Tips Menyehatkan Jantung dengan “Oat”

Tips Menyehatkan Jantung dengan “Oat” - Oat? Nama ini tentu sedikit asing bagi Anda yang tidak terbiasa menikmati menu makanan ini. Oat memang kebih banyak dikenal di Eropa sebagai sarapan. Saat ini dengan semakin berkembangnya teknologi pertanian dan juga semakin sadarnya masyarakat akan kesehatan, menjadikan oat semakin dikenal. Tidak hanya dikenal, namun oat juga menyehatkan.

Oat adalah Sumber Karbohidrat

Terdapat informasi yang menarik tentang oat ini, salah satunya yang ditulis oleh Christantiowati yang pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi No. 542.

Sebagai bahan makanan, ternyata oat sudah dikenal sejak zaman Yunani. Sama halnya dengan padi dan gandum - wheat (Triticum spp.), rye (Secale cereale), barley (Hordeum vulgare), sorghum( (Sorghum bicolor), oat juga banyak dipilih sebagai makanan pokok.

Tips Menyehatkan Jantung dengan “Oat”
Oat (Gambar: dreamstime.com)

Nenek moyang oat ini berdasarkan berbagai referensi terdapat di lembah sabit subur di Timur Tengah dan kemudian menyebar ke Zaman Perunggu di Eropa. Bila dibanding dengan keluarga gandum lainnya, maka oat lebih tahan banting, dan bisa hidup di daerah yang lebih sejuk sampai daerah dingin saat panen di musim gugur atau musim semi. Saat ini terdapat 10 negara penghasil oat terbesar di dunia, yang terbentang mulai dari Rusia sampai Australia.

Sama halnya padi yang diambil isi bulirnya, maka bulir tanaman oat dikenal sebagai oatmeal atau rolled oats. Oat giling.

Pada tiap butir oat terdiri atas 4 lapis. Sekam pada lapisan luar yang tidak bisa dimakan, kulit luar adalah lapisan yang mengandung serat vitamin dan mineral, sedangkan lapisan isi sumber karbohidrat, protein dan serat larut inti adalah ‘hati’ dari oat sebagai sumber minyak dan protein.

Pabrik roti oat pertama berdiri di Inggris pada tahun 1899, sedangkan salah satu produk yang sering beredar di pasaran di Indonesia, salah satunya adalah Quaker Oats, yang merupakan perusahaan pangan dari Amerika Serikat yang berpusat di Chicago yaang didirikan pada tahun 1901, yang didirikan oleh Henry Parsons Crowell.

Baca juga: Serat untuk Kesehatan Tubuh.

Sampai saat ini, oat masih menjadi makanan nasional Skotlandia. Selama tahun 1980 sampai tahun 1989, setelah lebih dari 50 penelitian yang menyebutkan bahwa oat dapat membantu menurunkan kolesterol jahat sekitar 2% sampai 23% pada pria dan wanita yang berumur 20 sampai 70 tahun.

Sebagai negara ketiga penghasil oat terbesar di dunia, Amerika Serikat bahkan memanfaatkan produksi keripik kentang dicampur oat.

Dari uji klinis yang dilakukan pada tahun 1993 yang dilakukan oleh FDA (Food and Drug Administration) yang merupakan badan POM Amerika Serikat, yang menemukan serat larut oat utuh ini bisa mengurangi risiko penyakit jantung, yang memiliki polisa-karida (gula majemuk), Beta-D-glucan 5 sampai 7,2 gram/100 gram saji tertinggi diantara keluarga padi atau gandum, yang juga mengandung antioksidan avenathramida, senyawa yang mirip vitamin E, tokotrienol dan tokoferol.

Yang menjadi pertanyaan bagaiman beta glucan bisa menurunkan kolesterol? Serat merupakan bahan makanan yang tidak larut dalam proses pencernaan. Hati mengubah kolesterol menjadi asam empedu agar masuk ke usus halus untuk mencerna lemak.

Saat mengonsumsi oat, maka beta glucan membentuk gel serat, mengikat asam empedu, kolesterol dan lemak lain agar tidak terserap ke usus halus, tetapi langsung dibuang melalui tyinja.

Hati mengambil kolesterol darah untuk mengganti asam empedu yang hilang, kolesterol darah pun turun.

Maka agar maksimal, disarankan minimal 2,9 gram serat larut yang didapat dari sekitar 70 gram (8 sendok makan) oat per hari untuk dikonsumsi bersama pangan rendah lemak dan kolesterol.

Oat, Sarapan Sehat Menyehatkan Jantung

Salah satu cara agar bisa menghindari serangan penyakit jantung, maka salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi makanan sehat berserat.

Serat ini memiliki manfaat sebagai menahan air, berubah menjadi gel di dalam usus sehingga tidak mudah lapar. Tentu saja serat ini banyak terkandung dalam buah, sayur, pada keluarga padi atau gandum dan kacang.

Baca juga: Tips Mencegah Kolesterol Tinggi Setelah Lebaran.

Pada sejumlah penelitian menunjukkan, serat mampu menunda rasa lapar hingga 4 jam 21 menit. Jadi bisa dikatakan, bahwa makanan tinggi serat ideal untuk sarapan, bisa menunda lapar sampai makan siang, dan tidak perlu ngemil. Tentu saja hal ini menjadi pilihan yang menyenangkan bagi Anda yang sedang mengurangi berat badan.

Selain itu, serat juga membantu mengolah sari makanan untuk diragi, tentu saja hasilnya adalah tidak mudah sembelit.

Pada awal pembiasaan utnuk mengonsumsi oat, akan timbul gas, dan mungkin akan merasa sebah atau kembung, apalagi yang tidak terbiasa sarapan. Hal ini menjadi alasan sengaja tidak sarapan, selain alasan tidak sempat. Padahal sarapan adalah bekal energi untuk melakukan kegiatan sampai tengah hari.

Tips Mengolah Oat Menjadi Makanan Enak dan Lezat

Sebagai langkah pertama, maka bisa dimulai dengan hal yang ringan, di pasaran tersedia oatmeal instan yang ditandai dengan bungkus merah, dan juga lebih cepat dimasak. Agar tidak cepat bosan, maka bisa divariasi, seperti:

  • Pada hari petama, ambil oat instan, kemudian campur dengan segelas susu hangat ditambah 1 sendok makan madu atau gula untuk meningkatkan rasa. Atau bisa dengan buah yang diblender atau dijus. Dan yang perlu diingat adalah batasi gula, karean 1 sendok makan gula sama dengan 10 kalori. Untuk peningkat rasa bisa diganti dengan potongan buah yang mengandung fruktosa (gula buah alami), misalnya apel dengan pektin (serat) tinggi, asam D-glukarat, flavonoid yang mampu menurunkan kolesterol jahat dan juga mencegah penyempitan pembuluh darah jantung. Atau bisa dengan mangga yang kaya kalium yang bisa menjaga tekanan darah dan membuat denyut jantung menjadi teratur.
  • Langkah berikutnya, pilih oat yang cepat dimasak, yang bisa diolah dengan mencampurnya ke dalam bubur beras, nasi goreng, sup, dan juga mi rebus tanpa mengubah rasanya.

Yang menarik di pedesaan Vermont, negara bagian di Amerika Serikat, malah ada tradisi yang unik, yaitu menyantap oatmeal yang diolah dengan cita rasa rempah Indonesia. Oat ini direndam semalaman dengan air dingin, pada kesokan harinya dicampur dengan pala, kayu manis dan jahe halus, yang kemudian dipanaskan sampai 90 menit dan kemudian disajikan dengan krim, susu atau mentega. Bahkan kadang untuk praktisnya, adonan oat ini cukup 10 sampai 30 menit dimatangkan dengan panas tinggi. karena tradisi ini, Vermont mendudiki tempat tertinggi di Amerika Serikat untuk konsumsi oatmeal masak.

Bahkan untuk yang sedang menjalan puasa di Bulan Ramadan ini bisa memanfaatkan oat sebagai makanan sahur, bisa dimulai dengan campuran oat tinggi serat.

Itu dia sedikit catatan dan tips menyehatkan jantung dengan oat. Semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Tips Menyehatkan Jantung dengan “Oat”"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel