TERCIPTANYA SMART CITY YANG IDEAL, SEBUAH WACANA DAN HARAPAN

Masih ingatkah kawan salah satu film yang pernah diputar di bioskop-bioskop, dan saat ini sering diputar di layar televisi kita. Dan film ini pun menjadi idola kita semua saat itu, film “Die Hard 4” yang diaktori oleh aktor kawakan Hollywood, Bruce Willis, di satu sisi film ini memperlihatkan ketegangan cerita tentang adanya serangan teror secara teknologi namun disisi yang lain film ini memperlihatkan sisi kemajuan teknologi yang menjadikan teknologi sebagai suatu kekuatan yang ada di Amerika. Sisi teknologi dalam film inilah yang sebenarnya mencuri perhatian saya untuk menacri tahu tentang konsep yang dikembangkan dalam suatu kota.

Ternyata setelah membaca banyak referensi tentang kecanggihan teknologi yang bisa diaplikasikan dalam mengatur tata kota, konsep yang dipakai seperti dalam film tersebut di atas adalah konsep “Smart City”.

Konsep Smart City, menjadi konsep yang berbeda, yang secara teori mampu mengubah pembenahan kota secara optimal baik dari sisi sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Dengan adanya konsep ini diharapkan tercipta tatanan kota yang secara sistem memberikan kondisi aman dan kenyamanan bagi warganya.

Berdasarkan uraian di atas terdapat beberapa hal yang akan dibahas, yaitu tentang Smart City terutama dalam pemanfaatan teknologi yang berfokus pada “Menciptakan smart city  yang ideal terutama dalam pengembangan kota”.

KONSEP SMART CITY

Secara harfiah smart city diartikan sebagai kota yang cerdas atau kota yang pintar, artinya suatu sistem pengelolaan kota yang dibuat untuk membantu dan menopang segala aktivitas masyarakat. Dengan penggunaan teknologi yang secara utuh dipergunakan dalam pengelolan kota, maka secara terintegrasi aktivitas kegiatan masyarakat akan dibantu secara penuh oleh teknologi. Dengan pemanfaatan teknologi informasi yang tepat maka dalam hal ini akan membantu masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
KONSEP SMART CITY
Ilustrasi Smart City
Istilah “smart”  menurut smartcityindonesia.org, kota dikatakan smart “apabila kota tersebut (masyarakat didalamnya) benar-benar dapat mengetahui keadaan kota yang mereka tinggali dan warga juga memahami permasalahan tersebut secara mendalam, hingga mereka mampu melakukan aksi terhadap permasalahan yang sedang dihadapi”.

Tidak mudah memang menjadikan sebuah kota yang biasa menjadi sebuah smart city, karena selain sarana dan prasarana atau infrastruktur yang harus memadai, yang lebih penting dari ketersedianya teknologi adalah kemampuan masyarakatnya dalam menghadapi teknologi yang akan digunakan atau harus didukung kecerdasan emosional yang luar biasa.

Pondasi yang utama dalam membentuk adanya smart city seperti yang terlihat pada gambar di atas adalah smart care, smart energy, smart society, smart office, smart mobility dan smart space. Kesemuanya harus berjalan dan saling terintegrasi, karena tujuan utamanya adalah membentuk kota yang nyaman dengan memanfaatkan teknologi.

Berrdasarkan beberapa referensi, hal utama yang harus dibangun sebelum membentuk smart city adalah manusianya, terdapat tiga dimensi utama yang menjadi tujuan terbentuknya smart city, yaitu untuk menunjang kota mengoptimalkan dimensi sosial (dari sisi keamanan), penguatan daya saing ekonomi, dan lingkungan yang nyaman, sehingga bisa dikatakan bahwa tujuan dibangunnya kota yang cerdas adalah untuk membentuk kota yang sustainable (dari sisi ekonomi, sosial dan lingkungan), dengan tercapainya tiga dimensi tersebut, maka terbentuknya smart city akan tercapai yaitu kesejahteraan masyarakat yang tinggal di smart city tersebut.

SMART CITY YANG IDEAL

Smart City menjadi harapan bagi semua orang, smart city yang ideal adalah kota yang dibangun dengan konsep pengembangan dan pengelolaan kota yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam menghubungkan, memonitor dan mengendalikan sumber daya yang terdapat di dalam kota, dengan maksud pengelolaannya dapat dilakukan secara efektif dan efisien serta dapat meningkatkan pelayanan secara maksimal pada warga dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan di dalam kota tersebut.

Membentuk smart city yang ideal tidak dapat dilepaskan dengan keberadaan teknologi yang mengiringi terbentuknya smart city, hal ini dikarenakan smart city diharapkan menjadi sebuah solusi kota yang aman, kondusif serta menyenangkan bagi warga yang tinggal didalamnya. Teknologi seperti Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Internet of Things (IoT) saat ini menjadi perangkat yang dikembangkan dalam mengembangkan kota berkonsep smart city.

SMART CITY YANG IDEAL
Bentuk Smart City
Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan Augmented Reality? Teknologi ini menjadi penting dalam moda transportasi, karena dengan menggunakan teknologi ini, jalan-jalan tidak perlu lagi menggunakan rambu lalu lintas, dengan teknologi ini, tampilan rambu lalu lintas dapat diganti dan jauh lebih menarik dan mudah untuk dipahami dibanding rambu sebelumnya yang harus menebak gambar rambu lalu lintas. Dan yang luar biasa, teknologi ini memungkinkan petunjuk arah dapat diproyeksikan ke sebuah kaca helm atau kaca depan mobil.

Bagaimana dengan keberadaan Internet of Things?
Internet saat ini menjadi kebutuhan bagi setiap orang, kalau dulu handphone pintar sangat mahal harganya karena dilengkapi dengan internet, saat ini dengan telepon murah dan canggih menjadikan teknologi meringankan biaya kepemilikan atas harga handpbhone.

SMART CITY ANTARA WACANA, HARAPAN DAN IMPLEMENTASI

Berbicara tentang smart city, maka terdapat beberapa hal yang seharusnya sebuah kota bisa menjadi smart city, (berdasarkan artikel tentang smart city di Indonesia, tanggal 07 November 2014) apabila jumlah pengguna internet 80 juta (40 persen dari pengguna mobile) dan jumlah pelanggan broadband internet 23 juta (30 mobile internet user), maka sudah seharusnya Indonesia menerapkan konsep smart city.

Memang tidak mudah menjadikan kota-kota di Indonesia menjadi sebuah smart city, apalagi dengan memanfaatkan teknologi informasi secara optimal, karena hal ini membutuhkan biaya investasi yang sangat besar. Apalagi dengan mengubah sistem teknologi informasi secara terintegrasi.

Wacana menjadikan sebuah kota konvensional menjadi sebuah smart city adalah ide yang menarik dan luar biasa, apalagi bila smart city ini mencakup proses penggunaan bahan baku tepat guna, misalnya untuk listrik yang tidak lagi menggunakan bahan baku minyak sebagai bahan utamanya namun dibuat dari bahan biogas.

SMART CITY ANTARA WACANA, HARAPAN DAN IMPLEMENTASI
Harapan Implementasi Smart City
Berbicara tentang implementasi, memang hal yang tidak mudah apalagi bila dihadapkan biaya investasi dalam membuat konsep yang bagus dan berkualitas dengan harapan terintegrasinya sebuah sistem. Melihat kondisi teknologi informasi yang semakin berkembang dan diperlukan biaya yang cukup besar tersebut, maka pengimplementasiannya bisa saja dilakukan secara bertahap dengan sistem prioritas karena hal ini berkaitan dengan anggaran pengembangan kota.

Saya mengambil contoh Kota Surabaya, secara fakta Kota Surabaya pada tahun 2011 telah menjadi pemenang di ajang Smart City Award 2011, yaitu di sektor Smart Environment, Smart Living dan Smart Governance. Dengan banyaknya lahan kosong atau open space, Surabaya dapat meningkatkan sebuah konsep ruang terbuka hijau hingga menjadi 40%.

KESIMPULAN 

Smart City Indonesia, adalah harapan baru terbentuknya kota terintegrasi yang didasarkan atas teknologi informasi. Hal penting yang harus dilakukan agar smart city bisa diterapkan di Indonesia adalah kolaborasi yang baik antara pemangku kepentingan dan tidak boleh terjadi persaingan diantara pemangku kepentingan tersebut.

Menurut Ketua Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas (APIC) Suhono Harso Supangkat sesuai yang disampaikan dalam CNN Indonesia, bahwa untuk mewujudkan Indonesia Smart City, dibutuhkan suatu organisai atau kolaborasi yang menghimpun berbagai stakeholder baik dari industri, pemerintah, pendidikan, komunitas maupun masyarakat yang melibatkan kota-kota di Indonesia.

Dengan adanya kolaborasi dari pihak-pihak terkait ditambah lagi dengan pembangunan infrastruktur jaringan informasi yang efisien dan efektif melalui penggunaan berbagai infrastruktur akan menjadikan terwujudnya smart city di Indonesia.


Disclaimer:
“Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Gamatechno Ignite Indonesia”.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel