Hotel Majapahit, Megah dalam Sejarah dan Art Deco, Wisata Indonesia Saksi Bisu Api Kemerdekaan di Surabaya
Hotel Majapahit, megah dalam sejarah dan art deco, Wisata Indonesia saksi bisu api kemerdekaan di Surabaya yang sebelumnya dikenal sebagai Hotel Oranje dan kemudian Hotel Yamato, bukanlah sekadar penginapan mewah. Hotel ini adalah monumen hidup yang menyimpan lapisan-lapisan sejarah Indonesia, terutama dalam peristiwa heroik yang memantik semangat kemerdekaan di Surabaya.
![]() |
| Hotel Majapahit, Surabaya (Gambar: All Accor) |
Bangunan megah ini berdiri tegak sebagai perpaduan sempurna antara keindahan arsitektur Art Deco dan narasi perjuangan bangsa. Mengunjungi Hotel Majapahit adalah perjalanan menembus waktu, memahami peran krusialnya dalam Insiden Perobekan Bendera 1945, dan mengagumi keunikan desainnya yang tak lekang oleh zaman.
Jejak Tiga Nama, Wisata Indonesia Terbaik dan Sejarah Panjang Hotel Majapahit
Sejarah Hotel Majapahit yang terletak di jantung Kota Surabaya ini berawal dari visi seorang saudagar asal Armenia, Lucas Martin Sarkies, yang juga terkenal sebagai pendiri hotel-hotel ikonik di Asia Tenggara.
Hotel Oranje (1910 - 1942): Kemewahan Kolonial Belanda
Dibuka pada tahun 1910, hotel ini awalnya bernama Hotel Oranje (atau Hotel Oranje & Pavillion) dan segera menjadi simbol kemewahan dan pusat sosialita kelas atas Eropa di Surabaya. Desain awalnya yang megah mencerminkan kejayaan era kolonial Belanda, menjadikannya salah satu hotel paling bergengsi di Hindia Belanda.
Hotel Yamato (1942 - 1945): Di Bawah Pendudukan Jepang
Ketika Jepang menduduki Indonesia, nama hotel ini diubah menjadi Hotel Yamato. Perubahan nama ini menandai babak baru dalam sejarahnya, namun arsitektur dan kemegahannya tetap tak tersentuh. Masa ini menjadi latar belakang bagi peristiwa paling dramatis yang akan mengubah status hotel ini dari sekadar bangunan menjadi simbol perjuangan nasional.
Hotel Majapahit: Simbol Kedaulatan dan Kebanggaan Indonesia
Setelah Proklamasi Kemerdekaan, dan puncaknya setelah Insiden Bendera, hotel ini berganti nama menjadi Hotel Merdeka untuk waktu singkat sebelum akhirnya dikenal sebagai Hotel Majapahit. Nama ini dipilih untuk menghormati Kerajaan Majapahit, simbol kejayaan Nusantara, menegaskan kedaulatan dan identitas bangsa Indonesia.
Insiden Perobekan Bendera 1945: Api Semangat di Puncak Hotel
Peran Hotel Majapahit dalam sejarah Indonesia mencapai puncaknya pada 19 September 1945, sebuah peristiwa yang kini dikenal sebagai Insiden Perobekan Bendera atau Insiden Yamato.
Latar Belakang Peristiwa Heroik
Meskipun Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, sekelompok kecil orang Belanda, yang dipimpin oleh Mr. W.V.Ch. Ploegman, nekat mengibarkan bendera Merah-Putih-Biru (bendera Belanda) di puncak Hotel Yamato. Aksi provokatif ini memicu kemarahan massa rakyat Surabaya yang sudah membara semangat kemerdekaannya.
Klimaks di Tiang Bendera
Ribuan warga Surabaya berkumpul dan menuntut bendera Belanda diturunkan. Ketegangan mencapai puncaknya, dan beberapa pemuda pemberani, termasuk Sidik dan Hariyono, berhasil memanjat tiang bendera.
Baca juga: Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh Nopember, Wisata Sejarah Pertempuran 10 November di Surabaya.
Dalam aksi yang sangat berisiko, mereka merobek bagian biru dari bendera Belanda, menyisakan warna Merah dan Putih—sebagai Bendera Nasional Republik Indonesia. Peristiwa ini bukan hanya insiden lokal; ia menjadi simbol perjuangan rakyat Surabaya dan momentum penting yang mengukuhkan tekad untuk mempertahankan kemerdekaan, yang berpuncak pada pertempuran 10 November 1945.
Daya Tarik dan Keunikan Arsitektur Art Deco yang Megah
Terlepas dari nilai historisnya yang tak ternilai, Hotel Majapahit juga merupakan mahakarya arsitektur yang menjadikannya daya tarik utama.
Elegansi Arsitektur Art Deco
Hotel Majapahit adalah salah satu contoh terbaik dan terawat dari arsitektur Art Deco di Asia Tenggara. Gaya Art Deco, yang populer pada tahun 1920-an hingga 1930-an, dicirikan oleh bentuk geometris yang kuat, ornamen yang kaya, dan kemewahan material. Fasad bangunan, lobi utama, dan bahkan kamar-kamarnya masih mempertahankan sentuhan Art Deco yang elegan dan orisinal. Pengunjung dapat mengagumi:
- Pilar-pilar kokoh dengan ukiran klasik.
- Lantai marmer yang berkilauan.
- Langit-langit tinggi yang memberikan kesan lapang dan mewah.
- Taman-taman dalam (courtyard) yang indah, khas arsitektur kolonial tropis.
Fasilitas dan Pengalaman Mewah
Meskipun telah menjadi hotel modern, Majapahit mempertahankan nuansa heritage yang kuat. Hotel ini menawarkan fasilitas bintang lima, termasuk fine dining restaurant, spa, dan kamar-kamar yang menggabungkan kenyamanan modern dengan suasana historis. Berjalan di lorong-lorongnya serasa berada di museum hidup yang eksklusif.
Informasi Praktis: Lokasi, Rute, dan Aksesibilitas
Bagi Anda yang ingin menikmati kemegahan sejarah ini, Hotel Majapahit berada di lokasi yang sangat strategis dan mudah dijangkau.
Lokasi Strategis di Pusat Kota Pahlawan
Hotel Majapahit berlokasi di:
Jalan Tunjungan No. 65, Tegalsari, Surabaya Pusat, Jawa Timur.
Lokasi ini berada di salah satu jalan paling ikonik dan bersejarah di Surabaya, Jalan Tunjungan, yang kini menjadi pusat perbelanjaan dan wisata malam.
Rute Menuju Hotel Majapahit
- Dari Bandara Juanda (SUB): Anda dapat menggunakan taksi atau layanan transportasi daring dengan waktu tempuh sekitar 45-60 menit tergantung lalu lintas.
- Dari Stasiun Kereta Api Gubeng: Lokasinya cukup dekat, hanya sekitar 10-15 menit berkendara.
- Dengan Transportasi Umum/Bus Kota: Karena berada di pusat kota, banyak rute bus kota dan angkutan umum yang melewati atau berhenti di sekitar Jalan Tunjungan.
Harga Tiket Masuk: Menginap atau Berkunjung?
Hotel Majapahit adalah hotel aktif. Oleh karena itu, tidak ada tiket masuk untuk sekadar melihat area lobi atau bagian luar hotel. Namun, untuk menikmati keseluruhan pengalaman dan mengagumi interiornya, Anda memiliki dua opsi:
- Menginap: Harga kamar bervariasi tergantung tipe dan musim, mulai dari sekitar Rp 800.000 hingga jutaan Rupiah per malam. Ini adalah cara terbaik untuk merasakan sejarahnya secara mendalam.
- Makan/Minum: Anda bisa mengunjungi restoran atau kafe di dalam hotel. Dengan menikmati afternoon tea atau hidangan di sana, Anda dapat menjelajahi area publik hotel sambil menikmati kemegahannya.
Mengapa Hotel Majapahit Wajib Ada dalam Bucket List Anda?
Mengunjungi Hotel Majapahit bukan hanya tentang menginap di hotel mewah; ini adalah tentang menyelami narasi sejarah dan keindahan arsitektur yang mendefinisikan Surabaya.
Lebih dari Sekadar Hotel, Sebuah Living Museum
Hotel Majapahit adalah "Museum Hidup". Setiap sudut, dari lobi megah hingga courtyard yang damai, menceritakan kisah. Anda tidak hanya melihat sejarah dari balik kaca, tetapi benar-benar berada di tempat peristiwa besar bangsa ini terjadi. Ini adalah pengalaman edukatif yang kaya.
Spot Foto Arsitektur Tak Tertandingi
Bagi penggemar fotografi dan arsitektur, Hotel Majapahit menawarkan latar belakang yang tak tertandingi. Keindahan Art Deco yang otentik, permainan cahaya di jendela-jendela tinggi, dan ornamen antik akan menghasilkan foto-foto yang sangat estetik dan berkelas.
Merasakan Aura Perjuangan dan Kejayaan
Berdiri di bawah tiang bendera tempat bagian biru dirobek, atau sekadar berjalan di lobi yang sama tempat para tokoh bangsa berinteraksi, memberikan sensasi spiritual dan nasionalis yang mendalam. Ini adalah tempat untuk merenungkan makna kemerdekaan dan menghargai warisan para pahlawan.
Hotel Majapahit, megah dalam sejarah dan art deco, Wisata Indonesia saksi bisu api kemerdekaan di Surabaya adalah perhentian wajib yang menawarkan perpaduan langka antara kemewahan modern, keindahan arsitektur dunia, dan kedalaman sejarah nasional. Kunjungan Anda akan menjadi penghormatan terhadap masa lalu dan apresiasi terhadap keindahan yang abadi.

Belum ada Komentar untuk "Hotel Majapahit, Megah dalam Sejarah dan Art Deco, Wisata Indonesia Saksi Bisu Api Kemerdekaan di Surabaya"
Posting Komentar