Sukses Bisnis dengan Empati Pada Customer

Setiap orang pasti ingin sukses, pasti ingin berhasil pada bidang yang dibangunnya, begitu pula dengan seorang pebisnis atau mereka yang baru mulai berbisnis. Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab kesuksesan tersebut. Salah satunya adalah sukses bisnis dengn empati pada customer.

Diantara berbagai bidang bisnis, khususnya bisnis yang sangat tergantung pada customer di bidang pelayanan, maka perusahaan penerbangan bisa menjadi icon dalam melayani customer. Bahkan banyak hal-hal baru atau juga ukuran-ukuran pelayanan yang didasarkan atas pelayanan oleh perusahaan (maskapai) penerbangan ini.

Sukses-Bisnis-dengan-Empati-Pada-Customer
Ilustrasi (Gambar: jagoteknologi.com)

Salah satunya yang membuat maskapai penerbangan menerapkan standar pelayanan yang tinggi adalah faktor kompetisi yang cukup tinggi yang membuat sisi pelayanan menjadi pilar utama untuk menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya.

Empati adalah Salah Satu Wujud Pelayanan

Empati? Apa itu empati? Tentunya agar bisa mendapatkan pelanggan, apalagi saat ini yang persaingan menjadi momok bagi setiap usaha.

Empati atau empathy adalah suatu sikap personalitas yang mendalam atas suatu kejadian atau pernyataan tertentu. Maksudnya, lebih mengarah pada sisi perasaan dan sensitifitas seseorang, dan tentu saja hal ini sangat berhubungan dengan perilaku seseorang atau pun mental seseorang di lingkungan pekerjaan.

Baca juga: Menerapkan Konsep Emotional Benefit Sebagai Strategi Meningkatkan Loyalitas Pelanggan.

Begitu pula dalam proses pelayanan yang dicontohkan di atas bahwa setiap pelaku pelayanan harus memiliki empati dalam pelayanan. Jika empati ini dikesampingkan maka niscaya semua keluhan tidak akan terselesaikan dengan baik dan malah menjadikannya ‘keluhan di atas keluhan’.

Seseorang akan mulai berempati bila di dalam hatinya mulai bertnya, “bagaimana rasanya kalau Saya yang mengalami hal seperti itu?” Setelah terjawab dan disikapi terhadap keluhan yang sedang dihadapi, barulah seseorang itu bisa dikatakan “telah berempati”.

Maka tidak sulit untuk bisa berempati, tergantung dari para pelaku pelayanan itu sendiri untuk mengontrol emosi dan perasaan masing-masing. Tentu bisa dibayangkan apa yang terjadi jika sedang menghadapi pelanggan yang sedang komplain dan malah dihadapi dengan kata-kata yang ketus dan menyakitkan hati, seakan-akan kita tidak peduli dengan masalah yang sedang dihadapi pelanggan tersebut. Itulah yang menyebabkan timbulnya “keluhan di atas keluhan”.

Itu dia sedikit catatan tentang “sukses bisnis dengan empat pada customer”. Semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Sukses Bisnis dengan Empati Pada Customer"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel