Analisis Kemampuan dalam Proses Pemberian Kredit

Memahami berbagai hal yang berkaitan dalam proses pemberian kredit menjadi hal penting, agar kredit yang disalurkan kepada para nasabah menjadi kredit yang sehat. Terdapat 5 (lima) hal utama yang harus dipahami oleh para Account Officer dalam menyalurkan kredit, yaitu Five C’s of Credit, yaitu Character, Capital, Capacity, Collateral dan Condition. Setelah beberapa waktu membahas tentang analisa watak, maka kali ini terdapat analisis yang lain yang penting untuk dibahas yaitu  “Analisis Kemampuan dalam Proses Pemberian Kredit”.

analisis-kemampuan-dalam-proses-pemberian-kredit
Ilustrasi (Gambar: pngtree.com)

Mengapa memahami analisis kemampuan penting bagi para Account Officer dan juga pejabat kredit lainnya? Hal ini disebabkan dengan memahami analisis data akuntansi dan keuangan debitur maka para Account Officer dan pejabat kredit bisa mengidentifikasi kemampuan debitur dalam mengembalikan kreditnya (baik pokok atau pun bunga).

Memahami Analisis Kemampuan dalam Proses Pemberian Kredit di Bank Konvensional

Apa sebenarnya analisis kemampuan ini? Analisis kemampuan ini bisa diuraikan dalam kemampuan finansial dan juga kemampuan manajerial. Kedua kemampuan ini saling berkaitan dan mendukung performance debitur, hal ini dikarenakan kemampuan finansial merupakan hasil kerja dari kemampuan manajerial debitur.

Kemampuan finansial ini dimaksudkan sebagai suatu penilaian kepada debitur mengenai kemampuan untuk membayar kewajiban-kewajibannya dengan tepat waktu dari kegiatan usaha yang dilakukannya atau yang akan dibiayai dengan fasilitas kredit dari bank.

Kemampuan membayar ini bisa dilihat dari 2 (dua) ukuran pokok yang tergambar jelas dari cash flow usahanya, yaitu:

  • GOFG (Gross Operating Fund Gemneration)

GOFG merupakan penjumlahan dari laba bersi (EAT) dan biaya biaya penyusutam. Hasil angka tersebut menunjukkan jumlah surplus dana yang tersedia pada perusahaan.

  • ICR (Interest Coverage Ratio)

Rasio ini diperoleh dengan membandingkan pendapatan sebelum bunga dan pajak dengan biaya bunga. Angka tersebut mencerminkan kemampuan perusahaan dalam membayar beban bunga pinjaman. Pada ICR, semakin baik jika nilainya semakin tinggi. Oleh sebab itu berarti laba yang tersedia untuk membayar bunga hutang jumlahnya menjadi relatif besar.

Sedangkan pada kemampuan manajerial. meliputi manajemen puncak beserta fungsi bisnis yang terdapat dalam perusahaan debitur, yang pada umumnya terbagi atas fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi keuangan dan fungsi sumber daya manusia.

Baca juga: Analisis Watak dalam Proses Pemberian Kredit.

Manajemen puncak beserta keempat fungsi bisnis ini harus dianalisis untuk mengetahui kualitas kemampuan manajerial perusahaan debitur.

Penilaian Analisis Kualitas Kemampuan Manajerial

Bila dijabarkan secara singkat, maka penilaian analisis kualitas kemampuan manajerial perusahaan debitur bisa diukur dari berbagai hal berikut ini:

1. Manajemen Puncak

Terdapat berbagai hal yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis pada manajemen puncak ini, antara lain:

  • Dengan memperhatikan visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan debitur.
  • Dengan memperhatikan strategi yang diterapkan dalam mencapai sasaran yang dikehendaki, apakah hasil yang dicapai sudah maksimal, efektif dan efisien.
  • Dengan memperhatikan struktur organisasi perusahaan debitur.
  • Dengan memperhatikan siapakah sebenarnya key person dalam organisasi manajemen tersebut.
  • Bagaimana kredibilitas dan gaya kepemimpinan pengurus/pemilik perusahaan dalam menjalankan usaha.
  • Pengalaman dan kompetensi Top Manajemen dalam mengelola bidang usaha yang dijalankan termasuk pengelolaan jumlah dan kualitas sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan.
  • Sudah terpolakah kaderisasi perusahaan secara baik.

2. Fungsi Manajemen Produksi

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:

  • Realisasi produksi dan rencana peningkatan serta pengembangan produksi.
  • Product Life Cycle dari usaha yang akan dibiayai, termasuk penilaian terhadap jenis dan macam  produk yang dihasilkan atau diperdagangkan, kuantitas (jumlah produk riil yang dihasilkan/diperdagangkan pada saat penilaian), kualitas produk (meliputi apakah produk yang dihasilkan telah memperoleh hak paten, sertifikat standar produk, mempunyai brand image di masyarakat sebagai produk dengan kualitas tinggi/rendah/barang mewah, karakteristik/sifat produk, ketersediaan & kontinuitas bahan baku/bahan pembantu, dan lain-lain).
  • Lokasi dan sarana produksi (peralatan dan perlengkapan).
  • Proses dan metode produksi.

3. Fungsi Manajemen Pemasaran

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:

  • Bagaimana saluran distribusi yang dipergunakan perusahaan saat penilaian, langsung atau melalui jalur distribusi seperti agen atau grosir. Apabila melalui jalur distribusi pihak luar agar diteliti pula bentuk perjanjian kerjasamanya, demikian pula sebaliknya apabila calon debitur tersebut adalah agen bagi suatu produk.
  • Bagaimana strategi pemasaran yang dipergunakan oleh calon debitur saat ini dan masa yang akan datang dalam rangka menunjang pengembangan omzet penjualan yang direncanakan (apakah telah mempergunakan strategi pemasaran modern, yaitu segmenting, targeting dan positioning dan variabel dari Marketing Mix, seperti Product, Price, Place & Promotion) atau masih mempergunakan pola tradisional.
  • Ketersediaan rincian data pelanggan dan luas wilayah pasar/target market dari usaha calon debitur.
  • Bagaimana calon debitur tersebut menentukan harga produk yang dijual atau diperdagangkan serta bagaimana perkembangan harga jualnya dibandingkan dengan kebutuhan/permintaan dan penyerapan pasar.
  • Sarana promosi apa yang dipergunakan untuk menjual produk.
  • Hambatan atau kendala pemasaran yang ada dan dihadapi oleh calon debitur pada saat penilaian.

4. Fungsi Manajemen Keuangan

Terdapat 2 (dua) kemampuan yang menjadi perhatian, yaitu:

  • Kemampuan Investasi, merupakan kemampuan menanamkan sumber dana yang dimiliki sehingga bisa menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan.
  • Kemampuan Pendanaan, merupakan kemampuan manajemen untuk mendapatkan dana sesuai dengan jangka waktu kebutuhan dengan biaya yang seefisien mungkin untuk membiayai kegiatan usaha dan pengadaan infrastruktur yang dibutuhkan.

5. Fungsi Manajamen Sumber Daya Manusia

Terdapat beberapa pertanyaan terakhir sumber daya manusia yang bisa diajukan pada pemohon kredit, antara lain:

  • Apakah manajemen perusahaan debitur sudah memiliki sistem regenerasi yang memadai?
  • Apakah perusahaan debitur mampu merekrut pegawai dalam jumlah dan kualifikasi sesuai kebutuhan?
  • Apakah perusahaan debitur didukung oleh tenaga-tenaga ahli yang diperlukan?
  • Apakah perusahaan debitur mempunyai program pelatihan untuk para pegawainya?
  • Apakah perusahaan debitur sudah mematuhi peraturan perburuhan yang berlaku? Adapun peraturan tersebut, seperti peraturan keselamatan kerja, ketentuan upah minimum, jaminan kesehatan di hari tua, dan lain-lain.
  • Apakah perusahaan debitur dalam mempekerjakan pegawainya, sudah berdasarkan komitmen atau kontrak yang jelas dan legal?
  • Dan berbagai pertanyaan yang bisa mendukung keyakinan pejabat kredit lini dalam proses pemberian kredit.

Itu dia sedikit informasi tentang “analisis kemampuan dalam proses pemberian kredit”. Semoga informasi ini bermanfaat dan menjadi referensi untuk Anda dalam mempelajari masalah perbankan dan proses pemberian kredit.

Belum ada Komentar untuk "Analisis Kemampuan dalam Proses Pemberian Kredit"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel