Tips Mencegah Pencucian Uang

Pencucian uang? Anda pasti pernah dan sering mendengar istilah tersebut. Praktik pencucian uang sebenarnya sudah sangat sering didengar. Bahkan ada yang mengatakan bahwa masalah pencucian ini merupakan suatu problem marjinal. Untuk itu, menjadi penting agar masyarakat mengetahui tentang bagaimana dan tips mencegah pencucian uang, sehingga masyarakat bisa waspada atas pencucian uang ini.

tips-mencegah-pencucian-uang
Ilustrasi (Gambar: eqs.com)

Praktik pencucian uang sebenarnya bukan sutau fenomena yang baru, dan hal ini juga sempat disampakan dalam Majalah Impresario Edisi 4, yang membahas tentang kejahatan pencucian uang ini.

Bagaimana Proses Transaksi Bisa Disebut sebagai Pencucian Uang?

Hasil-hasil kejahatan yang berasal dari perdagangan obat-obatan terlarang (psikotropika), hasil korupsi, penjualan senjata dan lain-lain umumnya ditransaksikan dalam bentuk uang tunai, dimana hal ini digunakan dalam kegiatan investasi yang legal dan harus dihilangkan asal-usulnya atau dicuci.

Kegiatan pencucian uang ini akan melibatkan suatu rangkaian aktivitas operasi keuangan yang sangat rumit atau complicated, seperti aktivitas penyimpanan, pengambilan, tranfer antar bank dan sebagainya dengan tujuan akhir, uang hasil tindak kejahatan menjadi ‘bersih’ dan bisa digunakan untuk kegiatan bisnis yang legal.

Baca juga: Tips Meningkatkan Gairah Kerja.

Tentu saja dengan berkembangnya teknlogi dan kepintaran para pelaku kejahatan, maka masalah pencucian uang ini dirasakan telah berkembang dengan begitu cepatnya, apalagi bila berhubungan dengan besarnya dana yang ditransaksikan.

Bahkan saat ini dihampir semua negara, telah digaungkan perang terhadap praktek pencucian uang. Berbagai organisasi internasional menempatkan masalah pencucian uang ini sebagai agenda yang perlu mendapatkan prioritas utama dalam penanganannya.

Tidak hanya itu, beberapa tahun terakhir ini, telah dilakukan langkah-langkah luar biasa dalam praktik pencucian uang. Namun yang harus dipahami, pencucian uang merupakan ‘sasaran yang terus bergerak’, karena para pelaku mengembangkan berbagai teknik-teknik terbaru, seperti dengan melakukan cyber laundring, pengembangan penggunaan jalur pencucian melalui non-lembaga keuangan, memasuki segmen-segmen baru, seperti real estate, bursa saham dan juga dengan barang seni bernilai tinggi.

Proses Pencucian Uang

Apa itu mony laundering? Money laundering atau pencucian uang adalah proses menyamarkan hasil atau keuntungan yang diperoleh dari tindak kejahatan, sehingga seolah-olah diperoleh dengan cara yang legal (sesuai denga aturan yang berlaku).

Tidak mudah untuk membuktikan suatu transaksi disebut dengan money laundering, karena kegiatannya sangat kompleks.

Terdapat beberapa tahap sehingga suatu transaksi disebut proses pencucian uang, antara lain:

  • Tahap Placement.

Pada tahap ini merupakan upaya menempatkan dana yang dihasilkan dari suatu aktivitas tindak pidana  ke dalam sistem keuangan.

  • Tahap Layering.

Tahap ini merupakan cara memisahkan hasil tindak pidana dari sumbernya, yaitu tindak pidananya melalui beberapa tahap transaksi keuangan untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul dana dengan tujuan menghilangkan jejak atau mengaburkan audit trail.

  • Tahap Integration.

Tahap ini adalah tahap menyatukan kembali dana-dana yang berasal dari hasil tindak pidana tersebut setelah melalui tahap-tahap placement atau layering, yang selanjutnya dana-dana tersebut dipergunakan dalam berbagai kegiatan-kegiatan legal. Dalam tahap inilah kemudian dana yang berasal dari tindak pidana itu tercuci.

Ketiga kegiatan tersebut di atas bisa terjadi secara terpisah atau simultan, namun pada umumnya dilakukan secara tumpang tindah.

Tentu saja dengan menghadapi bersarnya permasalahan dan kompleksnya cara-cara yang ditempuh oleh para pelaku pencucian uang, maka diperlukan kerjasama secara berkesinambungan para penegak hukum, sehubungan dengan masalah, indentifikasi bentuk-bentuk tantangan, kecenderungan-kecenderungan baru, dan juga mengatasi ancaman-ancaman di masa yang akan datang.

Terdapat penyebab terjadinya pencucian uang, antara lain:

  • Faktor rahasia bank yang sangat ketat. Ketatnya suatu peraturan bank dalam hal kerahasiaan atas nasabah dan data-data rekeningnya, menyebabkan para pemilik dana gelap sulit dilacak dan disentuh.
  • Penyimpanan dana secara “anonymous saving passbook accounts”. Ketentuan perbankan memberi kemungkinan untuk nasabah menyimpan dananya dengan menggunakan nama samaran atau tanpa nama (anonym).
  • Munculnya sistem teknologi perbankan secara elektronik, yang disebut dengan electronic money atau E-Money. Sistem perbankan ini dapat bertransaksi dengan sistem internet (cyberpayment), yang kemudian dimanfaatkan oleh para pencuci uang dengan cara yang disebut dengan cyberlaundring.

Cara Mencegah Pencucian Uang

Untuk menghindari pemanfaatan sistem keuangan sebagai sarana pencucian uang, yang saat ini berlaku umum di semua sistem keuangan, khususnya perbankan dengan melakukan 5 cara sebagai berikut:

  1. Melaksanakan prosedur identifikasi dan verifikasi nasabah pengguna jasa keuangan, atau yang biasa disebut dengan ‘Prinsp Mengenal Nasabah’ atau Know Your Customer Principles.
  2. Identifikasi transaksi keuangan mencurigakan (suspicious transaction) dan transaksi tunai dalam jumlah tertentu (cash transaction).
  3. Menyampaikan pelaporan transaksi keuangan.
  4. Menatausahakan dokumen.
  5. Pelatihan karyawan.

Itu dia informasi tentang “tips mencegah pencucian uang”. Semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Tips Mencegah Pencucian Uang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel