RESENSI BUKU: MENGGENGGAM DUNIA – BUKUKU HATIKU

Kali ini resensi buku kali ini agak berbeda dengan biasanya, resensi pada edisi ini sengaja memunculkan seorang biografi penulis legendaris yang serig dibaca penulis blog ini, sejak penulis masih SMP. “Resensi Buku: Menggenggam Dunia – Bukuku Hatiku”, adalah buku yang sangat menarik untuk dibaca, karena berisi sebuah perjalanan Gola Gong atau seorang “Heri Hendrayana Haris” dalam mengarungi perjalanannya sebagai seorang penulis. Buku ini sebenarnya adalah hasil dari kumpulan tulisan-tulisan berkelanjutan yang pernah diposting di milis Rumah Dunia, yang kemudian pada sekitar akhir tahun 2004, dimuat di majalah Mata Baca. Baru setelah artikel yag dimuat di Mata Baca selesai , pada akhir tahun 2006 buku tentang biografi Gola Gong ini diterbitkan oleh penerbit DAR! Mizan.

Banyak hal yang disampaikan Gola Gong dalam buku ini, khususnya kepedulian Gola Gong atas keinginan untuk memajukan Banten, apalagi setelah Banten menjadi Propinsi sendiri setelah berpisah dari Propinsi Jawa Barat. Dengan keinginan untuk menuliskan apa yang menjadi idenya, menjadikan Gola Gong yang senang membaca dan senang traveling, tahu tentang apa yang harus dilakukan untuk memajukan Banten, hal ini ditunjukkan dengan membangun Rumah Baca.

Resensi Buku Tentang Perjalanan Gola Gong

Buku yang mengisahkan perjalanan seorang penulis, memang jarang sekali dipublikasikan, hal ini berbeda dengan seorang penulis yang memiliki nama asli “Heri Hendrayana Harris” atau lebih dikenal dengan nama “Gola Gong”. Banyak sekali novel yang ditulisnya, yang sebenarnya adalah menceritakan perjalanan pengembaraan yang menarik, yang membuat kita sebagai pembaca terhanyut, serasa mengikuti perjalanannya yang menantang.

RESENSI BUKU: MENGGENGGAM DUNIA – BUKUKU HATIKU
Buku: Menggenggam Dunia – Bukuku Hatiku
Baca Juga : Resensi Buku - Siapa Bilang Jadi Penulis Tidak Bisa Kaya.

Sebagai pendiri dari Rumah Dunia di Serang, Bnaten, terdapat harapan besar yang diinginkan dengan mendirikan rumah baca tersebut. Yang menarik lagi tentang penyebutan nama Gola Gong, terdapat cerita yang sarat makna, saat memakai nama Gola Gong. Nama “Gol” diberikan oleh ayahnya yang bermakna sebagai ungkapan rasa syukur karena hasil karyanya bisa diterima penerbit. Dan “Gong” berarti harapan dari seorang ibu agar tulisan dari Heri Hendrayana bisa menggema seperti bunyi alat gong. Dan “A” diartikan sebagai semua yang didapat berasal dari Tuhan”, sehingga Gol A Gong (dulunya disebut Gola Gong) berrti kesuksesan yang berasal dari Tuhan”.

Resensi Buku Non Fiksi, Catatan Seorang Advonturir

Sebagai seorang yang menyukai buku, ditambah lagi dengan kesukaan akan traveling, minat dan hobi ini tidak bisa lepas dari hobi membaca buku. Bahkan karena seringnya membaca buku dan menonton film, Gola Gong selalu berimajinasi dengan apa yang dibaca dan ditonton. Meskipun pada akhirnya, pada umur 11 tahun, saat bermain dengan teman-temanya dengan memanjat pohon, dan bersaing untuk menjadi seorang pemimpin Kancil, akhirnya Gola Gong terpeleset dan lengan kirinya patah dan harus diamputasi dikarenakan kesalahan dukun pijat. Namun hal ini, tidak membuat Gola Gong minder dan patah semangat.

Resensi Buku Non Fiksi, Catatan Seorang Advonturir

Keyakinan dan kemandirian menyebabkan Gola Gong bisa berdiri sendiri, bahkan dengan satu tangan Gola Gong melakukan pengembaraan dari seluruh nusantara sampai dengan luar negeri. Satu lagi yang menarik, dengan satu tangan, Heri Hendrayana bisa membuat sebuah buku legendaris  “Balada si Roy”, yang terinspirasi dari buku Rob Roy, sebuah kisah heroik dari Irlandia.

Banyak sekali pelajaran positif yang bisa anda ambil dengan membaca buku ini, tentang ketangguhan, kepercayaan diri, semangat, dan tanggung jawab. Semoga sedikit resensi buku ini bisa memberikan semangat dan ispirasi untuk anda agar selalu bisa menulis.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel