Resensi Buku “God is My CEO: Penerapan Prinsip-prinsip Spiritual dalam Kepemimpinan Bisnis”

Membicarakan tentang bisnis memang menarik, begitu tentang buku yang dibahas kali ini. Resensi buku “God is My CEO: Penerapan Prinsip-prinsp Spiritual dalam Kepemimpinan Bisnis” ini sangat menarik untuk dibahas.

resensi-buku-god-is-my-ceo
Buku “God is My CEO" (Gambar: shopee.co.id)

Memimpin sesuai dengan prinsip-prinsip spiritual bukan hanya untuk menciptakan rasa nyaman, melainkan juga berhubungan dengan upaya membangun semangat kerja, meningkatkan produktivitas, memupuk kesetiaan, dan menyejahterakan pekerja.

Informasi Buku:

  • Judul buku: "God is My CEO: Penerapan Prinsip-prinsp Spiritual dalam Kepemimpinan Bisnis"
  • Penulis: Larry S. Julian.
  • Penerbit: PT. Buana Ilmu Populer, Kelompok Gramedia, Jakarta.
  • Tahun terbit: 2004.
  • Halaman: xxx1 + 310.

Resensi Buku Non Fiksi “God is My CEO: Penerapan Prinsip-prinsp Spiritual dalam Kepemimpinan Bisnis”

Jangan menunda, apalagi menghindari persoalan. Lebih-lebih persoalan yang kompleks. Masalah ini harus diselesaikan. Beragam persoalan seolah datang tidak ada habisnya pada masa sekarang, termasuk di perusahaan,

Dalam kondisi seperti itu, seorang pemimpin harus tetap berada pada koridor tanggung jawabnya untuk mengambil keputusan yang menguntungkan perusahaan, menjaga dinamika, dan juga menjalin interaksi yang bagus dengan klien.

Baca juga: Resensi Buku “Corporate Combat” Seni Berperang Merebut Pasar di Medan Pertempuran Bisnis.

Dalam banyak kasus, tidak sedikit pemimpin mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan efek dominonya. Maka bukan lagi rahasia, untuk memperbesar laba perusahaan, efisiensi seolah menjadi alasan sakti. Tanpa pertimbangan yang panjang dan matang, untuk mewujudkan target tersebut, tidak jarang langkah pemutusan hubungan kerja (PHK), misalnya, menjadi senjata andalan yang dipilih seorang pemimpin. Padahal keputusan tersebut tentu mengorbankan nasib karyawan yang mungkin jumlahnya tidak sedikit.

Belum lagi persoalan yang muncul akibat padatnya jadwal kerja yang menjadikan pemimpin harus kehilangan hubungan dengan keluarganya. Lebih dari itu, akibat bergumul dengan persoalan-persoalan bisnis, tidak sedikit pemimpin selalu dihadapkan pada konflik diri yang mempertentangkan realitas bisnis dengan keyakinan atau prinsip pribadinya.

Melihat kompleksitas persoalan tersebut dan “kealpaan” para pemimpin, S. Truett Cathy, pemilik dan pemimpin Chik-fil-A, sebuah restoran cepat saji dengan jumlah cabang tidak kurang dari 1000 restoran yang berpusat di Atlanta, Amerika Serikat, menuturkan di halaman 227 buku ini, “Saya telah melihat orang-orang sukses dalam bisnis. Tapi mereka juga merupakan orang-orang yang gagal total dalam hubungan keluarga mereka dan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan. Saya juga melihat, banyak orang tua yang mengasihi anak-anaknya dan ingin memberi mereka materi yang tidak pernah mereka miliki ketika mereka masih kecil, tetapi mereka gagal memberikan apa yang bernar-benar penting bagi anak-anak mereka.”

Pada halaman yang sama, Cathy menambahkan, “Bagi saya, hal yang paling penting adalah hubungan yang dengan Tuhan dan menjalani kehidupan saya sebagai model peran bagi anak-anak saya. Boleh-boleh saja kita memiliki hal-hal materi yang pada umumnya digolongkan orang sebagai kesuksesan bisnis, seperti rumah dan mobil mewah. Namun, semua itu menjadi nomor dua bila dibandingkan dengan keluarga saya.”

Apa yang diuraikan Cathy tersebut kerap kali ditemukan dalam kehidupan manusia dan mungkin tidak saja terjadi pada seorang pemimpin perusahaan, tapoi juga terjadi di banyak level kehidupan.

Dengan berbagai paparan pengalaman para Chief Executife Officer (CEO) dan banyak orang dari berbagai tingkatan karier, buku ini mampu menyodorkan kenyataan bahwa beragam fenomena kehidupan bisa disikapi secara arif dengan menempatkan Tuhan pada aras alias pada level yang paling tinggi.

Dengan menyerahkan semua persoalan dan mencari solusi atas persoalan berdasarkan petunjuk Tuhan sebagai zat yang memiliki kendali atas semua persoalan hidup, seseorang dipastikan mendapatkan banyak hal yang tidak terhitung nilainya dalam menjalani kehidupan. Ketenteraman, kedamaian, kesuksesan karier, dan semua anugerah kehidupan sepenuhnya akan selalu menyertai perjalanan hidup seseorang yang menyerahkan seluruh hidupnya pada jalan Tuhan.

Buku yang ditulis pembicara sukses dalam mengembangkan kepemimpinan, Larry S. Julian ini mengajak para pemimpin menerapkan prinsip-prinsip spiritual untuk meraih kesuksesan.

Memimpin sesuai dengan prinsip spiritual bukan hanyak untuk menciptakan rasa nyaman, melainkan juga berhubungan dengan upaya membangun semangat kerja, meningkatkan produktivitas, memupuk kesetiaan, dan menyejahterakan pekerja.

Kisah 20 pemimpin yang sukses menerapkan prinsip-prinsip spiritual disajikan dalam buku ini. Buku ini banyak memaparkan pengalaman dan pandangan hidup para pemimpin yang telah merasakan kenikmatan hidup saat merka berhasil menyelaraskan semua model kepemimpinannya sesuai dengan jalan Tuhan.

Intisari kisah-kisah bisnis terlaris yang ditampilan pada CNN.com dan The Wall Street Journal ini adalah bagaimana bisa tumbuh lebih dekat kepada Sang Pencipta melalui kesulitan, tantangan dan dilema yang dihadapi.

Selain kisah Ctahy tadi, terdapat kisah-kisah lainnya yang disajikan secara ringan, sehingga membuat buku ini enak dibaca disela-sela waktu sibuk atau saat waktu istirahat. Namun demikian, isinya yang padat akan menjadikan buku yang diterjmahkan oleh Paul Alfried Rajoe ini mampu mengusung konsep kepemimpinan dan manajemen baru yang lekat dengan nilai-nilai humanitas.

Semoga sedikit catatan tentang resensi “God is My CEO: Penerapan Prinsip-prinsp Spiritual dalam Kepemimpinan Bisnis” ini bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Resensi Buku “God is My CEO: Penerapan Prinsip-prinsip Spiritual dalam Kepemimpinan Bisnis”"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel