Diabetes Melitus, Nama yang Manis namun Mematikan

Sepertinya di hari-hari ini, kita mulai diingatkan agar selalu menjaga kesehatan. Begitu banyak teman, saudara atau bahkan kawan karib yang tiba-tiba harus berangkat terlebih dahulu meninggalkan dunia ini. Memang dapat diakui bahwa tidak semua orang mampu berada dalam kondisi prima. Satu penyakit yang menyebabkannya, yaitu diabet atau sering disebut dengan diabetes melitus, nama yang manis namun mematikan.

diabetes-melitus
Gambar ilustrasi (Foto: diabetesdose.com)

Pola makan yang tidak sehat, gaya hidup yang buruk, istirahat yang kurang dan stres menjadi penyebabnya. 

Diabetes Melitus adalah Penyakit Kadar Gula Darah di Atas Normal

Manusia memang membutuhkan gula sebagai sumber utama bagi otak dan juga sel-sel pembentuk otot. Namun saat jumlahnya melebihi ambang batas, tubuh tidak bisa memprosesnya.

Diabetes (diabetes melitus) atau disebut dengan penyakit gula darah merupakan penyakit jangka panjang atau kronis yang disebabkan kadar gula arah (glukosa) yang jauh di atas normal. Kadar yang tinggi merupakan salah satu tanda bahwa tubuh tidak bisa mengelola gula yang masuk dalam darah untuk diubah menjadi insulin.

Baca juga: Tips Menghindari Diabetes.

Hal ini mengakibatkan, gula dibuang begitu saja ke dalam darah yang berakibat pada pengendapan gula di permukaan kulit (berakibat gatal-gatal). Tak cukup sampai disini, kandungan gula yang banyak dalam darah membuat ginjal harus terus bekerja keras.

Ginjal tidak bisa menyaring gula yang terlalu banyak, yang hanya akan melarutkannya begitu saja ke dalam urin. Dari sini sebutan kencing manis berasal. Karena kencing mengandung begitu banyak gula alias glukosa.

Klasifikasi Diabetes Melitus

Terdapat dua jenis diabetes melitus, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.

Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe 1 ini bisa dianggap sebagai diabetes dengan tingkat kronis yang tinggi. Hal ini disebabkan, karena tubuh sangat tergantung pada insulin. Hal ini juga karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin.

Kondisi tersebut memicu peningkatan kadar glukosa (karena pankreas tidak bisa mengubah gula menjadi insulin) sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh.

Sampai saat ini, penyebab di balik diabetes tipe 1 ini belum diketahui secara pasti.

Para penderita jenis diabetes tipe 1 ini umumnya berusia di bawah 40 tahun. Kondisi ini biasanya muncul pada masa remaja atau anak-anak. Karena itu, diabetes tipe 1 juga disebut sebagai diabetes anak-anak.

Yang menjadi kabar baik adalah diabetes tipe 1 ini lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan diabetes tipe 2. Rasio jumlah penderitanya pun diantara 10 orang penderita diabetes, diperkirakan hanya sekitar 1 orang yang terjangkit diabetes tipe 1.

Yang harus dilakukan jika mengalami diabietes tipe 1, yaitu tetap tenang, karena selalu ada jalan keluar. Penderita diabetes tipe 1 ini disarankan untuk menjaga kadar glukosa dalam darah agar tetap seimbang. Namun, akan lebih baik jika memiliki alat pengukur kadar gula yang dibeli dengan mudah di apotek. Selain itu yang lebih penting adalah menerapkan pola makan sehat dan juga rutin ke dokter.

Diabates Tipe 2

Diabetes tipe 2 ini sangat berbeda dengan diabetes tipe 1, pada diabetes tipe 2 ini lebih jamak. Bahkan sebanyak 90% penderita diabetes adalah yang jenis ke -2 ini.

Diabetes tipe 2 ini muncul dikarenakan kurangnya produksi insulin dalam tubuh, atau sel-sel tubuh yang kurang sensitif terhadap insulin. Situasi ini biasanya disebut dengan istilah ‘rexistensi terhadap insulin’.

Perkembangan diabetes tipe 2 ini cenderung lambat dan tidak terlihat. Diabetes tipe 2 ini juga bisa dikendalikan dengan pola makan sehat dan juga memantau kadar glukosa dalam darah. Namun, karena perkembangannya yang lambat dan pelan, banyak yang meremehkan. Akibatnya, penderita tidak sadar bahwa diabetes dalam dirinya terus berkembang dalam tubuh hingga lambat laun membutuhkan langkah pengobatan.

Baca juga: Nutrisi Terbaik Bagi Penderita Diabetes.

Diabetes pada tipe 2 ini sering dihubungkan dengan obesitas. Memang tidak semua orang yang mengidap obesitas akan otomatis menderita diabetes tipe 2. Tetapi makin tinggi indeks massa tubuh seseorang (bertubuh jumbo), maka risiko diabetes tipe 2 ini menjadi meningkat.

Diabetes akibat obesitas umumnya menyerang para manula.

Penyebab Diabetes Melitus

Terdapat berbagai macam penyebab diabetes melitus, namun yang paling banyak terjadi adalah konsumsi terhadap makanan yang mengandung gula secara berlebihan.

Di bawah ini merupakan beberapa penyebab yang mempengaruhi diabetes, antara lain:

  • Sering ngemil makanan manis.

Saat seseorang banyak ngemil makanan manis secara terus menerus dan intensif, maka pankreas akan bekerja sangat keras hingga menyebabkan terganggunya proses gula. Hal ini yang membuat tubuh mulai bermasalah dalam mengelola gula darah.

  • Kurangnya olahraga.

Olahraga adalah obat bagi para penderia diabetes, namun banyak yang meremehkannya. Padahal dengan berolahraga secara rutin, tubuh bisa mengeluarkan gula dalam darah melalui keringat.

Selain itu, olahraga akan membuat tubuh mampu melakukan proses metabolisme dengan lebih baik. Dengan demikian, kinerja organ-organ pun menjadi lebih optimal dan bisa jauh dari penyakit.

  • Mengonsumsi makanan yang digoreng atau gorengan.

Gorengan memberi efek buruk dalam kadar gula darah seseorang. Hal ini disebabkan guka dalam darah akan terikat dengan minyak makanan. Minyak ini yang membuat lemak menghambat jalannya darah. Tentunya gula akan semakin tertimbun dalam darah.

  • Kurang tidur.

Kemampuan tubuh memproses gkukosa akan menurun drastis karena kurang tidur. Selain itu, kurang tidur juga bisa merangsang hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur akan terpacu ngemil makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.

  • Mudah stress.

Saat stress datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol agar gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivutas.

Gejala Diabetes Melitus

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan apabila muncul gejala-gejala sebagai berikut:

  • Sering buang air kecil di malam hari.
  • Sering merasa haus.
  • Rasa lapar yang ekstrem.
  • Berat badan turun tanpa sebab yang jelas.
  • Berkurangnya massa otot.
  • Kelelahan.
  • Pandangan yang kabur.
  • Luka yang lama sembuh.
  • Sering mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit, vagina atau saluran kemih.

Apabila menemukan gejala-bejala seperti tersebut di atas, maka segera periksakan diri ke dokter.

Deteksi dini akan memungkinkan mencegah kondisi diabetes menjadi semakin parah.

Pengobatan Diabetes Melitus

Meskipun sudah terkena diabetes, penyakit ini masih bisa ditangani berdasarkan jenis diabetes yang diderita.

Untuk penderita diabetes tipe 1, umumnya dilakukan pengobatan terapi insulin yang berkesinambungan, dan satu hal yang tidak boleh dilupakan, yaitu untuk melakukan olahraga secukupnya dan mengendalikan menu makanan agar tetap seimbang.

Sedangkan untuk penderita diabetes melitus tipe 2, bisa diatssi dengan mengendalikan gaya hidup dan aktivitas fisik. Selain itu, kadar gula dalam darah juga harus dikontrol. Caranya dengan mengurangi berat badan, diet dan berolahraga. Apabila hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka harus dilakukan upaya penyembuhan dengan cara pengobatan, dan apabila cara pengobatan masih menemui kendala, maka penderita akan mendapat suntikan insulin.

Akibat Diabetes Melitus

Terdapat beberapa hal yang akan terjadi pada tubuh akibat diabetes melitus, antara lain:

  • Mata. Diabetes bisa mengganggu kinerja mata hingga bisa menyebabkan kebutaan.
  • Gula darah. Diabetes bisa membuat kandungan gula dalam darah terus menerus tinggi.
  • Ginjal. Bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal.
  • Saraf. Terganggunya saraf yang bisa dirasakan melalui gejala kesemutan, mati rasa dalam waktu lama.
  • Jantung. Dapat meningkatkan faktor risiko serangan jantung.

Cara Menghindari Diabetes

Terdapat beberapa cara sederhana untuk menghindari diabetes, antara lain:

  • Olahraga.

Aktivitas fisik bisa membantu menjaga kadar gula dalam darah tetap normal, menjaga berat badan tubuh tetap ideal, mengurangi stress, serta dapat meningkatkan kualias tidur.

  • Mengatur Pola Makan.

Makanan yang sehat serta mengatur pola konsumsi dapat mencegah datangnya diabetes. Maka perbanyak buah-buahan dan juga mengurangi lemak dan gula agar gula darah tetap normal.

  • Mengendalikan Berat Badan.

Berat badan yang ideal adalah sesuai kondisi tinggi badan yang akan membantu menjaga tubuh bekerja dengan normal, serta menghindarkan datangnya berbagai penyakit yang disebabkan karena kelebihan lemak.

Tips Mengendalikan Diabetes

Bila Anda sudah terlanjur hidup dengan diabetes, jangan khawatir dan jangan panik, karena diabetes dapat dikendalikan.

Terdapat beberapa tips dalam mengendalikan diabetes, antara lain:

  • Ikuti semua proses pengobatan.

Pengobatan diabetes harus dilakukan secara konsisten, meskipun kondisi tubuh terasa lebih baik dan jangan pernah menghentikan pengobatan jika dokter belum mengatakan bisa dihentikan.

  • Hindari stress.

Stress bisa membuat diabetes semakin parah, maka bicarakan kepada kelurga, teman dekat jika mengalami tekanan yang berlebihan dalam dunia kerja.

  • Jangan merokok.

Merokok bisa memperparah diabetes karena asap rokok sangat menganggu sistem sirkulasi tubuh.

  • Menjaga kesehatan gigi.

Tingginya kadar gula dalam darah bisa menyebabkan meningkatnya risiko rusaknya gigi dan gusi.

  • Mengecek secara rutin gula darah.

Pastikan gula darah selalu berada di ambang normal.

  • Periksa kaki.

Periksalah kaki Anda apakah ada luka yang tidak sembuh-sembuh dalam jangka waktu lama. Untuk itu segera hubungi dokter, jika luka-luka tersebut tidak sembuh.

Semoga informasi dan tips tentang “diabetes melitus, nama yang manis namun mematikan” ini bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Diabetes Melitus, Nama yang Manis namun Mematikan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel