Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II, Wisata Indonesia Perpaduan Tiga Budaya dalam Sejarah dan Arsitektur di Palembang
Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II, Wisata Indonesia perpaduan tiga budaya dalam sejarah dan arsitektur di Palembang, atau yang populer disebut Masjid Agung Palembang, adalah salah satu ikon terkemuka di Kota Pempek.
![]() |
| Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II (Gambar: kontraktorkubahmasjid.com) |
Masjid ini tak hanya berfungsi sebagai pusat ibadah, tetapi juga menjadi saksi bisu kejayaan Kesultanan Palembang Darussalam dan monumen arsitektur yang memukau. Kunjungan ke Palembang belumlah lengkap tanpa menjejakkan kaki di masjid yang kaya akan nilai sejarah dan keunikan arsitektural ini.
Sejarah Singkat Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II: Wisata Indonesia Terbaik Jejak Warisan Kesultanan Palembang
Didirikan oleh Sultan Agung
Pembangunan Masjid Agung Palembang dimulai pada tahun 1738 M di masa pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo. Pembangunan ini memakan waktu sekitar sepuluh tahun dan diresmikan pada 26 Mei 1748 M. Awalnya, masjid ini dikenal dengan nama Masjid Sulton karena dikelola langsung oleh sultan. Lokasinya yang strategis, berdekatan dengan Benteng Kuto Besak dan aliran Sungai Musi, menjadikannya pusat peradaban dan agama Islam pada masanya.
Renovasi dan Perubahan Nama
Seiring berjalannya waktu, masjid ini mengalami beberapa kali perluasan dan renovasi. Perombakan besar terjadi pada tahun 2000-2003 yang meresmikan bentuk masjid yang kita lihat saat ini. Masjid ini kemudian dinamakan Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II sebagai penghormatan kepada Sultan Mahmud Badaruddin II, pahlawan nasional yang sangat berjasa dalam perjuangan melawan penjajah. Meskipun demikian, nama yang merujuk pada pendirinya, yaitu Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo, juga masih digunakan. Masjid ini menempati lahan kompleks yang luasnya mencapai 15.400 meter persegi.
Keunikan dan Kekayaan Arsitektur Tiga Budaya
Salah satu daya tarik utama Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang adalah arsitekturnya yang memadukan tiga unsur kebudayaan besar: Melayu (Nusantara), China, dan Eropa. Perpaduan ini menciptakan sebuah mahakarya yang indah dan sarat makna.
Arsitektur Melayu dan Tiongkok
- Atap Limas Berundak: Ciri khas arsitektur Nusantara terlihat pada pola struktur bangunan utama yang berundak tiga, puncaknya berbentuk limas. Bentuk atap limas ini juga sangat dipengaruhi oleh gaya arsitektur Tiongkok (China) dan sekilas menyerupai bentuk atap kelenteng, lengkap dengan jurai daun simbar di bagian atas. Pola undakan ini konon terinspirasi dari bentuk dasar candi Hindu-Jawa.
- Menara Kelenteng: Menara masjid yang terpisah dari bangunan utama, dibangun pada masa Sultan Ahmad Najamudin, berbentuk segi enam setinggi 20 meter dan sangat mirip dengan menara kelenteng. Kemudian pada tahun 1971, ditambahkan menara baru setinggi 45 meter.
Sentuhan Eropa
- Pilar dan Jendela: Pengaruh Eropa tampak pada pilar-pilar masjid yang berukuran besar dan kokoh, memberikan kesan megah dan stabilitas. Jendela masjid juga didesain besar dan tinggi.
- Material Impor: Beberapa material bangunan, seperti marmer dan kaca, konon diimpor langsung dari Eropa, menunjukkan kualitas dan nilai estetika yang tinggi.
Interior dan Ornamen Khas
Di dalam masjid, suasana khas masjid-masjid kuno di Jawa juga terasa, terutama pada interior bangunan aslinya. Terdapat mimbar indah dengan hiasan ukiran Lekeur khas Palembang, didominasi ukiran kayu dengan cat perada emas yang menampilkan dimensi bunga, daun, dan sulur.
Daya Tarik dan Pengalaman Berwisata
Pusat Kegiatan Keagamaan dan Budaya
Sebagai masjid terbesar dan tertua, Masjid Agung Palembang adalah pusat kegiatan keagamaan, pendidikan, dan budaya. Di bulan Ramadhan, masjid ini sangat ramai dengan kegiatan keagamaan, termasuk menyediakan paket berbuka puasa gratis untuk jamaah.
Lokasi Strategis di Jantung Kota
Lokasinya yang berada di jantung Kota Palembang, dekat dengan ikon-ikon kota lainnya seperti Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak, menjadikannya destinasi yang mudah diakses dan ideal untuk wisata religi sekaligus sejarah. Berfoto dengan latar belakang masjid yang megah adalah kegiatan wajib bagi setiap pengunjung.
Al-Qur'an Al-Akbar
Meskipun terletak di luar kompleks utama masjid, pengunjung dapat melengkapi wisata religi dengan mengunjungi Al-Qur'an Al-Akbar (Al-Qur'an ukiran kayu terbesar di dunia) yang berada tak jauh dari lokasi Masjid Agung, meskipun untuk mengunjunginya membutuhkan rute yang sedikit berbeda.
Informasi Praktis: Lokasi, Rute, dan Tiket Masuk 2025
Lokasi dan Rute Menuju Masjid
Lokasi: Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II terletak di Jalan Jenderal Sudirman, 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Rute:
- Dari Jembatan Ampera: Masjid ini hanya berjarak sekitar 400 meter dari Jembatan Ampera, ikon Palembang lainnya. Anda bisa mencapainya dengan berjalan kaki singkat.
- Transportasi Umum: Karena berada di pusat kota, masjid ini mudah dijangkau dengan berbagai moda transportasi umum Palembang, seperti Trans Musi atau angkutan kota yang melintasi Jalan Jenderal Sudirman. Taksi atau layanan transportasi online juga mudah ditemukan.
Harga Tiket Masuk Terbaru Tahun 2025
Perlu diketahui bahwa Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang adalah tempat ibadah dan cagar budaya yang terbuka untuk umum. Oleh karena itu, tidak ada harga tiket masuk resmi yang dikenakan untuk beribadah atau sekadar berkunjung.
Namun, beberapa sumber menyebutkan adanya biaya retribusi atau sumbangan sukarela dengan nominal yang sangat terjangkan (mulai dari sekitar Rp 2.000) untuk parkir kendaraan atau kebersihan di area tertentu. Secara umum, biaya yang Anda keluarkan hanyalah untuk transportasi dan parkir (jika membawa kendaraan pribadi).
Catatan Penting: Informasi mengenai biaya tiket masuk (jika ada) dapat berubah sewaktu-waktu. Selalu siapkan uang tunai untuk parkir atau sumbangan sukarela.
Mengapa Harus Menikmati Waktu di Masjid Agung Palembang?
Mengunjungi Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang bukan sekadar melihat bangunan bersejarah. Ini adalah kesempatan untuk:
- Merasakan Aura Sejarah: Anda akan berdiri di atas tanah yang menjadi saksi pusat peradaban Kesultanan Palembang Darussalam selama berabad-abad.
- Menikmati Keindahan Arsitektur: Keunikan perpaduan arsitektur Melayu-China-Eropa adalah pemandangan langka yang memanjakan mata dan memberikan wawasan budaya yang mendalam.
- Wisata Religi yang Damai: Masjid ini menawarkan tempat yang tenang dan damai untuk beribadah dan merenung di tengah hiruk pikuk kota.
Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II, Wisata Indonesia perpaduan tiga budaya dalam sejarah dan arsitektur di Palembang ini adalah perpaduan sempurna antara spiritualitas, sejarah, dan keindahan artistik, menjadikannya destinasi wajib bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Belum ada Komentar untuk "Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II, Wisata Indonesia Perpaduan Tiga Budaya dalam Sejarah dan Arsitektur di Palembang"
Posting Komentar