkan pada harga yang telalu tinggi. Otomatis saat kita membelinya membuat saham ini tidak menghasilkan lagi.

7. Belilah yang benar-benar dimengerti.

Biasakan membeli saham yang kita paham cara bisnisnya dan cara perusahan itu mencetak laba.

Membeli saham yang kita paham bisnisnya memberi kita ketenangan serta keyakinan ketika harga saham terkoreksi.

Membeli saham yang tidak kita ketahui bisnisnya sama halnya dengan mengabaikan risiko, karena kita tidak bisa memprediksi harga ke depan.

8. Waktu merupakan sahabat.

Dalam berinvestasi, unsur waktu merupakan sahabat kita, karena nilai investasi kita bertambah seiring dengan waktu.

Menunggu saat yang tepat untuk membeli mau pun menjual saham juga ditentukan oleh waktu. Jadi membeli saham dengan tergesa-gesa bukan hal yang baik, meskipun peluang tidak datang setiap saat, untuk mendapatkan posisi yang baik kadang-kdang kita harus menunggu dalam tempo yang cukup lama.

Itu dia sedikit informasi tentang investasi saham dengan judul “Berinvestasi Saham, Mengapa Tidak?”. Semoga beberapa catatan di atas bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Berinvestasi Saham, Mengapa Tidak?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel