Resensi Buku “Kungfu Boy Legends 15”

Siapa yang menyangka kalau kehidupan Chinmi harus penuh dengan masalah dan tantangan. Tantangan bukan karena hidupnya yang tidak bagus dengan teman seperguruan Chinmi, namun orang lain yang ingin membuktikan kehebatan Chinmi karena mendapatkan penghargaan tertinggi dari Kaisar. Perjalanan kisah selanjutnya dapat diintip di resensi buku “Kungfu Boy Legends 15”. Menarik dan penuh tantangan menjadi topik utama pada edisi 15 ini.

Identitas Buku:
Judul: Kungfu Boy Legends 15.
Judul Asli: Tekken Chinmi Legends 15.
Penulis: Takeshi Maekawa.
Alih Bahasa: M. Gunarsah.
Penerbit: PT. Elex Media Komputindo.
ISBN: 979-27-1239-1 dan 978-602-02-4302-3

Resensi Buku Fiksi “Kungfu Boy Legends 15”

Cerita Sebelumnya:

Diantara keributan dari berbagai macam aliran kungfu, Chinmi berhasil menyelesaikan pertempuran dengan si pembunuh bayaran. Dengan memanfaatkan kekacauan itu, Touza sang pembunuh bayaran muncul dari belakang.

Untuk menghentikan serangan pedang dari belakang, Chinmi akhirnya mengeluarkan jurus kungfu peremuk tulang!

Tapi diantara penderitaannya, ternyata Touza berhasil memberikan serangan balasannya! Chinmi akhirnya dilindungi oleh para tentara. Semua yang berkumpul di sana juga bisa merasakan kekuatan besar dari kungfu peremuk tulang dan menjadi hening. Itulah yang menunjukkan tingginya ilmu kungfu yang dimiliki Chinmi dan Kuil Dairin.

Touza akhirnya dibawa hidup-hidup ke Kuil Dairin. Sambil menunggu Touza sadar, semua informasi mengenai sang peminta jasa dikumpulkan. Informasi yang didapatkan dari Touza, yaitu adanya keberadaan sang perantara.

Akhirnya dengan petunjuk dari Touza, Jintan dan Bikei menuju tempat sang perantara. Dengan segala cara semua informasi dikorek dari Touza, akhirnya wujud musuh yang sebenarnya semakin terlihat. 

Resensi Buku “Kungfu Boy Legends 15”
Komik “Kungfu Boy Legends 15”

Terdapat 7 episode dalam Kungfu Boy Legends Edisi 15 ini, antara lain:

  • Episode 67 – “Pekerjaan”
  • Episode 68 – Sang Peminta Jasa
  • Episode 69 – Peniruan
  • Episode 70 – Desa
  • Episode 71 – Perintah rahasia
  • Episode 72 – Tugas
  • Episode 73 – Yang terbaik

Baca juga: Resensi Buku “Kungfu Boy Legends 14”.

  • Episode 67 – “Pekerjaan”

Di episode ini, memang Touza sudah memberikan informasinya. Namun, ada salah satu yang tidak disampaikan Touza, bahwa agar bisa bertemu dengan Rigon perantara para pembunuh bayaran itu ternyata tidak boleh menyebutkan bendera sebagai tanda petunjuk para pembunuh bayaran.

Dua orang murid Riki berlari untuk menyusul Jintan dan Bikei dan berharap agar mereka berdua tidak menyebutkan masalah bendera sampai mereka bertemu dengan Rigon.

Ternyata dua orang yang ditemui Jintan dan Bikei juga ingin menjadi pembunuh bayaran. Dan, Jintan akhirnya mengatakan tentang masalah bendera, oleh dua orang yang ditemui Jintan dan Bikei, yaitu Toudo dan Batsu segera mengancam dan menyuruhnya pergi.

Jintan dan Bikei tidak gentar, anak buah Rigon segera menyuruh Toudo dan Batsu untuk melawan Jintan dan Bikei. Bikei langsung menghajar Toudo.

Bikei pun masih mengingat saat diajak Chinmi ke Kuil Dairin dahulu dengan mengatakan, “Tenang saja, Kuil Dairin akan menerimamu dengan kehangatan.”

Karena kata-kata ini, Bikei bisa memiliki teman yang berharga dan juga memilik tempat tinggal. Dan di dalam hati Bikei, “Tak akan kubiarkan kalian mengganggu orang yang sudah menyelamatkan hidupku.”

  • Episode 68 – Sang Peminta Jasa

Jintan diserang beramai-ramai oleh gerombolang orang anak buah Rigon, Jinta melawan dengan menggunakan jurus sebelum menjadi murid Kuil Dairin, yaitu jurus tiga sasaran. Setelah mengalahkan semua pengawal Rigon. Jintan dan Bikei segera menemukan Rigon.

Dengan keangkuhannya, Rigon tidak mau mengatakan siapa si peminta jasa. Setelah mengetahui bahwa anak buahnya kalah, akhirnya Rigon mengatakan siapa sebenarnya peminta jasa itu, orang itu adalah seorang wanita berumur 40 tahun, bernama Seichu.

Shu yang ditinggal sendiri didatangi orang-orang yang ingin menyerangnya, termasuk seekor anjing. Di lain sisi pedang yang dilempar pemilik anjing tersebut membuat tali pengikat Touza lepas.

Kembali ke Rigon, menurut Rigon, pembunuh bayaran yang ada berjumlah tiga orang dan menurut Rigon, orang yang tidak melaporkan kepadanya mungkin sudah membunuh Chinmi.

Di lain cerita, saat Chinmi dan Yan sedang berbicara, tidak disangka ada dua orang yang lewat dan menggotong barang bawaan, namun tidak disangka, salah satu dari orang tersebut mengeluarkan pedang dari tongkat yang digunakan untuk menggotong barang bawaan dengan tujuan membunuh Chinmi.

  • Episode 69 – Peniruan

Di saat Chinmi melindungi Yan, punggung Chinmi tergores pedang orang tersebut. Dan tidak menunggu waktu lama, penyerangnya segera dilumpuhkan oleh Chinmi.

Saat Chinmi sedang berbicara itulah, ada seorang perempuan yang mengintip Chinmi dan memuji Chinmi, “Memang hebat pelatih kungfu yang diakui negara, padahal aku sudah memberi bayaran mahal lebih dari biasanya, tapi ternyata pembunuh bayaran di sekitar sini tidak ada yang berguna.”

  • Episode 70 – Desa

Tanpa jeda setelah serangan Touza dengan tongkat pedangnya terjadi juga penyerangan oleh dua orang dengan tujuan ingin membunuh Chinmi.

Setelah itu, berdasartkan informasi dari Cha yang pulang terlebh dahulu dari misi pencarian si pemberi jasa pembunuh bayaran dan berdasarkan informasi dari Rigon si perantara diketahui kalau ada pembunuh bayaran yang ketiga.

Tentu saja hal ini membuat suasana Kuil Dairin berubah menjadi makin suram.

Dari orang yang ditangkap, setelah diinterogasi Ryukai, pelaku yang menancam Chinmi, hanya bertujuan untuk uang, dia menerima pekerjaan dari Rigon si perantara.

Menururt Ryukai, “Selama kita masih belum tahu siapa dalang di balik semua ini, Chinmi juga masih belum merasa tenang.”

Di lai tempat, Jintan dan Bikei mencari tahu keberadaan Seichu. 

Setelah Seichu pergi, pekerjaan membunuh Chimi diteruskan 3 orang pembunuh bayaran lainnya,

  • Episode 71 – Perintah rahasia

Dan di suatu desa pedalaman, tersebutlah sebuah kelompok pembunuh bayaran, “Sang ketua juga mengatakan, sudah menerima perintah rahasia berdasarkan perjanjian lama, pembunuh bayaran adalah tugas utama kita yang tinggal di desa pedalaman.”

Dan pelatihan berat tanpa peduli nyawa yang sudah dilakukan adalah demi perintah saat ini.

Yang dibereskan hanya satu orang, namun jangan meremehkan  target yang hanya satu orang. Laki-laki ini seorang ahli kungfu yang diakui memiliki kekuatan dan sampai menerima penghargaan dari kekaisaran. Dia bernama Chinmi, guru kungfu aliran Kuil Dairin.

Dengan jumah bayaran yang amat besar itu, menjadi pekerjaan penting yang menentukan masa depan desa pedalaman.

  • Episode 72 – Tugas

Di ibukota para prajurit sedang berlatih, termasuk Sekito, yang dekat dengan Renka, putri Panglima Ourin.

Di saat itu, Sekito dipanggil Ketua Sasu dan diberikan tugas untuk mengawal Chinmi dari Kuil Dairin sampai ke ibukota.

Di lain temat di Kuil Dairin, tersebar kabar bahwa Chinmi akan ke ibukota, ia akan menjadi pengajar ilmu bela diri sementara di pusat pelatihan tenaga negara. Dan Chinmi menerima tawaran ini karena tidak ingin mengganggu ketentraman penduduk sekitar.

  • Episode 73 – Yang terbaik

Tibalah pasukan Sekito menjumpt Chini di Kuil Dairin. Pasukan Sekito seluruhnya adalah anak muda ditambah dengan kekuatan Chinmi pasti mereka bisa menghadapi hal yang paling buruk sekalipun.

Bagaimana kelanjutan kisah selanjutnya? Semoga Resensi buku “Kungfu Boy Legends 15” ini bisa memberikan informasi tentang kelanjutan kisah menarik Chinmi si kungfu boy legends.

Belum ada Komentar untuk "Resensi Buku “Kungfu Boy Legends 15”"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel