Resensi Buku “Kungfu Boy Legends 7”

Perjalanan membebaskan Putri Mito semakin mendebarkan dan menegangkan, hingga terjadi pertemuan dengan salah satu dari 10 jagoan benteng yang ternyata menguasai jurus “Kungfu Peremuk Tulang”. Penasaran dengan kelanjutan kisah menegangkan Chinmi? Resensi buku “Kungfu Boy Legends 7” akan memberikan sedikit informasi tentang kisah cerita lanjutan dari seri 6 sebelumnya. 

Identitas Buku:
Judul: Kungfu Boy Legends 7.
Judul Asli: Tekken Chinmi Legends 7.
Penulis: Takeshi Maekawa.
Alih Bahasa: M. Gunarsah.
Penerbit: PT. Elex Media Komputindo.
ISBN : 979-27-1239-1 dan 978-979-27-6680-6.

Resensi Buku Fiksi “Kungfu Boy Legends 7”

Cerita Sebelumnya: Di tengah perjalanan menuju tempat jatuhnya Gunte setelah terkena serangan pasangan laba-laba berayun dari 10 jagoan benteng, Chinmi bertemu dengan Daruto dan kawan-kawan yang tengah bertarung melawan jagoan benteng baru bernama Hakushin.

Sementara itu, Daruto dan kawan-kawan yang berhasil bergabung dengan Putri Mito akhirnya tiba disatu-satunya jalan keluar benteng selain gerbang utama. Tapi, disana telah menunggu anggota terahir 10 jagoan benteng bernama Gantei dengan senyum sinis.

Hakhushin pun ternyata ahli Kungfu Peremuk Tulang yang merupakan ilmu rahasia Kuil Dairin. Agar Daruto dan kawan-kawan bisa menuju tempat putri berada, Chinmi menghadapinya sendirian. Kemampuan mereka seimbang, Chinmi dan Hakushin saling menyerang dan bertahan.

Pertarungan berlangsung cepat! Kedua ahli kungfu peremuk tulang saling beradu kekuatan! Bagaimanakah akhir dari duel ini?

Simak resensi Kungfu Boy Legends 7 berikut ini.

Resensi Buku “Kungfu Boy Legends 7”
Komik  “Kungfu Boy Legends 7”

Terdapat 4 episode cerita menarik dalam Kungfu Boy Legends 7 ini, antara lain:

  • Cerita 25: Evolusi kungfu peremuk tulang.
  • Cerita 26: Pendekar bermata aneh.
  • Cerita 27: Pedang gunting sayap hitam.
  • Cerita 28: Jalan yang tersisa.

Baca juga: Resensi Buku “Kungfu Boy Legends 6”.

  • Cerita 25: Evolusi kungfu peremuk tulang.

Tak disangka Daruto, Komandan Pegu dan Putri Mito bertemu dengan Gantei, salah satu dari 10 jagoan benteng, yang dengan sengaja sudah menunggunya. 

Gantei adalah yang paling istimewa diantara 10 jagoan benteng dari kecepatan, kekuatan dan kebrutalannya.

Di tempat lain, dimana Chinmi dan Hakushin masih saling bertempur dalam jarak dekat. 

Kungfu peremuk tulang adalah jurus besar tenaga dalam tersulit dan terdahsyat diantara kungfu China. Kungfu peremuk tulang adalah jurus yang membutuhkan kesempurnaan. Guru Yosen mewariskan kungfu peremuk tulang pada Chinmi menjelang kematiannya, yaitu jurus pukulan telapak tangan yang tidak mencederai, tinju sebagai ganti daya penghancur. 

Bagi Chinmi, semua ajaran kungfu peremuk tulang warisan langsung dari Guru Yosen yang telah membantu Chinmi selama ini dalam pertarungan sebenarnya, dan semua dipertaruhkan di benteng ini.

Di saat terjadi pertarungan seru dan sengit, Chinmi tidak sengaja menggunakan sikutan dan hal ini diremehkan oleh Hakushin. Chinmi masih teringat yang dikatakan Guru Yosen, “Ada saat dimana kau harus memukul untuk melepaskan serangan yang mematikan.”

Saat dimana Chinmi harus memukul, kungfu peremuk tulang mampu menyalurkan gelombang melalui benda.

Dan akhirnya, sebagai pengganti dinding, Chinmi menggunakan sikutnya dan melalui tangannya sendiri, dia menembuskan kungfu peremuk tulang dan benar… Akhirnya, Hakushin pun tumbang.

Di saat itulah, Chinmi mendapat jawaban siapa yang menurunkan ilmu kungfu peremuk tulang pada Hakushin, yaitu “Oudou”.

  • Cerita 26: Pendekar bermata aneh.

Di tempat lain, Daruto akan bertarung dengan Gantei. Di saat pertarungan terjadi, Gunte yang muncul langsung menendang Bansho yang akan menyerang Komandan Pegu.

  • Cerita 27: Pedang gunting sayap hitam.

Dan pada akhirnya, terjadi pertempuran 3 lawan 1, antara Daruto, Komandan Pegu dan Gunte melawan Gantei. Di saat itulah, Daruto dan Komandan Pegu terkena serangan Gnatei.

Di saat itu, mereka baru tahu kalau pedang Gantei, bisa berubah menjadi dua itulah “pedang gunting sayap hitam”.

Di tengah pertempuran  dan disaat 3 orang yang membela putri kewalahan, Putri Mito mengancam akan menggigit lidahnya dan mati. Tiba-tiba terdengar isyarat dari pipa suara, yaitu dari Zeigan, untuk membawa Putri Mito dan pengawalnya dalam keadaan hidup.

  • Cerita 28: Jalan yang tersisa.

Akhirnya Putri Mito, Daruto, Gunte dan Komanda Pegu ditawan. Di saat itu, yang membuat kaget para penghuni benteng adalah semua orang dari 10 jagoan benteng dikalahkan kecuali Gantei.

Setelah terjadi perdebatan atara Putri Mito dengan Zeigan, akhirnya Zeigan memutuskan memberi 1 kesempatan dengan cara menyuruh salah satu pengawal bertarung melawan Gantei.

Zeigan pun berjanji pada Putri Mito, “Semua akan dipulangkan hidup-hidup jika pengawal Putri Mito menang.”

Saat Chinmi, Die dan Torabo mencari jalan keluar, sebagian orang Zeigan menemukan mereka.

Setelah berada ditempat bersama Daruto dan Komandan Pegu, Chinmi mendapat informasi bahwa  Putri Mito melakukan perjanjian dengan Zeigan sebagai pertarungan terakhir yang mempertaruhkan kepulangan mereka semua.

Menurut Pegu, “Lawannya cuma satu orang, jika bisa mengalahkan ahli pedang bernama Gante, maka Zeigan menjanjikan semua akan dipulangkan.”

Namun, Gantei yang merupakan orang terakhir dari 10 jagoan benteng, adalah orang yang punya kualifikasi pemimpin, dia sangat tangguh dan juga memakai senjata khusus, dua pedang yang bersatu dengan nama ‘pedang gunting sayap hitam’. Sebilah pedang mendadak jadi 2 pedang, jarak dan geraknya pun tidak bisa diperkirakan.

Bagaimana kisah selanjutnya? Ikuti cerita Kungfu Boy Legends seri 8 berikutnya.

Itu dia sedikit resensi buku “Kungfu Boy Legends 7”. Semoga bisa menghibur dan mengingatkan kembali tentang komik fenomenal Chinmi Si Kungfuboy.  

Belum ada Komentar untuk "Resensi Buku “Kungfu Boy Legends 7”"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel